Kanojo no Imouto to Kiss wo shita Volume 1 - Bab 2


Bab 2 | - Kebingungan x Kontak -


Kota terpencil yang berjarak tiga stasiun dari stasiun terdekat ke sekolah.

Sebuah sudut dari pusat kota kuno yang tampaknya telah melalui Era Heisei*. [Catatan Penerjemah: dari 8 Januari 1989 hingga 30 Apro 2019]

Sebuah kamar di dalam apartemen kayu tua dua lantai adalah Kastil keluarga Sato.

Aku masuk ke dalam apartemen. Di lantai dua, suara bel telepon terdengar dari kamar keluarga Sato, dan seorang wanita tua baik yang tinggal di kamar sebelah sedang menatapku.

Aku bergegas menaiki tangga yang lapuk dan berlubang.

Ketika aku sampai di lantai dua, wanita tua itu mengerutkan kening dan berkata, "Itu sudah berdering selama 10 menit terakhir."

Seriusan? Sial, kenapa bajingan itu membuat panggilan cinta yang penuh gairah?

Aku tunduk pada wanita tua itu dan bergegas ke dalam rumah.

Seperti burung pipit, aku meraih telepon dan tanpa menyembunyikan suasana hatiku menjawabnya dengan nada kesal.

“Ya, ya, halo. Siapa ini?"

“Oh, akhirnya kau mengangkatnya! Ini aku! Ayahmu yang membanggakan!"

“Kau~~, dasar brengsek!”

Pemilik panggilan cinta yang penuh gairah ini adalah ayahku, Naoyuki Sato.

Kekesalan yang bercampur dengan kata-kataku menjadi lebih intens.

“Ayolah pak tua, kau tahu ‘kan kalau peredaman suara di rumah ini sangat buruk. Maka telepon-lah lagi setelah beberapa saat jika tidak ada yang mengangkatnya. Ini akan menjadi gangguan bagi para tetangga, tahu?"

"Hahaha! Maafkan aku. Aku hanya tiba-tiba ingin mendengar suaramu!“

"Apa yang kau bicarakan? Itu menjijikkan."

“Aku tidak berpikir itu menjijikkan. Sebagai orang tua, wajar saja merindukan putra tercintanya satu-satunya. Bagaimana? Apa kabar? Apa sekolahmu menyenangkan?”

Oh tidak!

Ini dia.

Dia bertingkah seperti anak kecil yang menyembunyikan laporan buruk dari orang tuanya.

Itulah yang menurut pengalamanku.

Pak tua ini, meskipun usianya di atas pertengahan 40-an, dia masih memiliki kepribadian yang kekanak-kanakan.

Aku yakin itu karena dia masih mengejar dinosaurus. [Catatan Penerjemah: Kalau kalian gak ngerti maksudnya, itu menyangkut pekerjaan Ayahnya yang kemungkinkan besar terkait dengan penggalian fosil.]

Bagaimanapun, aku akan menutup telepon.

“Oh, aku baik-baik saja, dan sekolahku menyenangkan. Ini kehidupan yang luar biasa. Kalau begitu kita selesai di sini. Selamat malam~~”

"Tunggu. tunggu! Tunggu sebentar! Jangan akhiri panggilannya! Aku akan menelepon lagi bahkan jika kau mengakhirinya! Aku akan meneleponmu sampai kau mengangkatnya! Aku memang ingin mendengar suaramu, tapi sebenarnya, aku punya cerita penting untukmu hari ini!”

Tsk... Aku hanya akan berpura-pura mendengarkan.

Aku tidak ingin dipelototi oleh tetangga lagi.

Meskipun aku selalu dapat mencabut saluran telepon, tapi itu akan berlebihan.

........Mau bagaimana lagi.

“Aku akan mendengarkannya, jadi apa itu?”

“Ti~dak... itu... Umm.”

"Ada apa? Apakah sulit untuk mengatakannya?”

“Bukannya sulit untuk mengatakannya, tapi aku jadi malu memikirkannya. Itu memalukan.”

