Bab 64 - K-Kekuatan Hidup?
"Apa ini......?"
“Suatu nyanyian, bukan? Tapi..."
Mermaid yang diselamatkan dari Rumah Maximilian, yang sedang mencari mermaid lain di pemukiman, mendengar nyanyian itu.
“Lagu yang sangat merdu...”
"Ya. Adakah yang bisa menyanyikan lagu seperti itu? “
“Aku tidak bisa.”
Mereka adalah mermadi-mermaid cantik yang bisa bernyanyi dengan terampil bahkan di antara para mermaid. Makanya mereka diminta oleh Maxmillian dan di jual oleh Pamela....
Itu adalah nyanyian yang luar biasa yang bahkan para mermaid mengatakan itu tidak mungkin bagi mereka.
“...Entah bagaimana, rasanya nyanyian ini bisa memurnikan hati kita.”
“Ya, aku ingin terus mendengarkannya.”
Mereka untuk sementara menghentikan pencarian mereka dan terpesona oleh nyanyian itu untuk sementara waktu.
---
Awalnya, Pamela mengejek saat melihat Malta mencoba bernyanyi. Tentu saja. Dia sangat buruk dalam bernyanyi sehingga dia didiskualifikasi sebagai mermaid. Dia tahu itu dengan baik karena dialah alasannya.
Malta seharusnya menetralkan atau mengalahkannya dengan senjata atau sihir. Jika demikian, dia tidak akan bisa bergerak lagi dan hanya bisa merangkak di tanah dengan sosok yang tidak sedap untuk dipandang.
Saat dia mencoba memanipulasi adiknya, yang mencoba menyanyikan lagu buruk tanpa pertahanan, untuk membuatnya melawan Alistar....
“-----Eh?”
Dia terpana dengan kemerduan nyanyian Malta.
Hal seperti itu... hal seperti itu seharusnya tidak mungkin. Malta seharusnya tidak bisa menyanyikan lagu yang begitu indah dan murni.
Karena dialah yang merampas suara nyanyiannya, dan nyatanya, dia bisa bernyanyi sampai dia bisa naik ke puncak sebagai pemimpin mermaid dengan suara itu.
Namun, lagu apa ini?
Ini seperti dimurnikan dari lubuk hatinya... dia merasa bahwa keinginan mengerikan yang telah mengaduknya untuk waktu yang lama menjadi lebih kecil.
“K-kenapa......”
Pamela tercengang saat menyadari air mata mengalir dari matanya. Dia tidak sedih. Tidak juga kesakitan. Meski begitu, kenapa air matanya...
Dia sendiri tidak bisa memahaminya dan dia sangat bingung. Tidak peduli berapa kali dia menyeka air matanya, itu masih terus mengalir tanpa henti.
Pamela menatap Malta yang terus bernyanyi.
[Pemurnian, penyembuhan... Ini adalah lagu yang dinyanyikan dengan hal-hal yang dijiwai dengan kuat.]
Kata pedang suci itu sembari mendengarkan nyanyian Malta.
Alih-alih sihir, ini adalah nyanyian dengan keinginan kuat Malta yang tertanam di dalamnya. Mungkin itulah sebabnya nyanyian iyu sampai ke Pamela, yang gila akan keinginan duniawi.
Bersihkan kejahatan dan lakukan kebaikan. Itu adalah nyanyian yang seperti itu, dan itu adalah nyanyian yang sangat menyenangkan untuk pedang suci.
Sementara...
“(Ugyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!?)”
“(K-Kepalaku mau pecaaaaaaaaaaaah!?)”
Ada dua orang yang memegangi kepala mereka sambil berteriak seperti orang gila, Alistar dan Magali.
Nyanyian Malta yang bersih dan murni. Itu tidak lain hanyalah racun mematikan bagi dua orang yang memiliki hati yang lebih gelap dari kegelapan, mereka yang sungguh-sungguh ingin menjalani kehidupan yang mudah dengan membuat orang lain jatuh.
Bahkan Pamela, yang telah menjual teman-temannya dalam kegilaan karena keinginannya sendiri, terpesona oleh lagu itu. Tapi, karena keduanya menderita, kejahatan yang jahat adalah keduanya.
[Aku tidak tahu siapa yang jahat di sini, kau tahu?]
“(Guooooooohhhh!? Hentikan nyanyiaaaaaaaan yang tidak menyenangkan itu!!)”
“(Jantungku terbakaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar!?)”
Aku berharap mereka berdua sudah dimurnika seperti ini, piki pedang suci.
