Maou Gakuin no Futekigousha Volume 4 - Bab 55

Bab 55
Dewa Yang Baik


“Kenalanmu?" tanya Misha yang menatap tulisan di dinding.

“...Fumu. Sepertinya dia adalah orang yang kukenal, tapi aku tidak tahu siapa ini.”

Kemudian Misha menatap mataku. Dia mungkin mencoba mengukur perasaanku, tapi entah kenapa tatapannya seperti mencelaku.

“......Jatuh cinta......”

“Itulah yang dikatakan.”

“Jatuh cinta lagi." kata Misha dengan acuh tak acuh.

Memang benar, disitu dikatakan akan jatuh cinta lagi.

“Dia juga jatuh cinta di dua ribu tahun yang lalu.”

“Terkadang memang ada beberapa hal tidak biasa di zaman mitologi.”

Misha memirngkan lehernya.

“Apa ada orang yang menyukaimu?”

“Yah, aku sendiri tidak tahu. Hanya saja di zaman ini bukanlah saat yang tepat untuk itu. Aku merasa terhormat karena dia mencintaiku, tapi mungkin dia tidak bisa mengatakannya.”

“Karena kau adalah Raja Iblis Tirani?”

Aku mengangguk.

“Di zaman ini belum damai. Bahkan perasaan sendiri sulit untuk diungkapkan. Sepertinya diam-diam dia telah menuliskan perasaan batinnya di sini.”

Aku mendekati dinding dan dengan lembut menyentuh huruf-huruf itu.

Aku merasa tidak nyaman.

“Ada apa?”

“Aku merasakan sihir.”

Kau harus terampil untuk dapat melihatnya.

Aku menggunakan mata iblisku dan mengintip ke kedalaman yang tersembunyi di dalam huruf-huruf.

“Fumu,begitu ya. Sepertinya kita harus menunggu sampai malam untuk yang satu ini.”

“Apa kita akan mencari Raja Api Kematian dulu?”

“Kita tidak punya waktu sebelum malam tiba. Ayo istirahat sebentar.”

Aku kemudian duduk dengan menyandarkan punggungku ke dinding. Misha datang dan duduk di sampingku.

“Bagaimana Shin dan Reno?”

“Shin terlihat dipermainkan seperti biasanya, meski begitu Reno sepertinya juga mengalami kesulitan. Benar-benar pasangan yang cocok.”

Melalui pandangan yang dibagikan dengan Ray dan Sasha, aku menyaksikan interaksi antara Shin dan Reno di Aharthern, yang membuatku mendengus tawa.

“...Apa Shin bisa mendapatkan cinta?”

“Jika pria itu benar-benar menginginkannya, maka itu mungkin.”

Mendengar itu, Misha mengedip-ngedipkan matanya.

“Muasalnya adalah pedang iblis” gumam Misha. “Meski begitu, apa memang bisa?”

“Apa menurutmu hanya karena dia pedang iblis, dia tidak bisa mencintai seseorang.”

Misha melebarkan matanya, terkejut atas perkataaanku.

“Jika apa yang benar-benar kau inginkan dari lubuk hatimu tidak dapat kau capai, maka dunia seperti itu harus dihancurkan." Di depan wajah Misha yang bingung, aku melanjutkan. "Itulah yang dikatakan oleh Dewa Pencipta, Militia.”

“...Mencipatkan dunia yang baik?”

“Ya. Dunia yang dia ciptakan ini hangat dan penuh cinta serta harapan. Awalnya, itu adalah dunia yang sangat baik.”

“Mengapa itu berubah?”

“Seperti Nousgalia, ada banyak dewa di dunia ini, bukan hanya Militia. Bahkan jika Raja dari ras iblis menciptakan sebuah negara, negara itu tidak akan menjadi seperti apa yang dikehendaki oleh Raja saja. Dunia juga berputar oleh kehendak ras dewa.”

Misha mendengarkanku dengan sunguh-sungguh.

