Shijou Saikyou Orc-san no Tanoshii Tanetsuke Harem Tzukuri Volume 4 - Bab 1


Bab 1 - Kakek yang Terlalu Protektif

.
Setelah bergoyang-goyang dengan cepat di tempat tidur sejak pagi, kami membersihkan tubuh kami dan menata penampilan kami. Hari sudah siang saat kami selesai.

Aku sih maunya tidur lagi, tapi aku diundang untuk pergi makan siang. Selain itu, undangan tersebut datang dari seseorang yang tidak mungkin aku tolak, jadi aku dengan patuh pergi.

Bukan hanya aku yang dipanggil. Tita dan Kururu, dan tentu saja Rurine juga dipanggil.

"Ork, kemarin kau benar-benar bersenang-senang, kan?"

Tita menatapku dengan tatapan mencela.

Tatapan itu mencuat jauh ke dalam hatiku, bagaimanapun juga yang melakukannya adalah Tita, sosok cantik yang biasanya selalu ceria dan tersenyum.

"Begitu ya, jadi ini yang Tita-san rasakan ......Aku telah memutuskan bahwa aku tidak keberatan dengan harem tapi, ketika seorang gadis baru benar-benar bergabung, ada perasaan suram dalam diriku."

Dan kemudian Kururu sendiri juga membuat wajah sedih. Rasa bersalah dari itu.......

Ini adalah takdir harem. Apapun yang terjadi, gadis-gadis yang jatuh cinta padaku akan bersedih karena itu.

Tapi, aku tidak akan meminta maaf.

Aku telah memilih jalan ini. Dan kemudian aku sudah menceritakannya kepada mereka secara terbuka.

Itu sebabnya, yang harus kulakukan bukanlah meminta maaf.

"Seperitnya aku membuat kalian berdua merasa kesepian. Aku akan lebih mencintai Tita dan Kururu untuk menebusnya."

Ya, yang harus kulakukan adalah mencintai semua orang dengan segenap kemampuanku. Itu saja.

"......Apa yang harus kulakukan Kururu? Itu membuatku ingin sedikit menghantam Ork."

"Entah bagaimana, aku bisa memahami alur pemikiran Ork-san yang mengatakan itu. Tentunya dia tidak memiliki niat jahat saat mengatakan itu, tapi tetap saja"

Sepertinya aku gagal.

Harem memang sulit.

Tapi, keduanya tersenyum dan mengangguk pasrah.

Mereka memaafkan seseorang sepertiku. Mereka benar-benar gadis yang baik.

Itulah mengapa aku ingin membayar mereka kembali.

"Aku akan membuat beberapa manisan setelah sekian lama waktu minum teh hari ini. Seperti yang diharapkan dari ibu kota Kerajaan Forland, aku memperoleh bahan yang tidak dapat kuperoleh bahkan di kota komersial. Sepertinya aku akan bisa membuat kartu truf-ku."

Telinga peri dan telinga rubah keduanya bergerak-gerak.

Elf dan beastman memiliki pendengaran yang lebih baik daripada manusia. Telinga mereka cenderung mengungkapkan sikap mereka.

Mereka penasaran dan menjadi gelisah.

"K-kau benar-benar tidak bisa diharapkan Ork. Untuk saat ini aku akan membiarkan masalah ini diabaikan."

"Bukannya aku tergoda oleh manisan oke...... tapi aku benar-benar menantikannya." (Kururu)

Keduanya sangat mudah dirayu......yah, itu sama sekali bukan masalahnya. Sikap mereka adalah karena mereka benar-benar gadis yang baik, jadi mereka ingin alasan untuk memaafkanku dan langsung melakukannya ketika aku memberikannya.

Namun tak bisa dipungkiri bahwa sebagian dari mereka juga ingin makan yang manis-manis.

Aku harus memberikan semua yang kumiliki untuk membuatnya.

"Aku tertarik dengan manisan yang akan dibuat oleh Ork-niisama. Apa aku juga boleh memakannya bersama dengan semua orang?"

Rurine dengan takut-takut mengamati wajahku dan kemudian ekspresi Tita dan Kururu.

"Tentu saja boleh."