Yah, itu sangat hitam sehingga bahkan nyanyian Malta tidak bisa berbuat apa-apa.
“Ugh, aah...!”
Saat Alistar dan Magali menderita, Pamela yang seharusnya terpesona juga mulai menderita. Dia memegangi kepalanya dan tubuhnya menggeliat.
Lalu...
“Aaaaaaaaahhhhhhhh!?”
Benda hitam seperti racun muncul dari tubuh Pamela.
“A-apa?!”
“(Apa itu? Kentut?)”
Malta secara refleks berhenti bernyanyi dan Alistar menganggapnya bodoh.
Dia merasa sangat menjijikkan dari racun hitam yang meluap dari tubuh Pamela.
[Ah, itu... Iblis!?]
“(Apa-apaan dengan kata yang mengganggu itu. apa aku bisamengabaikannya?)”
Tentu saja tidak bisa.
Dia menjelaskan dengan hati-hati di otak Alistar.
Ada metafora seperti 'kepribadian iblis', tapi benda itu adalah iblis yang nyata. Dan itu keluar dari tubuh Pamela.
[Mungkin, dia tinggal di hati Pamela sepanjang waktu. Keinginannya yang luar biasa pasti telah diperkuat oleh iblis itu...!]
“(Begitukah? Yah, itu tidak berarti semua yang dilakukan Pamela bisa dimaafkan.)”
[Dasar iblis!!]
“Aaaaaahhhhhhhhh!!”
Ketika Alistar dan pedang suci sedang berdebat dengan sibuk, teriakan seseorang bergema. Itu adalah racun hitam yang keluar dari Pamela.
Itu berkumpul di udara dan secara bertahap membentuk sesuatu seperti wajah manusia.
“Diam, diam, diam!! Sialan, membuatku mendengar nyanyian yang tidak menyenangkan! Aku harus melarikan diri dari hati yang kuparasiti karena itu!“
“K-kau...!?”
“Hmm? Aku iblis. Iblis Besar, Cust-sama!“
Untuk pertanyaan Malta, Cust menganggap dirinya sebagai iblis besar dengan kesombongan yang keras.
Alistar memikirkan sesuatu yang sangat tidak sopan ketika dia mendengar namanya.
“Itu adalah tempat yang sangat nyaman... dan kau mengusirku...!”
“K-kau berada di dalam Onee-sama selama ini...!?”
"Ya. Pada saat dia lahir, aku bersarang di hatinya.“
Wajah yang terbentuk dari racun hitam tersenyum licik.
“L-lalu, alasan Onee-sama melakukan hal-hal seperti itu...!!”
“Itu karena aku membangkitkan keinginannya. Dia memiliki iblis di dalam hatinya. Yah, itu wajar baginya untuk menjadi gila....“
Dia tertawa terbahak-bahak.
“Dan dia tidak tahu tentang itu. Maksudku, aku merasukinya pada saat dia lahir. Dia berpikir bahwa keinginannya yang luar biasa datang dari keinginannya sendiri. Mwahahaha, lucu sekali. Sebenarnya, itu semua karena aku!!“
Cust tertawa dan tidak bisa menahan perasaan bahagia.
“Untuk iblis, emosi negatif seperti keinginan dan kebencian adalah makanan kami. Aku menerima banyak makanan selama beberapa dekade ini... dan sekarang kekuatanku dekat dengan iblis besar yang memiliki nama dalam sejarah!!”
“Ugh...!?”
Saat Cust berteriak, gelombang kekuatan sihir yang menakutkan menyebar.
Memang, kekuatannya cukup untuk dia banggakan, dia dengan mudah dapat melampaui bahkan Malta yang dalam kondisi sempurna.
Malta tidak tahu tentang iblis yang memiliki nama dalam sejarah, tapi dia mengerti bahwa iblis itu memiliki kekuatan yang luar biasa. Namun... jika iblis itu mendapatkan kekuatan itu dengan Pamela sebagai pengorbanan, dia pasti tidak akan menerimanya dan dia sangat marah.
"Kau......!"
Dia mengeluarkan tombak trisula [Filomena] dan mencoba menjatuhkannya, tapi...
“Kuhyahyahyahyahya!! Tidak mungkin kau bisa mengalahkanku dengan sisa kekuatan sihirmu!“
“Kyaah!?”
Racun hitam dengan zat menyerang Malta dan melepaskan tombak trisula dari tangannya.
Sayangnya, apa yang dikatakan Cust adalah fakta. Malta saat ini tidak memiliki banyak kekuatan yang tersisa untuk menghadapi iblis dengan kekuatan seperti itu.