“Tapi apa yang menjadi akar, apa yang menjadi fondasi dunia ini, adalah tatanan belas kasih Militia. Selama kau menginginkannya dari lubuk hatimu, dunia yang dia ciptakan ini pasti akan menanggapi. Tidak peduli seberapa hancurnya dunia itu. Tidak peduli seberapa luasnya perselihan di dunia itu,”

Misha menatapku dengan wajah lembut.

“Kau mempercayainya?”

“Militia merasa sedih.”

Ketika aku mengatakan itu, Misha memiringkan kepalanya dengan rasa ingin tahu.

“Para dewa telah membawa hal-hal yang tidak masuk akal ke dunia ini dan tragedi merajalela. Hal itu membuat Militia pernah menundukan kepalanya padaku, mengatakan dia menyesal telah mencipatkan dunia yang menyedihkan.”

Misha tersenyum tipis.

“Ternyata ada berbagai dewa.”

“Kau benar. Sampai aku bertemu Militia, kupikir ras dewa sama sekali tidak peduli terhadap iblis, manusia, ataupun roh. Tidak peduli seberapa banyak ras lain berdoa, mereka tidak akan pernah membuat keajaiban. Mereka hanya membawa keajaiban yang nyaman bagi para dewa kepada dunia, dan hanya melindungi tatanan yang nyaman bagi mereka. Mereka tidak peduli dengan keadaan orang-orang yang hidup di dunia ini.”

Bagiku saat itu, semua dewa itu sendiri tidak masuk akal. Tapi, ternyata ada juga yang tidak.

“Apa Militia melakukan keajaiban bagi ras iblis?”

“Kekuatannya adalah penciptaan dunia. Terdapat batasan tentang apa yang dapat dia lakukan dengan dunia yang telah diciptakan ini. Menciptakan kembali dunia baru sama artinya dengan menghancurkan apa yang sekarang ada di dunia ini.”

Tidak ada batasan jumlah hal baru yang dapat dibuat.

Jika kita ingin menjaga tatanan dan alasan, agar dunia ini menjadi dunia ini, kita perlu kehilangan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu.

“Dengan membuat keajaiban besar, keajaiban besar lainnya akan hilang. Ketika membuat sesuatu, sesuatu yang lain akan hancur. Dalam kebanyakan kasus, yang bisa dilakukan Dewa Pencipat Militia hanyalah mengawasi dunia dan berharap yang terbaik. Berharap dunia yang telah diciptakan ini berjalan di jalur yang lembut.”

Misha berpikir sejenak, dan kemudian berkata.

“Apa yang terbaik adalah tidak melakukan apa-apa?”

“Kurasa begitu. Kekuatan dewa adalah tatanan dunia itu sendiri, aturan dari dunia itu sendiri. Itu sebabnya, dengan melakukan keajaiban, tatanan itu sendiri akan terdistorsi. Orang-orang yang tinggal di negeri ini akan menjadi terpengaruh dalam bentuk yang tidak masuk akal. Meski begitu, banyak dewata lain yang tetap menggunakan kekuatan mereka tanpa peduli akan itu, namun Militia tidak.”

Dewa Pencipta takut bahwa tatanannya akan terdistorsi dengan melakukan keajaiban. Jika tatanan ciptaan terganggu, pengaruhnya terhadap dunia akan sangat besar.

Militia tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak melakukan apa pun adalah perlawanan terbaiknya.

“Aku membuat suatu janji dengannya.”

“Janji apa?”

“Jika dewa lain membawa tragedi yang mengerikan dan tidak masuk akal, maka aku akan menghancurkannya.”

“Fufu.” Misha tertawa. "Kau memang baik.”

“Ini masalah besar. Aku benar-benar ingin mengajar dewa yang baik, penyayang, dan sehat ini. Bahwa di dunia yang dia ciptakan ini, dunia dimana aku lahir ini, aku tidak akan pernah dikalahakan oleh sesuatu yang tidak masuk akal.”

Aku ingin membuktikan bahwa dunia yang dia ciptakan itu baik. Ini adalah sesuatu yang dapat kulakukan karena aku bukan dewa.

