Maou Gakuin no Futekigousha Volume 4 - Bab 34

Bab 34
Tersembunyi


Gennul mengarahkan mulutnya ke atas dan melolong dengna keras. Saat itu, petir menyambar-nyambar dan mulai menutupi tubuhnya seperti armor. Hanya dari melihatnya saja, kau bisa tahu bahwa hanya dengen menyentuhnya, dirimu akan langsung terbakar oleh sengatan petir yang menyelimuti tubuh serigala itu.

“Usaha yang sia-sia.” seru Ejes saat dia mengulurkan cakar dari tangan kanannya dan menusuk dada kirinya sendiri.

Saat Ejes menarik tangan kanannya, darah merah mengalir deras dari dadanya. Itu adalah sumber kekuatan Raja Kegelapan. Dengan mencampurkan kekuatan sihir yang mengalir dari muasalnya dengan darah, dia menciptakan tombak iblis.

Darah mulai berubah membentuk tombak merah tua. Itu adalah tombak yang dapat menembus dimensi, Tombak Sihir Merah Darah, Dihidatem.

“Tidak ada yang tidak bisa ditembus oleh tombak sihirku. Tidak peduli armor apapun yang kau kenakan, tidak peduli seberapa cepatnya dirimu, dihadapan Dihidatem semuanya tidaklah berarti.”

Menurunkan pusat gravitasinya, dia menyiapkan tombaknya. Jarak antara Gennul dan dirinya sekitar 10 meter, tapi pada jarak itu, serigala itu sudah berada dalam jangkauan Raja Kegelapan.

Tidak, sejak awal tidak ada konsep yang disebut jangkauan bagi tombak sihir Ejes.

“Aku datang.”

Ejes menyodokkan Dihidatem. Bagian depan tombak itu menghilang, dan segera setelah itu, tombak itu muncul di dalam petir yang dikenakan oleh Gennul.

Sontak, dengan kecepatan kilat, Gennul langsung terbang ke samping.

“Terlalu mudah.”

Normalnya adalah tugas yang sulit untuk mengejar Gennul yang berlari dengan kecepatan tinggi. Namun, ujung tombak Dihidatem tidak tertinggal dari serigala itu dan menembus tubuh besarnya.

“Ugh!”

Ejes mengayunkan tombak yang mencuat, membuat darah segar bercipratan dan tubuh Gennul terbelah menjadi dua.

Namun, itu saja tidak membuat Ejes menurunkan kewaspadaannya, dia kembali menyiapkan tombaknya lagi.

Menggunakan mata iblisnya, dia mulai mengintip ke kedalaman jurang serigala penyembunyi.

“Aku tahu bahwa itu adalah tubuh palsu. Tunjukkan tubuh aslimu.”

Tubuh Gennul, yang telah terbelah menjadi dua, berubah menjadi partikel kekuatan sihir dan menghilang. Segera setelah itu, terdengar suara yang berderak.

“—Aku adalah Gennul si Serigala Penyembunyi. Aku adalah roh yang tersembunyi, tubuhku tidak akan bisa dilihat—”

Gemuruh mengguncang tempat itu, dan petir yang tak terhitung jumlahnya menyambar-nyambar dari awan hitam di sekitar.  Semua petir-petir itu pun mulai mengambil wujud Gennul dan membuat lolongan keras.

“Fumu. Kira-kira ada seratus?”

Untuk melindungi Lina, aku menyebarkan anti-sihir dan penghalang sihir.

“Jangan keluar dari sana.”

“Iya.”

Seriga-serigala petir itu mulai menerkam kami dengan kecepatan yang melampaui kecepataan suara.

“Berapapun jumlahnya, semua itu tidak artinya.”

Ejes meraih bagian tengah tombak dan menggunakannya sebagai titik tumpu untuk memutarnya dengan kecepatan tinggi. Serigala-serigala petir yang menerkam dirobek oleh tombak merah, dan sisa serigala yang menunggu di belakang lenyap dalam sekejap mata.

Namun, segera setelah itu, geledek kembali bergemuruh, dan kali ini serigala petir yang muncul dua kali lebih banyak jumlahnya dari yang tadi.

“Gennul si Serigala Penyembunyi, muncul entah dari mana, dan menculik orang tanpa diketahui keberadaannya. Memang cocok dengan julukannya yang merupakan roh penyembunyi.”

Tak satu pun dari serigala-serigala petir yang ada di sini adalah tubuh asli Gennul. Meski begitu, buku biru bahkan tidak menyebutkan seperti apa sosok Gennul yang sebenarnya.

“Kalau begitu, apa yang akan terjadi jika awan-awan di sini menghilang?”

Aku mengangkat tanganku dan membentuk beberapa lingkaran sihir. Targetnya adalah semua awan petir yang ada di tempat ini.

