The Undetecable Strongest Job: Rule Breaker Bab 230


Bab 230 - Status Para Penyerang


Di perbatasan Ludancia, ada sebuah kota di mana sepuluh orang bersenjata tinggal. Warga tidak memperhatikan mereka terutama karena jumlah mereka yang sedikit, dan jelas bahwa sang penguasa Ludancia sendiri-lah yang memerintahkan pasukan ini untuk ditempatkan di sana.

Pemimpin kelompok itu gelisah. Marah dan membanting tinjunya setelah menerima berita tentang kegagalan dari geng Fedor.

"Inilah mengapa aku tidak ingin mempekerjakan sekelompok preman untuk melakukan pekerjaan itu."

Bawahannya berdiri tegak dan tidak bergerak dalam penuh perhatian. Pemimpin mereka, Larks Lordgrad Ludancia, memiliki nama keluarga yang sama dengan Luka, tapi dia hanylah orang yang diadopsi, dan karena itu-lah dia diperlakukan agak buruk.

Percaya bahwa hanya dia yang bisa melindungi dirinya sendiri, dia mengabdikan waktunya untuk berlatih ilmu pedang dan akhirnya mendapatkan posisi sebagai komandan.

"...Sekarang apa?"

Pria itu menatap ke luar jendela yang bersalju dan berkabut. Dia tidak bisa menahan amarahnya, tapi dia juga tahu bahwa dia tidak punya pilihan lain selain memenuhi misi yang ada. Larks ingat saat dia menerima misi--melenyapkan Luka.

---

“Larks, kau merasa berhutang budi padaku karena mengadopsimu, kan?”

“Tentu saja. Aku tidak pernah melupakan rasa terima kasihku pada keluarga Lordgrad karena telah menagopsiku. Setiap bulan ketika aku pergi ke gereja untuk berdoa, aku selalu mengucapkan terima kasih--”

"Aku tidak terlalu peduli tentang itu. Aku hanya ingin kau menunjukkan betapa tulusnya dirimu."

Wanita itu, yang menyamarkan usia tuanya dengan lapisan riasan tebal, menyeringai. Dalam benaknya, Larks menyebut sosoknya sebagai monster.

Merasa menggigil. Untuk sesaat, dia mengira akan diminta untuk menawarkan tubuhnya sebagai pelampiasan nafsu seksual wanita itu. Tapi dia tahu kalau perwakilan Ludancia lebih menyukai pria muda, dan dia memelihara sekitar selusin pria seperti hewan peliharaan.

Larks adalah pria berotot berusia akhir dua puluhan dengan rambut biru yang dipotong pendek. Jika dia tidak terlatih dalam ilmu pedang, dia mungkin akan mendapatkan reputasi di masyarakat kelas atas sebagai seorang pria berperawakan anggun. Sayangnya, dia memiliki tubuh yang kokoh, dan bekas luka menodai wajahnya.

Sebagian dari dirinya juga ingin berlatih keras agar dia bisa menjadi seseorang yang benar-benar berlawanan dengan apa yang disukai ibu Luka pada pria dan melarikan diri dari cengkeramannya.

"Bunuh Luka."

(Oh, itu toh.) Larks merasa lega. Pada saat yang sama, dia juga menyadari bahwa akhir hidupnya akan segera datang.

Pria itu tahu bagaimana wanita itu bekerja di belakang layar sejak musim dingin untuk mencoba menyabotase pernikahan massal yang akan datang. Tapi karena Rumania mendukung acara tersebut, dengan tujuan untuk meraup untung, Ludancia tidak bisa berkata apa-apa untuk membatalkannya.

Biasanya, Kirihal tidak akan setuju dengan proposal tersebut, tapi tidak hanya Ratu Marquedo yang merupakan perwakilan Kirihal menyatakan dukungannya, dia juga mengejek mereka-mereka yang membenci Ludancia dengan mengatakan "Apa kalian ingin bergabung dengan Ludancia untuk membatalkan keputusan?", Oleh karena itu membungkam mereka. Itu adalah langkah yang cerdas.

Tentu saja, ini bukan ide Marquedo, tapi ide Perdana Menteri--yang adalah otak dari sang Ratu, Zofira van Houtens.

"Kenapa sekarang? Kia akhirnya memiliki cara untuk segera menghancurkan Kirihal…" gumam Perwakilan Ludancia.

(Dasar tolol), pikir Larks. (Ini bukan waktunya untuk bertengkar di antara kita sendiri, sementara seluruh benua dalam kekacauan.)

Bahkan jika Larks menganggapnya tolol, wanita itu masihlah merupakan perwakilan Ludancia. Wanita itu pun akhirnya sampai pada kesimpulan: jika dia tidak bisa menghentikan pernikahan, maka dia harus membunuh Luka. Jika sang putri terbunuh, Larks akan dijatuhi hukuman mati karena merusak acara penting yang didorong oleh Aliansi. Jika dia gagal membunuh Luka, wanita yang merupakan Ibu Luka itu sendiri tidak akan memaafkan kesalahannya. Bagaimanapun, kematian akan segera datang mengetuk pintunya.