“Jadi itu sebabnya kau membuat tembok?”

“Itu juga salah satu alasannya. Meski begitu, aku juga menginginkan perdamaian.”

Misha dengan lembut memiringkan kepalanya dan menyandarkannya di pundakku.

“Anos.”

“Apa?”

“Apa dunia ini telah damai?”

“Setidaknya lebih damai daripada di masa lalu. Meski begitu, sepertinya masih belum cukup.”

Menyandarkan berat tubuhnya padaku, samar-samar Misha menatap ke jendela. Sinar matahari yang redup menerangi bagian dalam menara. Menatap matahari terbenam, kami beristirahat sejenak, menunggu waktu berlalu.

Akhirnya, matahari terbenam sepenuhnya dan bulan menyinari bumi.

Cahaya buram menerpa ke dalam meara.

“Sudah waktunya.”

Misha dan aku bangkit dan menatap dinding. Cahaya bulan yang dipantulkan menyinari huruf-huruf di dinding melalui jendela yang dipasang secara sihir.

Kemudian, huruf-huruf yang diukir mulai berubah.

 

Untuk Raja Iblis Anos

Raja Api Kematian Eldemade berada di aula pemakaman yang didedikasikan untuk korban perang.

Dengan sihir pembusuk, pintu akan terbuka.

Lalu—

Kau yang terus berjuang sampai disebut tirani telah menjadi Raja Iblis yang lembut di masa depan, Aku berdoa untuk kedamaian.

Aku akan selalu ada di sisimu, Aku mengawasimu.

Sampai akhir, Selama-lamanya.

 

“......Aneh......" kata Misha yang menatap huruf-huruf di dinding. “Kau tidak akan dapat menulis huruf-huruf ini kecuali mengetahui bahwa Anos menggunakan sihir Rivalo (Perjalanan Waktu)...”

“Mungkin ini dari Militia. Dia melihat dunia. Dia mungkin telah menyadari bahwa aku datang dari waktu normal ke periode waktu ini melalui Rivalo.”

“Bagaimana dengan Pedang Penghancur...?”

“Mungkin itu pekerjaan Militia, tapi aku masih tidak yakin. Bahkan dewa sekalipun tidak bisa melakukan segalanya. Kupikir tidak mungkin Dewa Pencipta memanipulasi Venuzdonor, yang memiliki kekuatan Dewa Penghancur...”

Tapi aku sendir juga tidak tahu segalanya tentang dewa. Paling tidak, aku tidak percaya bahwa pesan ini bisa dikirimkan oleh siapapun selain Dewa Pencipta.  Bagaimanapun juga, tida ada alasan bagi mereka untuk mengirimkannya.

“Dewa Pencipta tidak ada disini?”

“Yah. Jika dia berada di Delzogade dan tahu tentang Rivalo, dia pasti akan datang menemuiku. Sejak awal, ras dewa akan muncul sesuai dengan tatanan mereka sendiri. JIka dia tidak datang menemuiku, maka mungkin sekarang dia berada di Ranah Dewa.”

“...Sayang sekali?”

Misha mengatakan sesuatu yang aneh.

“Mengapa?”

Berpikir sesaat, dia menjawab.

“Aku merasa seperti itu.”

“Jika aku bisa bertemu teman lamaku, maka itu akan lebih baik, tapi dia memberiku hadiah yang lebih dari cukup. Aku akan dihukum kalau minta lebih.”

Pedang Penghancur dan lokasi Eldemade. Yah, meski aku agak tidak yakin tentang Pedang Penghancur.

Yang jelas, aku menerima perasaan Militia.

“Ayo pergi.”

Dengan menggunakan sihir Kurusura (Pertumbuhan Terbalik), aku menyusutkan tubuhku ke usia 6 tahun, dan kemudian mengenakan pakaian sebesar itu.

Meninggalkan menara, kami menuju kuburan yang didedikasikan untuk orang mati.



close

2 Comments

Previous Post Next Post