"Menjijikkan! Aku tidak ingin mendengar suara seorang pria paruh baya yang malu-malu. Cepat katakan. Ngomong-ngomong, kurasa itu bukan hal yang baik untuk dikatakan, tapi kau harus meminta maaf karena menggunakan uang dari rekening nenekku. Itu lagi, kan?”

“Sebenarnya, ayahmu menikah lagi.”

"Kau tahu. Aku memang berpikir kalau itu akan mengarah ke pembicaraan seperti ini....... Hah? Haaaaaaaaaaaaa!?!?”

Yang sangat mengejutkanku adalah teriakan yang keluar dari tenggorokanku.

Dinding tipis yang memisahkan kamar ini dari kamar sebelah digedor di belakangku.

Aku meminta maaf atas keluhan dari tetanggaku, dan kemudian berbicara dengan pak tua itu di telepon.

“Me... menikah lagi? Mmm... menikah, kau? Kapan? Aku belum pernah mendengar tentang itu darimu?”

"Ah! Dia, aku bertemu dengannya di situs penggalian."

“Apa itu di Fukuoka? Sudah sekitar dua bulan sejak kau pergi ke sana, kan?”

“Kau mungkin belum memahaminya karena kau masih SMA, tapi 'api cinta terkadang bisa menyala tiba-tiba'.”

Serius? Jika menyala tiba-tiba, apa kau akan menikah hanya dalam dua bulan?

Tidak bisa dipercaya. Itu menakutkan. Seberapa banyak yang dapat kau pelajari tentang orang lain hanya dalam dua bulan?

Aku ingin tahu apakah yang seperti ini memang berbeda untuk orang dewasa.

“Lalu kau meneleponku untuk memberitahukan itu? Ini adalah hidup ayahku, dan aku tidak masalah dengan siapa yang beliau pilih."

"Oh, aku senang mendengarnya.... tentu saja, aku harus memberitahukannya, tapi itu bukanlah satu-satunya hal yang ingin kukatakan kepadamu."

"Apa maksudmu?"

“Aku ingin berbicara tentang anak dari Tsukiko-san, istri-ku.”

"Dia punya anak?"

"Tidak ada yang aneh, Karena aku ‘kan juga memilikimu."

“Ya, memang sih. Kalau begitu, aku akan punya saudara/i, kan?"

“Itu.... Jadi sama sepertimu, saudarimu adalah seorang gadis yang duduk di bangku kelas 2 SMA... adik perempuan*... atau... kakak perempuan*? Hmm, kau lahir di bulan April. Itu berarti Shigure-chan adalah adik perempuanmu. Dan dia akan tinggal di rumah itu mulai hari ini dan seterusnya."

[Catatan Penerjemah : 義 妹 (gimai) – saudara tiri yang lebih muda | 義 姉 (gishi) - kakak tiri perempuan.]

“Tunggu sebentar......... hah... Apa?”

Dinding itu digedor lagi dengan benturan.

Aku pun meminta maaf lagi.

Tapi aku terlalu bingung untuk memperingatkan diriku sendiri kalau suaraku terlalu keras.

“Hiromichi, suaramu sangat keras. Itu mengganggu tetangga."

“Akulah yang paling menderita di dunia saat ini! Apa-apaan ini? Kau menikah lagi tanpa aku mengetahuinya, dan ada seorang gadis yang sebaya denganku, dan mulai sekarang dia akan tinggal di rumah ini. Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak! Aku tidak bisa menerimanya! Maksudku, aku memang tinggal di apartemen ini, tapi tidak ada cukup ruang!”

Apartemen ini 1DK. [Catatan Penerjemah: DK itu apa? Gua sendiri gak tau, udah searching juga gak nemu, tapi kalo gak salah gua pernah nge baca kata ini dulu di Novel Hataraku Maou-sama.]

Ada banyak kamar untuk apartemen kayu tua, tapi DK-itu kecil.

