Bab 2 Bagian 5
Iblis Merah Tua, Ratu Es
“Nah sekarang,” mengatakan itu, Siesta menyiapkan senapannya dan melompat ke arah Cerberus yang terjatuh, menaikinya, dan kemudian mengarahkan moncongnya.
“Itu terlihat tidak asing.”
Adegan saat penerbangan tiga tahun yang lalu kembali muncul di benakku. Saat itu, aku ingat kalau Siesta mengarahkan senjatanya ke dahi Komori, sama seperti yang dia lakukan saat ini, dan berhasil menyelesaikan kasus pembajakan.
“...Sejak kapan kau mendekat ke sini?” Cerberus yang tiarap meringis dengan getir, “Aku tidak bisa mencium baumu dari 《hidung 》ku ini..., jadi, bagaimana bisa...”
Ini jelas merupakan rencana yang dibuat. Dia membuatku bertindak sendirian sebagai umpan, dan dia akan bersembunyi di tempat di mana 《hidung》 Cerberus tidak aka bisa megendusnya..., tapi Siesta sampai di tempat ini tanpa bisa Cerberus sadari.
“Sepertinya di sini masih ada bau busuk yang tersisa.”
Mengatakan itu, Siesta segera mengendus-ngendus udara.
“Bau busuk?”
“Hah, memangnya kau belum menyadarinya? Sebelum kau membuka jendela, harusnya ruangan ini diisi dengan semacam gas khusus.”
“Gas...? Ah, kalau dipikir-pikir lagi...”
Tadi, saat Cerberus menyamar sebagai Charl, dia sempat menyebutkan bahwa ada bau busuk di ruangan ini. Uh..., sejak kapan gas itu masuk ke ruangan ini?
“Tuh liat di atas.”
Mengatakan itu, Siesta menunjuk ke arah langit-langit—tidak, lebih tepatnya...
“Penyiram?”
Mungkin itu adalah rencana yang Siesta telah siapkan. Dia tahu kalau aku membawa Zippo, dan menduga alat penyiramnya akan diaktifkan selama pertempuran, jadinya dia menambahkan semacam gas ke dalam air tersebut. Cerberus memiliki hidung dan penciuman yang sangat tajam, dan hidung itu mungkin menjadi mati rasa karena pengaruh dari gas tersebut. Akibatnya, dia tidak menyangka kalau Siesta berada di dekatnya.
“...Rencanamu benar-benar dipersiapkan dengan baik seperti biasanya.”
Ini semua seolah-olah Siesta telah memperkirakan perkembangan seperti ini akan terjadi.
“Yang jelas, ini adalah kemenanganku. Menyerahlah.”
Siesta kembali menodongkan senjatanya ke arah Cerberus. Aku mengambil kesempatan itu untuk mencoba dan menghubungi Fuubi-san..., atau begitulah pikirku saat aku merogoh-rogoh ponselku.
“Tapi aku belum bisa ditangkap loh.”
Mengatakan itu dengan nada yang menantang, tubuh Cerberus dengan cepat menyusut.
“! Transformasi!”
Sosoknya menjadi sekecil anak-anak, dan dia segera melepaskan diri dari kekangan Siesta.
“Asisten! Tutup jendelanya!”
Ya, bagaimana bisa aku akan membiarkanmu pergi...!
Aku buru-buru berpaling ke arah jendela di belakangku, bersiap untuk menutup jendela agar Cerberus tidak bisa kabur... tapi,
“Kau terlalu lambat.”
Dia kembali berubah ke keadaan beastman-nya, dan kemudian melompatiku dengan tangkas.
“Aku masih memiliki perintah yang harus kupenuhi. Hanya satu, satu lagi. Aku perlu memiliki jantung yang hidup.”
Dia pun melompat keluar dari jendela—
“Kalau begitu, istirahatlah.”
Darah kemudian berceceran.
Kepala Cerberus, dan hanya kepalanya saja, jatuh dari jendela. Tubuh yang kehilangan kepalanya itu dengan perlahan jatuh ke belakang.
“...Hah?”
Aku tidak mampu memahami pemandangan yang terjadi di depanku. Kenapa Cerberus mati?
Siapa? Siapa yang melakukan ini?
“Asisten!”
Siesta meneriakkan itu dengan nada yang cemas. Aku belum pernah mendengar suara yang terkesan cemas darinya sebelumnya.
