Koibito Daikou wo Hajimeta Bab 3


Bab 3 - Sesuatu yang Tidak Nyaman


Klien yang menggunakan jasa agen rental pacar memiliki berbagai macam tujuan.

Selain alasan murni yang ingin bermain bersama lawan jenis, ada juga yang karena alasan seperti perubahan suasana hati dan pelepas stres. Selain itu, ada juga yang bertujuan untuk berlatih berinteraksi dengan lawan jenis, ingin pergi ke tempat yang sulit dimasuki kecuali kalian adalah sepasang kekasih, untuk mendengar curhatan dan keluhan, mencocokkan jumlah peserta dalam pesta, dan lain sebagainya.

Tentunya, aturan telah ditetapkan baik untuk klien maupun agen yang menggunakan layanan rental pacar tersebut.

Klien yang menggunakan layanan rental pacar akan bergandengan tangan sesuai dengan tujuannya. Menyilangkan lengan pun diperbolehkan. Dengan tujuan untuk menjadi sepasang kekasih atau menikmati suasana hubungan antara kekasih.

Mengunjungi rumah klien juga diperbolehkan asalkan sesuai dengan aturan, tapi sesuatu seperti ini tidak terlalu direkomendasikan karena mempertembingkan terjadinya masalah yang tidak inginkan.

Premis utama di sisi agensi adalah kau tidak boleh jatuh cinta pada pelanggan. Sekalipun kau bertindak sebagai pacar, kau masih tetap harus menjaga jarak seoalah-seolah kau adalah seorang teman. Dan agar tidak menimbulkan masalah, kau harus mengutamakan pekerjaan dan tidak menyukai lawan jenis.

Tarih per jam untuk berakting sebagi pacar adalah 3000 yen. Dan setelah pukul 22:00, tambahan 1000 yen akan ditambahkan.

Pada dasarnya, semua pembayaran yang dilakukan saat kencan merupakan tanggung jawan sang klien. Kau tidak perlu membayar untuk makanan dan minuman,

Jika kau membuat klien merasa bersenang-senang saat pertemuan pertama kalian, klien pasti akan mengatakan ‘Aku ingin mencobanya lagi kapan-kapan.’ Dan hasilnya, kau akan bisa menghasilkan banyak uang.

Intinya, sangatlah penting untuk berkomunikasi dan bagaimana memuaskan klien.

---

*gelisah*

Hari itu, tampang Himeno terlihat agak aneh. Atau mungkin akan lebih tepat untuk menyebut bahwa dia sedang gelisah.

Himeno menelpon Farfalle, agen rental pacar.

[Bisakah kalian mengirimkan agen kekasih pada pukul 18:00 Rabu depan]?

Pemesanan jauh lebih mudah dari yang dia bayangkan.

Tentukan usia, penampilan, suasana hati, dan pakaian. Tentunya, dimungkinkan juga menyerahkan pilihannya kepada dirimu sendiri.

Setelah itu, yang harus kau lakukan adalah menentukan waktu dan tempat pertemuan, dan memberi tahu Farfalle, agensi rental pacar, pakaian apa yang akan agen kenakan saat itu. Yang tersisa hanyalah bertukar beberapa patah kata dengan pihak agensi sampai hari pelaksanaan.

Karakteristik Farfalle adalah bahwa agensi akan mengirimkan personel yang sesuai permintaan. Biaya perantara seharga 10.000 yen, tapi ini adalah agensi luar biasa yang menyebutkan bahwa [jika jau merasa tidak puas, biaya perantara akan dikembalikan sepenuhnya].

Ini adalah bukti bertapa yakinnya mereka dalam layanan kepegawaian mereka, yang membuat Himeno merasa sangat lega.

Nah, sekalipun kau mengatakan bahwa ini adalah rental pacar, tetap saja kau akan bertemu dengan orang yang baru akan kau temui untuk pertama kalinya. Salah satu poin jaminan adalah bahwa pihak agensi merasa yakin dalam pengiriman agen mereka.

Dan Rabu depan itu, tepatnya hari ini, adalah hari ketika Himeno membuat pemesanan untuk layanan rental pacar.

Waktu saat ini adalah pukul 16:10. Waktu terus mendekati sampai momen “kencan” tiba.

“Hei, Himeno?”

“Apa?”

Ami tiba-tiba memanggil Himeno.

“Kau dari tadi kenapa sih? Kau terlihat gelisah gitu..., mungkinkah kau lagi menahan kebelet? Lebih baik kau segera ke toilet sana.”

“Aku tidak menahannya.”

“Terus apa? Entah kenapa, tingkahmu kelihatan berbeda dari biasanya.”

“......Itu cuman perasaanmu saja kok, Ami.”

Ami, teman pertama yang dijalin oleh Himeno sejak dia masuk universitas, duduk di hadapannya. Kemampuan pengamatan Ami sedikit lebih di atas rata-rata, dan berkat kemampuan itu, dia dapat membaca suasana yang berlangsung.

“Yah, setidaknya kondisi fisikmu tidak sedang buruk, kan?”

“Mm, aku baik-baik saja.”

Ami mengkhawatirkan kondisi fisiknya dan memanggilnya. Himeno mengangguk sedikit lebih keras untuk menjawab kekhawatirannya itu.