Baik kamar tidurku, ruang makan/dapur dan kamar ayahku, yang dipisahkan oleh pintu geser, sudah terisi.

Tidak ada ruang untuk menerima orang baru.

“Kalau begitu, bersihkanlah kamar ayahmu dan gunakan. Kau bisa membuang semua yang ada di sana kecuali barang milik ibumu.”

“Itu masih terlalu sempit meski dibuang. Kamar dengan enam tikar untuk orang tua dan seorang anak. Jika yang kita bicarakan adalah perempuan, dia akan memiliki banyak barang bawaan.”

"Apa? Oh, kau salah. Shigure-chan akan menjadi satu-satunya orang yang akan tinggal di rumah itu mulai hari ini. Dan Tsukiko-san akan pergi ke Amerika bersamaku.”

Ha! Eh? Haaaaaaa!?

“Tidak, aku berencana untuk kembali ke sana bersama Tsukiko-san dan Shigure-chan, tapi profesor yang membantuku saat aku masih kuliah menyuruhku melakukan sesuatu untuk membantunya. Jadi aku memutuskan untuk membantu penggalian di Amerika. Sudah hampir waktunya untuk penerbangan, jadi aku bertanya-tanya apa yang harus dilakukan jika kau tidak menjawab telepon. Shigure-chan sudah menuju ke sana. Aku senang kalau aku tidak salah. Hahaha!"

"Tunggu! Tidak ada yang bagus! Aku sangat panik! Eh? Apa maksudmu aku harus hidup bersama dengan gadis yang sebaya? Di rumah ini? Mustahil!"

Uwa, aku merasa tidak nyaman dengan gagang telepon yang berkeringat!

"Kenapa kau begitu kesal, kau sudah tidak perjaka."

"Aku masih perjaka!! Putramu masihlah seorang perjaka tampan! Aku ini anakmu tolol."

“Oh, oh. Oh ya. Baik. Dia adik perempuanmu, jadi kau harus merasa nyaman dengannya."

“Seorang adik perempuan yang belum pernah kulihat sebelumnya jelas adalah orang asing! Tidak, tidak mungkin. Aku tidak bisa. Tolong maafkan aku. Katakan padanya untuk segera kembali ke rumah lamanya."

"Oh tidak. Pengumuman untuk penumpang telah disampaikan. Kalau begitu, Ayah harus pergi! Aku akan kembali ke sana sekitar setahun kemudian, jadi rukunlah dengan Shigure-chan sampai saat itu! Aku menyayangimu!“

“Tungg-..! Ini belum selesai."

“Gacha! Tn... tn... tn...” [Catatan Penerjemah: suara akhir panggilan.]

"Ah, ah... pak tua sialan itu."

“Tn.... tn....”

Aku berteriak dan membanting gagang telepon.

Tentu saja, tetanggaku kembali membanting dinding seperti yang kulakukan pada gagang itu, meski dia lebih keras bantingannya, tapi aku tidak peduli lagi.

Kepalaku sangat bingung sehingga kupikir otakku berputar-putar di tengkorakku.

Aku tidak tahan dan jatuh di tempat.

.......Tidak, itu berbahaya. Ini berbahaya.

Tidak peduli seberapa bisa dia menjadi seorang adik perempuan di Kartu Keluarga, tiba-tiba hidup dengan seorang gadis yang sebaya!

Terlebih lagi, orang dewasa tidak akan kembali selama setahun.

Aku sudah lama memikirkannya, tapi kurasa pak tua itu benar-benar gila.

Apa orang itu tidak punya moral?

Lagipula, itu hari ini, bukan besok...?

.....Aku pribadi senang ayahku menikah lagi.

Untuk beberapa alasan, dia membesarkanku sendirian sejak ibuku meninggal.

Aku ingin memberi selamat kepadanya karena dia menemukan pasangan hidup baru.

Tapi.......

“Bukankah itu benar-benar kacau...?”

Apa-apaan ini. Mari kita rayakan dengan lebih nyaman pak tua sialan.

Aku menghela nafasku.