“Hati-Hati.”
Dia mengarahkan senapannya ke jendela, dan aku kemudian memperhatikan bahwa moncongnya sedikit bergetar.
“Ini adalah pertemuan pertama kita yang sebenarnya, Nona Detektif Hebat?”
Itu adalah suara nol mutlak. Ada seseorang, mungkin orang yang membunuh Cerberus, duduk di ambang jendela. Dia mengayunkan pedangnya, dan menjentikkan darah dari situ.
“......”
Itu adalah seorang gadis dengan mata merah dan berambut hitam yang dipotong pendek, dia mengenakan seragam militer merah tua, dengan beberapa pedang tergantung di pinggangnya. Usianya mungkin sama dengan Siesta, dan karena dia mengenakan topi, wajahnya tidak terlalu kelihatan dengan jelas.
Namun, jika detektif hebat yang sempurna itu sangat waspada, itu berarti—
“Namaku adalah Hel. Codename—Hel.”
Dia duduk di dekat jendela, dan mengatakan itu dengan nada datar sambil menyeka darah dengan kain.
“Codename..., jadi, dia ini?”
“Eksekutif puncak 《SPES》.”
Siesta mendekatiku, dan menggumamkan itu dengan ekspresi muram.
“Hel—itu adalah nama dalam Mitologi Utara, ratu negara es yang bernama Niflheim.”
“Jadi tidak ada aturan atau sajak dalam pemberian codename?”
Pada intinya, kupikir dia berada pada tingkat yang sama sekali berbeda dari Komori dan Cerberus.
“Nah, sekarang.”
Tapi Hel turun dari jendela, tidak melihat ke arah kami, dan malah langsung menghampiri mayat Cerberus. Dia berlutut—lalu menikamkan pedangnya ke dada kiri Cerberus.
“...!”
Aku merasa sedikit jijik saat melihat pemandangan yang menghebohkan ini. Hel sama sekali tidak menunjukkan emosi apapun di wajahnya saat dia menikamkan tangannya ke dada kiri Cerberus..., dan mengeluarkan sesuatu dari tengah-tengah darah yang bercucuran.
“Ini bagian terakhir.”
Di tangan kanan Hel yang berlumuran darah, terdapat suatu benda kecil seperti bijih hitam.
“Nah, aku akan mengambil ini kembali, dan akan melaksanakan rencananya.”
“Pikirmu aku akan membiarkanmu begitu saja?”
Siesta menatap tajam ke arah Hel, dan saat dia mengatakan itu, senapan yang diangkatnya tidak lagi bergetar.
“Heh. Tapi.” Hel berbalik untuk melihat Siesta. “Kau tidak akan bisa menembakku.”
“Apa yang kau..., ugh!?”
Siesta sepertinya menyadari sesuatu, dan mengangkat alisnya.
“Selain itu, kau juga tidak akan bisa melangkah lebih jauh, dan kau tidak akan bisa bersuara.”
Mata merah tua Hel berkedip memikat. Siesta melebarkan matanya, dan terus membuka dan menutup bibirnya seperti ikan di permukaan air, tidak bisa bersuara.
“Apa itu kemampuan《Homunculus》...?”
Karena Hel adalah anggota 《SPES》, dia mungkin memiliki suatu kemampuan unik. Menilai dari situasinya, kurasa itu adalah kemampuan untuk mengontrol tindakan orang lain atau semacamnya...?
Tidak ada waktu bagiku untuk tenang dan berpikir. Gerakan Siesta benar-benar tersegel, dan hanya ada satu tindakan yang akan dilakukan musuh—seragam merah itu berlari ke arahku.
“Haruskah kita melihat Neraka bersama-sama?”
Pada saat itu, kesadaranku terputus dari dunia ini.
Eksekutif puncak dari SPES, Hel.... Kemampuannya kek geass dari seri Lelouch lamperour (code geass hangyaku)
ReplyDeletebang itu pp lu nama nimek apa
ReplyDeleteGua? Dari novel Seiken Gakuin no Maken Tsukai
Deletethankyouu min
Deletekalo ppnya si shirozuka diatas lu tau juga gak min nama animenya apaan, kok kayak gak asing dah buat gua wkwkwk
DeleteMenunggu dibalas libby 😔
ReplyDelete