Bab 2 Bagian 6
Minggu yang menentukan
Keesokan harinya, hari Minggu.
Ini adalah adalah hari dimana harta keluarga Saikawa, [safir ajaib], direncanakan akan dicuri.
Atas perminataan dari kepala keluarga Saikawa, Yui Saikawa, hari ini aku dan Natsunagi akan berjaga di kediamannya.
Dan sekarang, kami berdua naik taksi ke tempat tujuan kami.
“Kimizuka... apa yang kemarin kau katakan itu benar?”
Duduk di sebelahku, Natsunagi bertanya kepadaku.
Kemarin, setelah gladi bersih berakhir, aku dan Natsunagi mampir ke kafe untuk mendiskusikan rencana kami hari ini. Pada saat itulah aku mengungkapkan rahasia yang disembunyikan Yui Saikawa padanya.
“Tapi kau yang di sini karena kau percaya padaku, kan?”
“Yah, mungkin memang begitu, tapi apa kau yakin semuanya baik-baik saja di sana? Jika itu benar-benar tanpa perlindungan...”
“Ahh, mereka sudah di sana. Kudengar Fuubi-san juga pergi.”
“...Sebenarnya aku selalu ingin menanyakan ini... dia itu sebenarnya siapa sih?”
“Dia adalah orang yang setara dengan seluruh pasukan.”
“Apa itu bahkan bisa disebut penjelasan?”
Maaf, tapi aku juga tidak mengenalnya dengan baik. Tapi yang jelas, dia adalah seseorang yang bisa diandalkan.
“Kenapa? Apa ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman?”
“Tidak juga... Hanya saja aku tidak bisa menerima ini.”
“Apa maksudmu?”
“Pada akhirnya, kau sendirilah yang menyelesaikan kasus ini.”
Padahal harusnya aku yang menjadi detektif. tambah Natsunagi, kemudian melihat Matahari terbenam diluar jendela.
“Kasus kali cuman kebetulan saja.”
“Begitukah?”
“Ya, aku yakin akan datang hari di mana aku menerima bantuanmu.”
Sejujurnya, selama ini selalu aku yang menjadi pihak yang dibantu. Jika aku tidak berusaha lebih keras, jantungmu itu akan marah.
“Sepertinya sudah waktunya untuk tampil?”
Aku melihat ke arah jam tanganku. Ini butuh waktu lebih lama daripada yang kuduga untuk meyakinkan Fuubi-san dan yang lainnya, dan untuk melakukan hal-hal lain juga.
“Jika kita sampai terlambat, ini tidak akan berakhir hanya dengan lelucon...”
Lagu pertama dari live konser Yui Saikawa akan dimulai.
“Hah, jadi kau memang tertarik?”
Tampaknya Natsunagi telah menerima apa yang kukatakan, dan bibirnya melengkung saat dia bertanya kepadaku,
“Ini hanya untuk pekerjaan saja. Pas di kafe kemarin ‘kan aku sudah bilang kalau aku sama sekali tidak tertarik dengan [RaspberryxGrizzly]?”
“Yah, kau memang mengatakannya, tapi, apa kau harus bertindak sejauh ini untuk berakting? Kemarin itu kau itu benar-benar menjijikkan tahu, Kimizuka.”
“Jangan sebut aku menjiijkkan gitu lah. Saat gadis SMA memanggilku menjijikkan seperti itu, rasanya lebih menyakitkan dari apa pun, tahu!”
“Sejujurnya aku masih berpikir, kalau dirimu yang sekarang pergi ke sana pada dasarnya karena kau memang tertarik.”
“Tolol, aku tidak akan pergi ke Dome jika bukan karena pekerjaan.”
Aku membalasnya dengan santai, dan kami melaju menuju tujuan kami—Dome, tempat live konsei Yui Saikawa digelar.
Persiapannya sudah di selesaikan, tapi itu akan sia-sia jika kami datang terlambat.
“Tolong lebih cepat sedikit.” seruku pada supir taksi.
“...Tolong pakai sabuk pengamannya.”
Rambut pirang di bawah topi. Mata sayu yang tersembunyi di bawah bayangan itu memandang kami melalui spion.
“Kuharap kita bisa sempat mendegarkan [81].”
“Tuh, kau ini benar-benar seorang penggemar, kan?”