Riga Shreid (Angin Pemusnah).”

Bilah angin bertiup kencang, memotong semua awan petir tanpa menyisakan satu bagian pun. Sekarang setelah awan-awan itu menghilang, daerah itu ditutupi dengan cabang pohon besar yang tak terhitung jumlahnya.

Karena pijakan yang tadinya kami pijak terbuat dari awan, menggunakan sihir Fres aku terbang ke arah cabang terdekat. Aku juga menerbangkan Lina ke cabang yang agak jauh dan mendaratkannya di atasnya.

“Nah, jika awan-awan itu muncul kembali, maka pasti itu ada hubungannya dengan tubuh utama anjing itu.”

Begitu aku mengatakan itu, salah satu dahan pohon besar itu meledak. Cabang-cabang pohon mulai terbakar satu demi satu, dan segera api yang berkobar mengambil bentuk serigala dan melolong ganas.

“Fumu. Jadi tidak harus menggunakan petir ya.”

Serigala-serigala api menyerbu ke cabang di sekitar mereka dan membakar cabang-cabang itu. Dari sana, mereka kembali membentuk lebih banyak lagi serigala api, membuat jumlah mereka meningkat dalam sekejap.

“Trik yang sepele.” seru Ejes saat memegang tangan kirinya. Darah mulai mengalir keluar dari luka yang ia buat dengan cakarnya sendiri. “Gozzoete (Hujan Darah).”

Darah mulai menghujani tempat itu. Saat darah-darah itu menjatuhi seriga-serigala api, mereka semua dengan cepat dipadamkan pada saat bersamaan.

Api yang masih menyala di cabang-cabang juga dipadamkan oleh Gozzoete, membuat semua serigala api menghilang.

Namun, lenyapnya pengepungan itu hanya berlangsung sesaat, sinar matahari yang turun mulai membentuk wujud serigala di tempat itu. Tidak lama kemudian, sekawanan serigala cahaya melolong bersamaan di atas cabang.

Seluruh tubuh serigala-serigala itu memancarkan cahaya yang begitu terang hingga terasa seperti sedang melihat Matahari itu sendiri dari dekat, membuat pandangan kami menjadi silau.

Saat berikutnya, mereka menunjukkan taring tajam mereka dan menerkam kami sekaligus dengan kecepatan yang bisa disalahartikan sebagai cahaya.

Beno Yeven (Tembok Empat Dunia).”

Aku menggunakan aurora hitam sebagai payung untuk menghalangi sinat matahari yang masuk, membuat serigala-serigala cahaya menghilang seketika.

Namun, kali ini angin mulai berhembus, berputar-berputar seperti tornado dan membentuk ratusan serigala yang mengelilingi kami.

Ejes hendak mengambil posisi dengan tombak sihirnya, tapi kemudian, saat dia menyadarinya, dia mengarahkan mata iblisnya ke sekliling.

“......Dimana gadis roh itu.........?”

Tidak ada seorang pun di cabang tempat Lina berada beberapa saat yang lalu. Anti-sihir dan penghalang yang kubuat masih tetap ada, namun kemanapun aku melihat, sosok Lina menghilang tanpa jejak.

“Fumu. Jadi dia disembunyikan ya.”

Aku tidak mengalihkan pandanganku darinya sedetikpun. Namun demikian, dia menghilang. Itu jelas ulah Gennul si Serigala Penyembunyi.

Angin masih terus berhembus. Pada saat yang sama, serigala-serigala angin menerkam dengan cakar dan taring mereka.

“Mau itu angin atau api sama saja, tidak ada artinya.”

Eges meluncurkan Dihidatem dan membunuh semua serigala angin. Namun, angin tidak berhenti berhembus dan jumlah serigala angin semakin bertambah. Jika kami membuat penghalang dan mencegah berhembusnya angin, serigala angin akan menghilang. Tapi kemudian, serigala tipe lainnya pasti akan muncul.

Gennul ada di suatu tempat di tempat ini. Buktinya adalah ia menangkap Lina dan menyembunyikannya. Tindakannya itu harus menjadi petunjuk yang akan mengarah ke tubuh utama Gennul.

Apa yang Lina lakukan sebelum dia menghilang? Dia disembunyikan tepat saat aku melenyapakan serigala cahaya dengan Beno Yeven, jadi jelas  dia tidak mungkin diterkam oleh serigala cahaya, namun tetap saja, dia tertangkap dan disembunyikan.

Alasan untuk itu adalah—

“Fumu. Jadi begitu ya.”

Memperhatikan aku menyadari sesuatu, Ejes segera menghubungi melalui Leaks (Komunikasi Pikiran) .

[Apa kau punya petunjuk, Raja Iblis.]