"Ork telah memutuskan bahwa dirimu juga berada di dalam harem. Itu berarti kita sudah menjadi keluarga."

"Oke. Tidak ada yang bisa dilakukan dengan dirimu yang bergabung dengan harem, jadi mari kita akrab. Ork-san akan kehilangan kekuatannya jika suasananya kaku, dan aku sendiri benci hal semacam itu."

"Terima kasih atas kata-kata baik kalian. Aku ingin bergaul dengan kalian berdua juga, tidak hanya dengan Ork-niisama."

Itu pasti tujuan Rurine. Daripada manisan, tujuan sebenarnya adalah untuk mencairkan suasana dengan anggota haremku.

Dia mengerti bahwa itu perlu di sini. Rurine memang gadis yang pintar.

"Kalau begitu, ayo selesaikan urusan yang merepotkan sebelum pesta teh......ya ampun, orang itu benar-benar merepotkan."

Aku membayangkan wajah pria yang memanggil kami.

Dia adalah seseorang yang sangat licik.

Dalam arti tertentu, dia adalah orang terkuat yang kukenal bahkan di antara semua kenalanku.

---

Kami mengunjungi taman di istana untuk makan siang.

Ini adalah tempat yang eksklusif untuk royalti. Ini adalah rumah kaca yang menggunakan kaca yang sangat mahal untuk membuatnya. Di dalamnya ada bunga-bunga indah yang bermekaran sepanjang tahun.

Bukan itu saja. Seniman dan tukang kebun paling terampil di negara ini mengatur posisi bunga dengan sempurna. Mereka mendekorasi tempat itu dengan indah bahkan dengan menghitung aroma bunga ke dalam persamaan.

Siapapun pasti akan tercuri hatinya oleh pemandangan tempat ini ketika baru pertama kali memasukinya.

Ini adalah tempat terindah di dunia, Taman Aurora.

Aku telah mendengar rumor tentang itu, tapi aku kewalahan ketika melihatnya secara langsung.

"Uwaa, luar biasa. Jadi bahkan di antara manusia ada orang yang bisa bercakap-cakap dengan bunga. Semua bunga yang ada di sini bahagia dan bersinar cerah."

"Bunganya luar biasa, tapi pot yang menghiasi bunganya juga tidak kalah luar biasa. Sungguh perasaan yang mengagumkan. Unununu, itu mengesalkan, tapi aku merasa dikalahkan sebagai pandai besi."

Tita dan Kururu memperhatikan dua hal yang berbeda. Tita memahami keahlian para tukang kebun karena dirinya adalah elf yang bisa bercakap-cakap dengan tanaman, sedangkan Kururu yang merupakan pandai besi bisa memahami bahwa bahkan setiap pot di sini adalah karya seni kelas tertinggi.

Kami berjalan melewati taman seperti itu dan menemukan penyelenggara acara makan siang sedang duduk di bangku di bawah gazebo* di tengah taman. [Catatan Penerjemah: Gazebo = menara pemandangan.]

Wajahnya diukir dengan kerutan yang dalam. Kekhawatiran dan sejarahnya terukir di setiap kerutan itu. Dia tidak dibalut ki yang ganas seperti pendekar pedang kelas satu, dan dia tidak memiliki kekuatan sihir yang luar biasa seperti penyihir kelas satu.

Namun kehadirannya menelan semua orang. Martabatnya, karismanya begitu besar.

Ya, dia tidak lain adalah raja Forland sebelumnya, orang hebat yang mengangkat Kerajaan Forland kecil sampai menjadi negara terkuat di benua itu, orang yang mengakhiri perang besar melawan pasukan raja iblis dengan perbedaan kekuatan pertempuran yang luar biasa dengan perdamaian antara kedua belah pihak.

Raja Bijaksana Vareo Forland.

Bagiku, beliau adalah kakek buyutku.

"Senang sekali kau suadah datang, Ork. Dan juga cucu perempuanku yang menggemaskan."

Dan kemudian dia dengan mudah membuang martabat dan karismanya dengan seringai yang memanjakan.

Entah kenapa dia selalu seperti ini di depanku.

Tita dan Kururu jadi membeku.