Apalagi dia baru pertama kali menyanyikan sebuah lagu, yang cukup untuk mengusir iblis yang ada di dalam hati Pamela selama puluhan tahun.
Tidak hanya kekuatan sihirnya, tapi energinya juga habis. Ya, tentu tidak mungkin Malta bisa mengalahkan Cust.
Tapi... ada pedang suci dan pahlawan disini.
“Lalu, akulah yang akan mengalahkanmu.”
“Hmm? ...Apa!?"
'Orang bodoh lainnya muncul lagi', ketika Cust mengalihkan pandangannya untuk mengolok Alistar... dia melebarkan matanya karena tak percaya.
Ada sosok pria yang menumpahkan kekuatan sihir hitam dari pedang yang sangat jahat.
"Apa-apaan itu...!? Sangat menjijikkan, sangat tidak menyenangkan... itu bukan warna sihir yang bisa ditangani oleh sosok seperti manusia...! “
“(Itu semua karena pedang terkutuk...)”
[Bukankah itu karena kepribadianmu sangat hitam!?]
Karena suara mereka tidak mencapai Cust, dia masih menggigil.
Nah, itu wajar. Karena gelombang kekuatan sihir hitam yang dikenakan Alistar adalah...
“Itu sama dengan Iblis Besar Satan...!?”
Tidak, dia tidak tahu apakah itu benar. Karena Cust belum pernah melihat satan, yang dikatakan sebagai iblis diantara iblis secara langsung. Namun, mengesampingkan jumlah kekuatan sihir yang dipakai Alistar, ketidaknyamanannya lebih dari iblis... itu lebih ganas dari dia.
“(Tetap saja, aku tidak menyangka bahwa aku bisa meluapkan kekuatan sihir sebanyak ini.)”
[Hmm?]
Pedang suci bereaksi terhadap kata-kata riang Alistar.
“(Yah, begini... Maximilian, kan? Kupikir kekuatan sihirku benar-benar kosong ketika aku bertarung di tempat orang itu. Kekuatan fisik dan kekuatan mentalku juga habis sehingga itu tampak menyedihkan. Ya~, kurasa aku juga memiliki bakat sihir, ya!)“
Alistar tertawa tanpa berpikir.
Meskipun Pedang Suci pada dasarnya memanipulasi tubuhnya, itu adalah stamina atau kekuatan sihirnya yang dikonsumsi sebagai kekuatan pendorong. Oleh karena itu, kekuatan sihir yang dikonsumsi untuk tebasan kuat [Evil Slash] juga ditanggung oleh Alistar sendiri. Jadi, situasi saat ini adalah dia tidak bisa menembaknya berkali-kali.
Alistar mengira bahwa dia telah menggunakannya dalam pertempuran dengan Maximilian, tapi... apalah ada bakat yang tidak dia ketahui?
“(Tapi... entah bagaimana aku merasa ada sesuatu yang penting terlewatkan...)”
Alistar memiringkan kepalanya.
Yah, aku merasa tidak enak ketika kekuatan sihirku dikonsumsi, jadi perasaan ini mungkin seperti itu. Saat dia berpikir begitu ...
[Oh. Mungkin itu kekuatan hidup.]
Pedang suci mulai menjelaskan.
[Maaf, tapi kau tidak memiliki bakat dalam hal sihir. Seperti yang kau katakan, kekuatan sihirmu benar-benar kosong setelah kau menggunakan tebasan itu dalam pertempuran dengan Maximilian.]
“(Eh? Lalu, mengapa aku bisa mengeluarkan kekuatan sihir ini?)”
Saat dia melihat pedang suci dengan mata terkejut, kekuatan sihir hitamnya benar-benar meluap. Terlebih lagi, itu seperti memiliki kekuatan dan kuantitas lebih dari biasanya....
Pedang suci memberikan jawaban untuk Alistar yang sepertinya tidak mengerti.
[Kekuatan sihir secara tak terduga dapat dilengkapi dengan sesuatu sebagai pengganti. Dalam hal ini, itu adalah kekuatan hidup.]
“(Hee, kekuatan hidup ya. Yah, jadi begitu, kekuatan hidup...... k-kekuatan hidup?)”
Pertama, Alistar mendengarkan sambil mengangguk.
Namun, dia secara bertahap menelannya, wajahnya secara bertahap menjadi pucat...
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh!?”
Teriakan Alistar menggema.
Aku pikir td kebencian sumber kekuatannya
ReplyDelete