[Ya. Aku akan menangkap Gennul sekarang. Orang-orang yang disembunyikan pasti ada di dalam tubuhnya. Aku tidak tahu bagaimana prisnsipnya bekerja, tapi itu pasti semacam ruang sihir. Tombak sihirmu bisa menembus semua dimensi, jadi kau harusnya bisa membuat portal dan memasukinya.]

Tetpas saja, Gennul tentu tidak akan membiarkan kami melakukan apa yang kami inginkan. Kami harus melakukannya tanpa disadari olehnya.

[Kesempatan yang kau miliki hanya sesaat. JIka kau gagal, itu akan berakhir.]

[Sesaat saja sudah cukup. Itupun jika kau benar-benar bisa menangkapnya.]

Aku mengulurkan tanganku dan membentuk lingkaran sihir. Baik dia maupun aku sama sekali tidak memiliki keraguan kalau kami akan gagal. Kami pernah menjadi musuh dan sekutu, jadi kami tahu kekuatan kami satu sama lain.

“Hentikan angin dan perdengarkan suara.” [Catatan Penerjemah: Setau gua suara merambat melalui udara (angin), jadi kalau tidak ada angin, tidak akan ada suara. Makanya dibilinag hentikan angin, namun tetap perdengarkan suara.]

Goddehild (Bola Darah).”

Raja Kegelapan memercikkan darah dari tangan kirinya dan mengubahnya menjadi bola tipis yang menutupi ruangan yang luas ini. Interior ruangan menjadi ruang tanpa angin, membuat serigala-serigala angin menghilang.

Pada saat yang sama, ketika Beno Yeven dihapus, sinar matahari turun dari atas, membuat serigala cahaya muncul kembali.

Aku melihatnya menggunakan mata iblisku, tapi tampaknya ini bukan kondisi untuk munculnya Gennus si Serigala Penyembunyi.

Lalu, mengapa Lina disembunyikan?

Pada saat itu, serigala cahaya yang menyerang memancarkan cahaya yang menyilaukan. Dan tentu saja Lina pasti akan terkena cahaya itu dan mungkin secara refleks menutup matanya.

Roh penyembunyi adalah roh yang tidak bisa dilihat.

Jika perkataan Gennul dianggap benar sebagaimana adanya, maka kami tentu tidak akan dapat melihatnya. Namun, di sisi lain, ketika tidak ada yang bisa melihatnya, Gennul akan muncul. Jadi bisa dibilang, dia hanya akan muncul di depan orang yang menutup matanya.

Bukan karena dia tidak terlihat, dia benar-benar tidak ada saat kau membuka matamu. Mungkin itulah karakteristik roh penyembunyi.

Aku menutup baik mata dan mata iblisku. Tidak ada suara, tidak ada tanda kehidupan. Namun, saat ini, aku yakin dia ada. Aku yakin dia ingin menangkapku dan menyembunyikanku.

Aku mengulurkan tangan yang telah menggunakan sihir I Guneas (Segalanya) dan meraihnya.  Pada saat ini, dia terwujud, dia ada.

Suara serak pun bergema di kepalaku.

“—Kerja bagus telah berhasil menangkapku yang tidak bisa dilihat. Lewatlah, Anos Voldigoad—”

Suara pintu yang terbuka terdengar, dan perasaan serigala penyembunyi menghilang dari tangan I Guneas. Saat aku membuka mataku, aku tidak melihat adanya Gennul di sana, melainkan yang memasuki pandanganku adalah Ejes.

[Bagaimana?]

[Apanya yabg bagaimana? Kau membuatnya terdengar seperti aku gagal. Aku telah membuat lubang di ruang penyembunyi dan memberi tanda di sana, tentu saja aku tidak ketahuan oleh anjing sialan itu. Sekarang Gatom (Teleportasi) dapat digunakan untuk kesana.]

Jika ada lubang di ruang sihir, maka cukup mudah untuk menyelamatkan mereka yang disembunyikan. Bagaimanapun juga, apa yang ditembus oleh Dihidatem sulit untuk diperbaiki.

[Kau bisa menyerahkan penyelamatan gadis roh yang tadi dan bawahanmu kepadaku.]

Ejes memiliki kepribadian yang tidak fleksibel, tapi tidak seperti Gilisilis, dia bukanlah orang yang akan membuat kesalahan dalam janjinya. Sesuatu yang licik adalah apa yang paling dibenci Raja Kegelapan.

[Kuharap aku tidak harus melawanmu.]

[Itu tergantung pada apa yang akan terjadi. Kali ini hanya kebetulan bahwa kita memiliki tujuan yang sama.]

Meninggalkan Ejes, aku menuju ke pintu. Dalam perjalanan, aku mengalihkan pandanganku ke pandangan Ray.

Aku melihat Raja Roh—



close

Post a Comment

Previous Post Next Post