Aku telah mengajari mereka akal sehat masyarakat manusia.

Mata uang pedalaman merupakan mata uang yang paling banyak beredar di benua ini. Mereka tahu tentang Vareo Forland yang wajahnya digambar di koin emas mata uang itu.

Saat mempelajari sejarah, nama orang ini pasti akan keluar apapun yang terjadi. Dia adalah salah satu dari dua orang dengan ketenaran paling banyak di benua ini.....ngomong-ngomong orang lain adalah si sage agung Merlin Enlight.

Orang seperti itu menyebut kami berdua cucu dengan ekspresi memanjakan, jadi wajar saja jika mereka membeku.

"Fumu? Kalian berdua sudah menjadi istri Ork kan? Kalau begitu, kalian berdua juga adalah cucu perempuanku sekarang. Mengapa kalian berdua bingung seperti itu?"

"Isssh, kakek buyut. Itu tidak baik tahu. Kakek buyut hanya jadi terlihat aneh ketika bertingkah normal seperti itu."

Rurine mengatakan hal yang sangat mengerikan dengan balasannya, tapi apa yang dia katakan sangat akurat.

Aneh sekali bagi raja bijak untuk bersikap normal.

"Begituya......tidak, karena, bahkan aku tidak ingin bertindak sok saat di depan cucu perempuanku. Aku orang yang manis ketika bersama anak-anak yang kusukai."

"Kakek buyut selalu seperti itu. Maka tidak ada pilihan selain membiarkan Tita-san dan Kururu-san terbiasa dengan itu. Kalian berdua, kakek buyut adalah orang seperti ini, jadi, tolong berinteraksi dengannya seperti dia adalah kakek normal."

"Y-ya, aku mengerti."

"Aku akan melakukan yang terbaik." (Kururu)

Keduanya entah bagaimana membalas saat ekspresi mereka masih bergerak-gerak.

Tanpa membuang waktu, raja bijak Vareo Forland menghujani Tita dan Kururu dengan pertanyaan.

Dia terlihat sangat lincah dan bersenang-senang. Rasanya seperti dia semakin muda tiga puluh tahun.

Sepertinya dia hanya membuat pembicaraan ringan, tapi dengan itu, dia dapat melihat melalui esensi dari rekan bicaranya. Dia bertindak santai sementara di dalam dirinya memfokuskan semua konsentrasinya untuk melihat setiap kebohongan.

Dia sedang menyelidiki apakah mereka cocok untukku. Tapi aku tidak khawatir. Tidak mungkin Tita dan Kururu akan gagal dalam evaluasinya. ......Atau lebih tepatnya, jika dia mengatakan sesuatu seperti keduanya tidak cocok untukku, aku akan membentak meskipun dia adalah guruku dan kakek buyutku.

Aku tersenyum kecut dan duduk.

Dan kemudian aku membuka mulut pada saat hujan pertanyaan berhenti untuk sementara waktu.

"Semuanya, duduklah. Kalian pasti capek ngomong sambil berdiri seperti itu. Bukankah tidak apa-apa, Vareo-sensei?"

"Umu, semangatku yang terlalu tinggi tidak sesuai untuk usiaku. Dan juga Ork, jangan panggil aku sensei, kau bisa memanggilku Hiiojii-chan (kakek buyut)."

"Tidak, memang aku adalah cucu buyutmu, tapi aku adalah muridmu yang pertama."

"Itu memang benar, tapi itu membuatku merasa kesepian......"

Dia bertingkah seperti orang tua yang kesepian, tapi aku tahu yang sebenarnya.

Wajahnya berubah ketika dia mengajariku pengetahuan raja dan menjadi seperti iblis. Mampu melakukan apa yang dia ajarkan adalah sesuatu yang sepele baginya. Dia memintaku untuk melihat lebih jauh dari apa yang dia ajarkan dan menunjukkan dengan tindakannya bahwa dia akan membuang orang yang tidak kompeten untuk menekanku.

Orang yang tidak kompeten tidak akan bisa melihat raja bijak Vareo Forland. Kemampuannya untuk melihat bakat seseorang mengungguli semua orang di dunia ini.