Itu lelucon yang buruk.

Dan yang lebih parah, lelucon ini masih belum berakhir.

Dan di saat aku melakukan ini, saudariku, yang belum pernah melihat wajahku, mendekati rumah ini.

Jika demikian, aku tidak bisa terus menerus tertekan selamanya.

“Pokoknya, aku harus membereskan kamar sebelum dia datang.”

Aku harus melakukan sesuatu tentang kamar ayahku, juga ruang tamu yang menjadi sarang-ku.

Futon sudah berada di lantai selama bertahun-tahun, pakaian berserakan disana-sini, dan bahkan ada beberapa majalah cabul yang dipinjam dari Takeshi.

Aku tidak bisa menyambut seorang gadis ke gua iblis seperti ini.

Itu tindakan yang melanggar hukum.

Itulah mengapa aku mencoba untuk bangun—pada saat itu.

Bel yang mengumumkan akan datangnya pengunjung berdering.

“Tu.......”

D... dia di sini?

Bahkan majalah cabul belum dibersihkan!

Tidak, mungkin bibi di kamar sebelah bergegas masuk karena aku berisik beberapa waktu yang lalu.

Atau bisa juga NHK atau surat kabar.

Pokoknya, aku harus mengkonfirmasinya.

Mari kita putuskan responnya tergantung pada lawannya.

Dengan pemikiran seperti itu, aku melihat melalui lubang intip di pintu dan.........

“!.....Eh?”

Aku tidak bisa berkata-kata.

Sampai sekarang, otakku berputar-putar di dalam tengkorakku dalam volume kecil. Tapi sekarang, 'Semua yang harus kulakukan, dan semua yang perlu kupikirkan hilang dan pikiranku menjadi putih bersih'.

Aku merasakan tanah tergelincir di bawah kakiku.

Dalam sepersekian detik, pemandangan di balik pintu membekukan semua pikiran dan emosiku.

Habisnya mau bagaimana lagi.

Di balik pintu itu ada,

Itu adalah pacarku, Haruka Saikawa. Kami bersama di stasiun beberapa waktu lalu.

K... Kenapa?

Kenapa Haruka ada di depan rumahku?

Apalagi, tergantung situasinya, pada saat ini.

Aku belum memberi tahu Haruka tentang rumahku.

Aku memberitahunya stasiun terdekat, tapi dia seharusnya tidak tahu alamatnya karena aku tidak pernah membawanya ke sini.

Apa dia mengikutiku? Tidak, Haruka-lah yang naik kereta lebih dulu. Itulah yang faktanya.

Lalu kenapa Haruka sekarang ada disini...?

Aku mati-matian mencoba berpikir dalam kebingungan ini.

Selagi aku berpikir, aku melihat melalui lubang kecil, sepertinya dia mengalami masalah.

Dia melihat sekeliling ponsel dan sekitarnya secara bergantian, membuat gerakan seperti menunjuk ke papan nama untuk memeriksa dan bergerak dengan gelisah.

Kekuatan yang biasa menghilang dari ekspresiku, dan pikiranku menjadi jernih.

Itu menenangkanku.

........harusnya tidak.

Apa yang kulakukan dengan pacarku yang terlihat seperti itu?

Kenapa Haruka datang ke sini? Bukankah itu sesuatu yang harus dia jawab sendiri?

Bagaimanapun, aku harus pergi sekarang.

Ketika aku berbalik ke rumah, Aku mengunci pintu kamar.

“Maaf, aku akan segera membukanya! Tung—?”

Aku membuka pintu dengan permintaan maaf.

Pintu....

Terbuka....

Tapi,

Jadi, di depan Haruka, aku dibuat tidak bisa berkata-kata. Lagi!

“Oh! Kau disini. Aku senang. Aku takut salah mengira kamar."

“..............”

Tidak.

Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas melalui lubang intip, tapi sekarang dia terlihat jelas olehku.

Gadis di depanku tersenyum lega, tapi dia bukan Haruka.