(Jika aku akan mati, maka aku harus melakukan semua yang bisa kulakukan untuk melihat telah menjadi seberapa kuatnya diriku ini), kata Larks pada dirinya sendiri. Untungnya, Jarazack memiliki banyak prajurit, termasuk Alexei. (Aku yakin mereka tidak dikenal sebagai negara yang unggul dalam seni bela diri tanpa alasan.) Mereka akan menjadi lawan yang sempurna dalam pertarungan terakhirnya.

"Dimengerti." Larks mengangguk dengan tekad yang suram.

"Ayolah. Semangat dikit dong. Kau merusak kejantananmu. Jangan khawatir tentang apa pun. Kudengar ada sekelompok bandit bernama geng Fedor di Jarazack. Pekerjakan mereka untuk pekerjaan itu."

"Apa?"

"Jelas jika kau yang dari Ludancia memasuki Jarazack, negara kita bisa mendapatkan masalah. Kau bahkan tidak mengerti itu?" kata Wanita itu seolah mengejek tekadnya.

Jika orang tahu dialah yang menyewa geng Fedor, dia akan dituduh melakukan kejahatan dan dikenal sebagai pengecut yang menolak mengotori tangannya sendiri.

Pikiran Lark menjadi kosong. Dia bahkan tidak bisa memilih cara bagaimana dia akan mati. Pada saat dia kembali ke akal sehatnya, dia menyadari bahwa perwakilan Ludancia itu sudah pergi dan tinggal dia yang berdiri diam seorang diri.

(Sial…)

Larks tidak ingin bawahannya menemaninya dalam misi ini. Dia bahkan tidak yakin apakah dia bisa menyebutnya misi. Itu lebih seperti bunuh diri. Itulah mengapa dia ingin pergi menemui geng Fedor sendirian dan mengakhiri segalanya sendirian.

Tapi pada pagi hari keberangkatannya, sepuluh orang—bawahannya yang selamat dari pelatihan sulit bersamanya—muncul.

"Kami tidak bisa membiarkanmu pergi seorang sendiri." Kata mereka.

Mereka menyadari bahwa Larks sedang menjalani misi yang mematikan.

---

Hanya sepuluh, tapi kesepuluh itu merupakan prajurit yang bisa diandalkan. Inilah alasan mengapa hanya sedikit orang yang ditempatkan di kota.

"Komandan, apa mereka menyebutkan sesuatu tentang apa yang harus dilakukan jika geng Fedor gagal?" Salah satu pria bertanya.

"Tidak. Pertama-tama, kita bahkan tidak memperkirakan kalau target akan meninggalkan Jarazack."

"Apa ini berarti kau dapat melakukan pekerjaan sendiri sekarang?" Seorang pria muda menyela.

Namanya Ray, termuda dari mereka semua, yang baru bergabung di musim dingin ini. Dia bilang dia mengagumi Larks. Larks sendiri mengira dia tidak bersungguh-sungguh, tapi sikapnya tidak pernah berubah. Ray bahkan mengatakan dia siap membuang nyawanya bersama Larks dan bergabung dengan misi. Bagi Larks, sepuluh orang ini adalah rekan-rekannya.

"Melakukan pekerjaan sendiri?"

"Prajurit Ludancia tidak dapat memasuki Jarazack, tapi Scholarzard adalah bagian dari pemerintah pusat."

"Ya, tapi kita jelas dari Ludancia. Pasukan pertahanan di pusat pasti akan ikut campur."

"Kalau begitu ayo kita menyamar sebagai petualang."

"Hmm…"

Larks merenungkannya. Seperti yang dikatakan Ray, begitu mereka berhasil menjalankan misi dan identitas mereka terungkap, pemerintah pusatlah yang akan mendatangi mereka. Perwakilan Ludancia bahkan tidak peduli.

"Putri Luka yang keluar dari Jarazack sebenarnya bisa menjadi berkah bagi kita."

"Jadi itu artinya..."

"Kita akan mengikuti idenu, Ray. Kita akan meninggalkan mereka yang jelas terlihat seperti prajurit dan melakukan penyamaran sebelum menuju ke Scholarzard. Target kita akan tahu bahwa mereka sedang diburu, jadi ini akan menjadi pertempuran yang singkat dan menentukan."

"Ya, pak!"

Bawahan Lark memberi hormat serempak, lalu bersiap untuk perjalanan mereka ke Scholarzard.

"………"

Tidak ada yang memperhatikan Ray tersenyum di belakang punggung mereka.



close

Post a Comment

Previous Post Next Post