Tidak ada bakat yang lebih baik dari ini sebagai seorang raja. Tapi itu menciptakan distorsi dalam dirinya. Distorsi itulah yang menjadi pemicu kejahatan pangeran pertama Falta kali ini.

Karena beliau adalah raja yang sempurna, dia tidak akan memahami penderitaan orang yang tidak kompeten dan tidak tahu rasa sakit karena diabaikan.

"Apa yang sensei pikirkan tentang istri-istri masa depanku?"

"Umu, seperti yang diharapkan dari cicitku. Kau memilih gadis-gadis yang sangat baik. Itu juga termasuk Rurine. Aku merasakan bakat yang berkilauan di dalam diri mereka. Mereka pasti akan melahirkan anak-anak yang luar biasa. Ya, anak-anak itu akan membuat Kerajaan Forland semakin besar dan kuat."

"Aku tidak bisa menjamin itu."

"Apa kau meragukan wawasanku dengan pernyataan itu?"

"Tidak, maksudku tentang anak-anakku dengan mereka. Tentunya anak-anak yang lahir akan memiliki bakat yang luar biasa. Tapi, aku tidak tahu apakah mereka akan berjalan di jalur raja atau tidak. Aku ingin mereka memilih jalan mereka sendiri di masa depan, sama seperti yang kulakukan."

Raja bijak menatapku dengan celaan yang dalam mendengar kata-kataku.

"Seperti yang kupikirkan, kau masih tidak mau menjadi raja."

"Jika itu dirimu, kau pasti telah memutuskan bahwa aku akan mengambil tindakan untuk membuat Rurine menjadi raja."

"Apa ini tentang bagaimana kau yang memiliki bakat tapi tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi raja yang terus kau katakan sejak dulu? Tentang itu, kau tidak perlu memikirkan hal seperti itu. Jika situasi ekstrem datang saat Ork harus memilih antara wanita atau rakyatmu, negara akan dihancurkan sejak lama jika itu adalah raja lain yang ada di posisimu. Itulah betapa besar perbedaan kekuatan antara dirimu dan orang lain. Jika kau terus bersikeras tentang hal seperti itu, maka kandidat lain memiliki kekurangan yang lebih fatal daripadamu."

"Jika itu Rurine, maka dia akan bisa melakukan lebih baik dari yang bisa kulakukan."

"Itu dengan premis bahwa Ork akan mendukungnya dari belakang layar kan?"

Aku tidak menjawab pertanyaan itu.

Karena pertanyaannya benar.

Rurine juga memiliki kekurangannya sendiri.

"Yah, aku juga tidak bisa memaksamu untuk mengambil posisi. Itu disayangkan. Kau juga menunjukkan keterampilan hebat dalam masalah kali ini. Itu mengingatkanku akan masa mudaku. Astaga, tidak akan ada pria lain yang akan menolak menjadi raja Forland meskipun kau mencari di seluruh dunia."

"Aku minta maaf. Tapi, aku bersumpah bahwa sebagai murid raja bijak Vareo, aku pasti akan melunasi hutangku kepadamu dengan meminjamkan kekuatanku kepada Rurine."

Rurine juga wanitaku. Itu wajar bagiku untuk melindungi wanitaku.

"Umu, Rurine, bekerja keraslah. Dan juga, sama sekali jangan lepaskan Ork apa pun yang terjadi."

"Ya, tentu saja. Tidak ada pria lain yang sesempurna Ork-niisama. Aku akan segera memiliki anak Ork-niisama dan membesarkannya dengan benar sehingga dia ingin menjadi raja atas kemauannya sendiri."

"Umu umu, kau benar-benar anak yang baik Rurine."

Pernyataan keterlaluan terdengar bolak-balik sekarang, tapi mungkin percakapan seperti itu hanya pantas untuk royalti.

"Dan, alasanmu memanggil kami ke sini......itu bukan hanya untuk melihat istri-istriku, kan? Apa yang selama ini kau lakukan? Kau bahkan membiarkan dirimu ditangkap dengan sengaja."

"Hahaha, jadi kau tahu ya."

Sejak awal aku meragukannya.

Tentang bagaimana raja bijak Vareo begitu mudah dipenjara.