Gaya rambut mereka, penampilan, tinggi pinggang, semuanya mirip. Mereka seperti dua kacang polong.

Tapi,

Mata yang menatapku berbeda.

Saat Haruka menatapku, matanya berbinar.

Satu-satunya fakta ini membuatku menyadari bahwa dia adalah orang yang berbeda dari Haruka.

Setelah kau mengetahuinya, kau dapat melihat banyak hal yang tidak terlihat karena efek kebingungan.

Jika kau melihat lebih dekat, seragamnya sangat berbeda dari Haruka.

Di bawah kardigan berwarna cerah ada setelan pelaut, bukan seragam SMA Seiun yang kami hadiri.

Sepatu yang dia pakai adalah sepatu pantofel, bukan sepatu kets biasa.

Selain itu, di belakangnya ada koper besar dan tas supermarket di satu tangan.

Ini......,

Tidak, aku tahu bahwa hanya ada satu kemungkinan, tapi aku sangat bodoh.

"Ada apa? Apa ada sesuatu di wajahku?”

“......Mungkinkah kau Shigure-chan?”

“Yaaa! Senang bertemu denganmu. Aku Shigure Oeyama. Oh, sekarang Shigure Sato. Putri Tsukiko Sato dan mulai hari ini dan seterusnya adalah adik perempuanmu*, Tolong perlakukan aku dengan baik. Onii-san.”

[Catatan Penerhemah: 義 妹 (gimai) - adik tiri yang lebih muda.]

Itu artinya,

Mungkin saudariku dan pacarku mirip.

---

Secara tiba-tiba, ayahku menikah lagi.

Tinggal sendirian dengan saudari tiriku.

Aku masih terombang-ambing dan diombang-ambingkan oleh kekacauan yang ditimbulkan oleh telepon dari ayahku, tapi ya, itu semua hanya pertunjukan iblis.

Kenyataannya kejutan itu muncul di menit-menit terakhir.

Kenyataannya adalah bahwa saudari tiriku adalah salinan hidup dari pacarku.

Ini.... buruk.

Ini buruk. Ini buruk. Tentu tidak. Percuma saja.

Memiliki kekasih bernama Haruka, dan tinggal bersama seorang gadis yang mirip Haruka.

Ini mengerikan.

Aku merasakan kedengkian seseorang.

Bagaimana aku menghadapi kenyataan ini....?

“Kau tahu, kau dengar aku akan datang hari ini, kan?”

Ketika emosiku lelah dan tertegun oleh guncangan yang berulang, dia, yang tampak seperti Haruka, memanggil dengan cemas.

“Oh, oh. Ya. Aku mendengarnya, aku mendengarnya..... baru saja.”

"Baru saja? Itu yang cerita pendek, kan? Tapi aku berharap aku bisa mendengar itu. Um, boleh aku tanya namamu, Onii-san? Aku seharusnya sudah mendengarnya dari ibuku, tapi aku lupa."

“Yah, um..... Namaku Hiromichi Sato.”

“Hiromichi-kun?”

“Uh. Aku akan senang jika kau berhenti memanggilku seperti itu.”

Suara yang sama dengan Haruka.... Itu terlalu berbahaya.

Atas permintaanku, dia terlihat canggung dan menerima, “Kalau begitu, Onii-san saja. Akan lebih mudah untuk memanggilmu seperti ini juga. ”

“Kalau begitu, sekarang kita sudah selesai saling menyapa, ayo masuk ke dalam.”

“Oh tidak, tunggu.”

"Apa? Kenapa?"

Itu berbahaya.

Aku membuka pintu sambil mengira itu Haruka, tapi kamar masih belum dibersihkan.

Dia tidak bisa masuk ke dalam sekarang.

Karena itulah aku segera pindah ke pintu depan dan memblokir jalan masuk.

“Seperti yang kukatakan sebelumnya, rumah itu berantakan sebelum aku dihubungi. Mengapa kau tidak menunggu sebentar di sini?”