“Oh ya. Apa hari ini kau memiliki kesibukan Himeno? Aku sedang berpikir untuk pergi minum smoothie kastanye Jepang di toko kuhus tapioka di Aeon,”

“!?”

“Kalau tidak salah, ini adalah produk yang di jual pada musim gugur saja!”

“......”

Itu adalah ungkapan umum yang mengundang seorang teman untuk pergi nongkrong, tapi wajah Himeno menunjugkan ekspresi kecemasan.

“Eh? Ada apa dengan reaksimu itu?”

“Tidak, tidak ada apa-apa.”

“Jadi, apa kau punya kesibukan?”

“......Ya.”

“Seriusan, ada nih? Yah, kalau begitu aku harus mencari teman lain.”

Ami menurunkan bahunya ke titik di mana dapat tetrdengar efek suara [Gan], tapi dia segera berubah pikiran. [Aku pasti akan meminum smoothie kastanye Jepang hari ini], dan keinginannya yang kuat itu merambah kepada Himeno.

“Kau akan pergi, Ami? ...Ke Aeon,”

“Yahh, aku selalu tertarik pada itu! Ini adalah smoothie kastanye Jepang kesukaanku loh, dan bahkan ada tapiokanya! Ini masih pasti sangat enak.”

“...Tapioka bisa bikin gemukan loh.”

“Aku akan berolahraga, jadi tidak ada masalah!”

“...Tapioka itu sama saja dengan mengonkusmsi tonkotsu ramen. Kau akan gemuk.”

“Kau cerewet sekali ya.... Mungkinkah ada sesuatu yang membuatmu merasa tidak nyaman jika aku pergi ke toko itu? Ataukah lebih tepatnya Aeon itu sendiri daripada toko itu?”

“I-Itu..., tidak juga.”

Sambil memutar-memutar rambut perak yang menjulur hingga pipinya dengan ibu jari dan telunjuknya, Himeno mengatakan itu saat dia mengalihkan pandangannya.

“Hmm, jadi ada ya...., sesuatu yang membuatmu merasa tidak nyaman...”

“......”

Itu adalah reaksi yang terlalu mudah dimengerti. Bahkan seseorang tidak harus menjadi seperti Ami yang mahir membaca suasana untuk dapat menyadari tingkah Himeno itu dengan mudah. Jika saja dia terlihat seperti biasanya, Ami tidak akan bisa tahu.

Tapi hari ini adalah “kencan pertama” Himeno. Kegugugpan, kecemasan, dan antisipasi terlalu berat baginya.

“Jadi, apa? Sesuatu yang membuatmu tidak nyaman itu?”

“......Aku tidak akan memberitahumu.”

“Tidak akan memberitahuku, ya.... Atau mungkin lebih tepatnya, kau tidak bisa memberitahuku, kan?”

“............”

Himeno menggunakan teknik rahasia, diam, yang digunakannya saat posisinya semakin buruk.

Dia tidak ingin Ami pergi ke Aeon hari ini.... Karena kencan yang sebentar lagi akan datang..., akan berlangsung di tempat itu.

“Ah, mungkinkah hari ini kau akan ketemuan dengan seseorang di sana? Pakaian yang kau kenakan hari ini mudah sekali untuk dimengerti, jadi aku bisa tahu itu dalam hitungan detik.”

“Aku tidak ketemuan.”

“Kalau gitu, tidak apa-apa kan kalau aku pergi ke sana?”

“Aku tidak pernah bilang kalau kau tidak boleh pergi ke sana!”

“Yah memang sih, tapi kau mengeluarkan getaran yang mengatakan ‘Jangan pergi ke Aeon’!”

...Giku

Tanpa sadar dia terkesiap, seolah-olah Ami telah berhasil menebak apa yang dia pikirkan.

Kenapa sih harus hari ini..., timingnya buruk banget...

Sebelumnya dia sudah dengan keren mengatakan pada Ami bahwa ‘Aku tidak butuh pacar’.  Entah apa yang akan dia katakan jika dia melihatnya sedang kencan—tidak, ada satu hal yang sangat pasti.

Jika itu sampai terjadi, itu akan menjadi situasi yang mengerikan. ......Karena bagaimanapun juga, Himeno menggunakan layanan rental pacar.

“Tapi tetap saja, itu sedikit mengejutkanku. Tidak kusangka kau akan memprioritaskan orang itu daripada diriku.”

“Aku hanya sudah membuat jadwal sebelumnya. Jika itu kau, kau pasti akan melakukan itu juga.”

“Oh, benar juga. Kau memang harus memprioritaskan itu.”

“Mm.”

Dia terlihat sangat yakin, tapi kegelisahan Himeno adalah sesuatu yang tidak bisa dihilangkan.

Jika, jika dia sampai ketahuan sedang berkencan—Himeno berniat mengambil ide untuk membatalkan rencana kencan yang memakan waktu seminggu ini.

Namun, ini adalah kencan pertama Himeno. Karena kurangnya pengalaman, sama sekali tidak ada ide lain yang muncul di pikirannya.



Sebelumnya || Daftar Bab || Selanjutnya
close

2 Comments

Previous Post Next Post