Keraguanku berubah menjadi keyakinan ketika dia kembali ke sini begitu cepat setelah masalah selesai.

"Jika itu dirimu, sejak awal kau pasti sudah mendeteksi pergerakan keroco seperti Pangeran Falta. ......Jika kau membiarkan dirimu ditangkap sebagai gantinya, hanya ada dua kemungkinan alasan untuk itu, kau dengan sengaja membuat Pangeran Falta lari liar untuk mengasapi dalang di belakangnya. Atau mungkin kau hanya berpura-pura tertangkap saat bergerak diam-diam di belakang layar. Itu salah satu dari keduanya......tidak, keduanya ya."

"Itu benar. Aku melihat gerakan Falta dan membimbing Rurine untuk mencari bantuan dari Ork jika terjadi sesuatu. Jika itu Rurine, maka dia pasti bisa menarik Ork keluar. Dan kemudian jika itu dirimu, kau akan dapat menggagalkan skema Falta dan dalang itu."

"Dan kemudian kau akan dapat bergerak dengan bebas tanpa ada yang memperhatikanmu. Apa yang kau selidiki sampai sejauh itu? "

"Tentang itu......sayangnya aku tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan. Tapi, aku merasakan gerakan yang mencurigakan. Sesuatu yang tidak masuk akal sedang bergerak di belakang layar. Tidak ada keraguan tentang itu."

"Itu, sangat tidak jelas."

"Ini menyedihkan bagiku......tapi, bukankah menurutmu itu aneh? Ork, kau telah menyelamatkan dunia tiga kali. Terlebih lagi semua itu terjadi dalam waktu yang begitu singkat."

Tiga kali yang dia maksud adalah pertarunganku melawan serangga iblis pelahap pohon dunia dengan Tita, dewa bencana yang kutebas dengan pedang Kururu, dan kemudian menghentikan dimulainya kembali perang antara manusia dan pasukan raja iblis yang direncanakan oleh salah satu dari empat raja surgawi.

Setiap insiden itu adalah masalah serius yang dapat menyebabkan kehancuran dunia jika keadaan menjadi buruk.

"Tidakkah menurutmu itu aneh? Meskipun Ork telah menggagalkan mereka semua pada tahap awal, tapi bagaimana jika misalnya serangga iblis pelahap pohon dunia berhasil melahap pohon dunia dan mendapatkan lebih banyak kekuatan? Bagaimana jika dewa bencana mengabulkan permintaan terburuk satu demi satu? Bagaimana jika perang antara manusia dan pasukan raja iblis pecah?"

"Bahkan hanya salah satunya adalah insiden yang mungkin dapat menghancurkan dunia."

"Ork berada di tengah-tengah semua itu pasti karena kau memiliki takdir seperti itu. Itulah jenis keberadaan yang disebut pahlawan."

Aku teringat kata-kata yang diucapkan oleh peri yang tidak pernah menunjukkan dirinya lagi sampai sekarang.

[Pahlawan sama sekali tidak memiliki kewajiban atau apapun. Tapi, raja peri hanya memberikan kekuatan kepada orang yang memiliki takdir untuk bertemu dengan orang yang sama sekali tidak dia sukai.]

Apa yang raja peri anggap menyebalkan adalah peristiwa yang menghancurkan dunia.

Tidak aneh bagiku yang terpilih sebagai pahlawan untuk menghadapi bahaya dunia seperti ini.

Namun, insiden-insiden terjadi yang secara berurutan terlalu cepat.

"Jika insiden itu bukanlah kebetulan, maka kita harus mempertimbangkan bahwa ada seseorang yang sengaja menyebabkannya kan? Ork, apa ada kesamaan di antara semua insiden ini?"

Aku meingat-ingat setiap insiden.

Kemudian satu hipotesis terbentuk di kepalaku.

"Ada seseorang yang memanipulasi sesuatu dari balik layar. ......Orang yang menghilangkan segel dari serangga iblis pelahap pohon dunia adalah elf yang dibujuk oleh manusia."

Dia diperlakukan dengan dingin di desa elf, kemudian dia disanjung di kota manusia, diberi kesenangan dan kemewahan, dan dia menjadi boneka mereka.