"Oh itu benar. Jangan khawatir. Kita saudara/i yang akan tinggal bersama mulai sekarang. Aku akan membantumu beres-beres. Permisi."

“Oh, hei......... tunggu sebentar!”

Dia mendorong jalannya dan masuk ke dalam.

Tidak mungkin aku dapat mencegah invasi ini, karena aku tidak dapat melakukannya dengan menyentuh gadis yang pertama kali aku temui dan mendorongnya mundur.

Tentu saja, itu juga tidak mungkin meraih bahunya yang halus dan menariknya ke belakang.

Setidaknya, aku bisa menyembunyikan majalah cabul sebelum dia tahu.

Jadi aku buru-buru mengejarnya, tapi sudah terlambat. Di koridor selebar 1 meter, tidak mungkin untuk menyalip ketika tindakan awal ditunda sejak awal.

Ketika aku memasuki ruang tamu, dia melihat ke bawah pada majalah cabul yang kubiarkan terbuka.........

".....Hah?"

Gya..........

Aku tertawa! Aku tertawa! Seperti meremehkan makhluk rendahan!

Aaaaaaaaaaaa..... Aku ingin menjadi kerang.

"Oh maafkan aku. Aku berada di keluarga wanita dengan ibuku, dan aku benar-benar lupa tentang ini. Itu benar ya. Ini ‘kan rumah pria, jadi ada hal-hal yang tidak ingin dilihat oleh wanita. Ada. Ini adalah kecerobohanku. Maafkan aku. Itu memalukan."

“...Akan sangat membantu jika kau bisa mengerti, Un.”

Kebaikan itu menyakitkan.

“Baiklah, kalau begitu aku serahkan pembersihan padamu. Sementara itu, aku akan menyiapkan makan malam. Kau belum makan malam, kan?”

"Oh, terima kasih."

"Aku pandai memasak, jadi kau bisa menantikannya."

Dia mengeluarkan celemek kotak-kotak merah muda dan putih dari kopernya dan memakainya. Lalu dia pun masuk ke dapur.

Saat membersihkan kamar, aku melihat ke dapur. Dia pandai memasak, dia sangat terampil.

Suara sayuran yang dipotong secara ritmis.

Suara panci mendidih.

Lagu senandung lucu yang sesekali ikut bercampur.

Itu terlihat seperti Haruka-lah yang sedang berdiri di dapur. Aku senang.

Apa itu? Bangsatlah aku ini.

Bagaimana jika keduanya adalah orang yang sama?

Ini adalah khayalan yang sangat berbahaya.

Haruka, kekasihnya yang tak tergantikan tinggal bersama dengan saudari tirinya.

Kapan akhir dari delusi ini?

Tidak peduli apa yang kau pikirkan, tidak ada yang lain selain kehancuran.

Tapi mereka sangat mirip. Dan itu terlalu mirip.

Dikatakan bahwa tiga orang lain di dunia ini memiliki wajah yang sama denganmu, tapi seberapa besar kemungkinan mereka akan terikat di lingkaran pertemananku yang sempit?

Itu tidak perlu. Tidak, serius.

Jadi, ketika aku memikirkannya. Dia berbicara denganku saat dia masih memasak.

“Ngomong-ngomong, Onii-san, ayahmu baru saja memberitahumu.”

"Ya. Beberapa menit yang lalu dia memberitahuku kalau Shigure-san akan tinggal di sini mulai hari ini dan seterusnya."

“Ahaha. Itu juga akan mengejutkanku. Hari ini terlalu tiba-tiba."

“Aku tidak terkejut di titik ini. Ayah sialan itu. Pasti sulit bagi ibu Shigure-san untuk memilih. Ya kan."

“...Itu perilaku mereka. Ya, Onii-san, dia juga ibu tiriku.”

Pada saat itu, aku merasakan 'perubahan*' yang tidak terduga dalam suaranya. [Catatan Penerjemah: 険]

Dia mengangkat alisnya dan menatapku dengan ekspresi cemberut.

Eh... apa kau marah?