"Orang yang menghilangkan segel dewa bencana adalah paman Kururu, tapi, dia keluar dari rel seolah-olah dia digerakkan oleh sesuatu, dia secara membabi buta percaya bahwa dirinya adalah miko pedang dan menyerang dengan cepat melalui jalur kehancuran."

Paman Kururu, keadaan pikirannya hanya bisa disebut abnormal.

Menurut Kururu dia adalah orang yang baik sampai beberapa tahun yang lalu. Hubungannya dengan Kururu dan ibunya juga baik. Tapi suatu hari dirinya tiba-tiba berubah.

"Pangeran Falta yang mencoba menyebabkan perang dengan ras iblis......dia dimanipulasi oleh salah satu dari empat raja surgawi raja iblis, Khalil dari suku Kristal Emas. Motifnya adalah balas dendam untuk kekasihnya yang jantungnya dicungkil, tapi ada beberapa hal yang membingungkan. Kekasih Pangeran Falta memberikan kesaksian bahwa dia tidak tahu mengapa dia memohon jantung dari suku Kristal Emas, dan di tempat pertama, tidak diketahui bagaimana Khalil berhasil mencapai kebenaran."

Ada juga adegan aksi yang dibuat-buat dari ini.

Dalam setiap kasus, ada dalang tak terlihat di belakang pelaku.

Itulah yang dikatakan firasatku.

"Aku juga memiliki pendapat yang sama. Setiap kasus ini mencurigakan. Aku menyelidiki untuk menentukan identitas sebenarnya dari dalang sambil menjadikan Ork sebagai umpan di tempat terbuka, tapi aku tidak mendapatkan hasil......Aku akan melanjutkan penyelidikanku bahkan mulai sekarang. Kau yang memiliki takdir untuk menghadapi musuh dunia ini harus berhati-hati......jika benar-benar ada sesuatu seperti dalang di balik semua ini, dia pasti telah mengarahkan pandangannya padamu setelah kau menghalangi jalannya tiga kali."

Itu logis.

Tidak mungkin dalang mengabaikanku begitu saja setelah aku menghalangi jalannya setiap saat.

Merupakan hal yang mendasar untuk terlebih dahulu menghilangkan rintangan-rintangan di jalan untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

"Aku akan mengurus apa pun yang menghalangiku."

"Aku memanggilmu ke sini untuk memberimu peringatan itu......dan juga, tentang alasanku memanggil wanita-wanita cantik ini ke sini. Kalian semua akan berada dalam bahaya jika tetap bersama Ork. Kalian akan menjadi sasaran dari sesuatu yang mungkin dapat menghancurkan dunia. Kalian akan berada dalam bahaya yang lebih besar daripada Ork sendiri."

Kilatan tajam tatapan seorang raja menembus ketiganya.

"Ork itu kuat, kuatnya begitu absurd, seorang yang bisa menang melawannya bisa dihitung dengan jari di satu tangan, bahkan jari itu masih tersisa. Jika aku ingin mengalahkan seseorang seperti itu, aku akan mengincar kelemahannya. Dengan kata lain, kelemahan itu adalah kalian para wanita. Akan lebih baik jika hanya menunggu risiko kematian. Tapi jika itu aku, untuk memancing Ork dan menciptakan situasi yang menguntungkan untuk menghadapinya, aku akan membuat kalian mengalami pengalaman yang bahkan lebih menyakitkan daripada kematian."

Sayangnya, aku juga tidak bisa menyangkal hal ini.

Mengincar kelemahan lawan juga merupakan hal yang mendasar.

Sungguh tolol mengharapkan seseorang yang mencoba menghancurkan dunia memiliki hati nurani yang baik.

"Apa kau mungkin, memberi tahu kami untuk berpisah dengan Ork?"

"Fumu, begitukah kata-kataku terdengar untukmu?"

Yang di sana bukan lagi kakek yang baik hati.

Itu adalah raja bijak Vareo yang telah selamat melalui adegan pembantaian yang tak terhitung jumlahnya.

"Aku akan tetap bersama dengan Ork. Sejak awal ini adalah kehidupan yang diselamatkan Ork.....selain itu, aku mencintai Ork. Aku sangat mencintainya, jauh lebih dari yang bisa dibayangkan oleh Ojii-san. Dan di atas segalanya, aku percaya bahwa jika itu Ork, maka dia akan melindungiku."

"Aku juga. Selain itu, aku masih mencintainya meskipun dia adalah seorang yang menyatakan bahwa dia akan selingkuh dengan banyak wanita-, aku tidak akan berpisah dengan Ork-san hanya dari ini! Aku tidak akan berpisah dari Ork-san."

"Tidak heran jika Ork-niisama jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kalian berdua. Fufuh, kakek buyut, bahkan aku akan tetap bersama Ork-niisama. Aku adalah royalti. Apa yang kau peringatkan kepada kami barusan adalah sesuatu yang telah kuputuskan sendiri sejak aku lahir."

Para wanitaku diberitahu tentang bahaya yang akan datang dan ditempatkan di bawah tekanan raja bijaksana. Meski begitu, mereka mengatakan bahwa mereka mencintaiku dan akan tetap tinggal bersamaku.

Ini buruku, aku jadi mau nangis.

Dan kemudian, si junior yang ada di bawah juga meneteskan sedikit air mata sekarang.

......Tidak, ini adalah adegan yang mengharukan, tapi ketika mereka meledak dengan kasih sayang seperti ini, itu hanya naluri bahwa aku jadi ingin merangkul mereka.

"Fuhahahah, mereka semua adalah wanita yang baik. Mata Ork dalam mencari wanita juga kelas satu. Aku senang. Benar, ayo kita adakan upacara pernikahan akbar. Ayo lakukan upacara pernikahan termegah dan termewah di dunia di bawah nama raja bijak."

Faksi perempuan mengangkat suara mereka dengan nyaring karena kegembiraan.

Tita dan Kururu juga sebenarnya merindukan upacara pernikahan. Mereka tidak mengatakannya secara langsung, tapi aku tahu bahwa terkadang mereka akan menonton acara semacam itu dengan rasa cemburu.

Aku tahu tentang itu tapi.......

"Izinkan aku untuk menolak dengan sopan."

Tatapan kritik terfokus padaku.

"Kenapa?"

"Aku telah memutuskan bahwa aku akan mengadakan upacara pernikahan dengan semua wanitaku setelah haremku selesai. Aku ingin memperlakukan semua wanitaku dengan setara."

Tatapan mereka menyakitkan. Sangat menyakitkan. Tapi, aku tidak bisa menyerah dalam hal ini.

"Ork, kau masih akan mencari lebih banyak wanita."

"Sebenarnya aku berharap Ork-san mungkin sudah merasa puas dengan bergabungnya Rurine-san sebagai yang ketiga."

"Seperti yang diharapkan dari Ork-niisama. Meskipun sudah sangat sulit untuk memiliki tiga wanita, kau masih akan meningkatkan jumlah haremmu."

Ngomong-ngomong perkataan Rurine barusan dipenuhi dengan nuansa sarkastik.

......Tiga orang sudah cukup. Kebanyakan orang akan berpikir seperti itu. Tapi, aku ini berbeda.

Aku akan menjadi raja harem-! BAM!

"Aku berdoa semoga itu selesai saat aku masih hidup. Kalau begitu, itu saja yang ingin kukatakan. Setelah ini, ayo makan siang bersama dengan semua orang yang mau kyaa kyaa ufufufu denganku."

"Bukankah ada cara lain untuk mengekspresikan keinginanmu untuk bersenang-senang dengan cucumu selain itu?"

"Lagipula aku adalah kakek yang penyayang saat bersama cucu-cucuku."

Raja bijak Vareo tertawa dengan sangat gembira setelah itu.

Mau bagaimana lagi, ayo temani pria tua yang kesepian ini sedikit.

Terlepas dari segalanya, mengobrol dengannya akan sangat bermanfaat. Kalimat acuh tak acuh darinya sarat dengan pengajaran dan pengetahuan yang mendalam.

Dan yang terpenting, membual tentang istri-istriku bukanlah sesuatu yang tidak suka kulakukan.



close

4 Comments

Previous Post Next Post