“Bukan hanya ibuku tapi juga dirimu. Kau telah memanggilku 'Shigure-san' untuk sementara waktu. Tolong hentikan itu. Tolong panggil aku Shigure. Kau adalah saudaraku."

“Tidak, tidak... Itu...”

“Apa menurutmu hanya dirimu satu-satunya yang memiliki rintangan tinggi untuk tiba-tiba menjadi saudara*? Onii-san!” [Catatan Penerjemah: 兄妹 (kyodai) - saudara laki-laki dan perempuan.]

“Eh.”

“Aku juga kewalahan. Bukankah gila melakukannya sendiri?”

“..........!”

....Begitu. Itu benar.

Mungkin tidak ada yang bisa menerima orang yang pertama kali mereka temui sebagai anggota keluarga.

Apalagi dia seorang gadis. Ketakutan yang dia rasakan tidak sama dengan rasa takutku.

Tapi dia mencoba mengerti.

Dia bergerak maju dengan sekuat tenaga.

Tapi aku sendiri bagaimana?

Sejak beberapa waktu yang lalu, aku hanya mengkhawatirkan keadaan dan kecemasanku....!

“Uooooooooo!”

“Ehhh? Apa? Ada apa? Onii-san? Tiba-tiba, kau menampar pipimu seperti itu, dan warnanya merah cerah! Seberapa keras kau menampar dirimu sendiri?”

"Tidak, tidak apa-apa sekarang."

“Tidak ada yang terlihat tidak apa-apa. Apakah itu kejang?”

“Pokoknya tidak apa-apa.”

Itu cukup untuk membangunkan diriku sendiri.

Akan mudah jika aku menyerahkan semua kompromi kepada orang lain dan membiarkan mereka membimbingku.

Tapi bukan itu yang dilakukan seorang saudara.

Tidak, aku tidak pernah menjadi kakak laki-laki. Itu hanya keegoisanku. Jika aku harus menjadi saudara maka aku tidak ingin menjadi saudara yang menyedihkan.

Jadi,

"Itu salahku. Aku akan berhati-hati mulai sekarang. S... Shigure.”

“....! Ya!"

Aku sedikit pemalu, tapi aku bisa mengatakannya dengan benar.

Lagipula, aku gugup memanggil seorang gadis dengan nama aslinya.

Tapi saat aku melihat senyum Shigure, dia terlihat bahagia. Aku merasa lega. Tampaknya upaya itu sepadan dengan hasilnya.

Yah, Dia tersenyum seperti Haruka, yang dimana itu membuatku gugup.

Ini masalahku. Aku tidak punya pilihan selain membiasakan diri.

Pemikiran yang buruk untuk menolak Shigure karena alasan ini.

Ini sangat kasar baik bagi Haruka dan Shigure.

“Nah, makan malamnya sudah siap, jadi apa ku bisa menempatkan meja untuk dua orang? Onii-san!”

"Serahkan padaku. Shigure”

“Oooooh. Sekali lagi~. Kumohon Onii-san, manjakanlah adik perempuanmu yang manis ini sebanyak mungkin."

Shigure mengubah senyuman yang menyerupai Haruka menjadi sesuatu yang nakal. Yang tidak pernah terpikirkan akan ditunjukkan oleh Haruka.

Tetap saja, senyumnya ceria.

Jelas, dia bukanlah Haruka.

Aku merasa lega dengan fakta itu.

.........Yah, pada akhirnya, kelegaan ini adalah kesalahpahaman yang mengerikan.



close

4 Comments

  1. Bapaknya nggak guna banget njir klo gue yg jadi MC dah gue gampar tuh bapak

    ReplyDelete
  2. DK itu singkatan dari "Dining Room" dan "Kitchen Room".
    Jadi 1DK itu artinya hanya ada Ruang Makan dan Dapur aja

    ReplyDelete
  3. Jjur pertama kali baca saudari tirinya itu pacarnya seneng bgt,eh ternyata orang berbeda;')

    ReplyDelete
Previous Post Next Post