Tantei wa Mou, Shindeiru Volume 2 - Bab 4 Bagian 4

Bab 4 Bagian 4
Kejahatan yang Sesungguhnya


“Inilah arti sebenarnya dari 《SPES》, tujuan kami yang sebenarnya...”

Di saat aku masih benar-benar terkejut, tangan kanan orang itu dengan cepat tumbuh lagi dari bagian yang terputus. Di saat yang sama, tangan kanan yang sebelumnya terputus dan jatuh di lantai itu mulai membangun kembali tubuh yang baru. Itu tidak benar-benar mengambil bentuk humanoid, tapi tubuhnya mulai terbentuk.

“Itu, seperti Stek...”

“Ya, mirip-mirip seperti itu.”

“Charl, jika kau tidak tahu, jangan mengangguk sambil memperlihatkan ekspresi yang biasanya kau tunjukkan.”

“...Aku cuman berpikir kalau bagian yang sangat serius ini terlalu panjang. Jadi yah, aku hanya ingin meredakan suasana, tahu?”

Gak usah ngeles. Fakta bahwa kau adalah orang yang tolol itu sudah diketahui semua orang.

“Sederhananya, Stek adalah sebuah metode dimana suatu bagian dipotong dari tanaman induk, akarnya tumbuh, dan kemudian diperbanyak. Dengan kata lain—”

“Pengkloningan?”

Aku mengerti sekarang. Jadi itu sebabnya SEED menyatakan dirinya sebagai orang tua. Pada dasarnya semua anggota 《SPES》 merupakan klonnya, dan SEED merupakan sumber asli dari semua 《Homunculus》 ini.

Selain itu, inilah alasannya SEED dapat berubah menjadi Cerberus dan Komori, dan juga bisa menggunakan kemampuan mereka. Tidak, akan lebih tepat jika mengatakan bahwa SEED lah yang memberikan kemampuannya kepada mereka.

“Aku adalah 《tumbuhan》, keberadaaan yang secara kebetulan datang ke planet ini—dengan kata lain, aku adalah 《benih utama》. Baik bagi hewan dan tumbuhan, apa yang menjadi keinginan utama dari semua Makhluk Hidup adalah melahirkan keturunan. Itu sebabnya, aku menciptakan banayak klon melalui tubuhku sendiri, menyebarkan benih-benihku di seluruh dunia, dan berusaha untuk menumbuhkan mereka semua.”

“......! Jadi, apa yang mau katakan bahwa inilah motifmu yang sampai saat ini telah membunuh orang-orang yang tidak bersalah?”

“Itu karena mereka menghalangi penyebaran benih. Perlu bagi kami untuk memusnahkan alien yang disebut manusia ini. Apa ada masalah dengan itu?”

“Lah, bukannya kalian semua lah yang alien!?”

Tanpa pikir panjang lagi, aku mulai menembak ke arah 《akar》 yang tumbuh dari SEED—tapi...,

“Dia baru saja lahir beberapa menit yang lalu, tapi nalurinya untuk melindungi orang tuanya pasti akan muncul.”

Pergelangan tangan kanan SEED yang baru saja dia potong berdiri, mengambil bentuk manusia lumpur 《Homunculus》, dan membentuk perisai untuk menangkis peluru yang kutembakkan. Kemudian, dia jatuh layaknya boneka yang talinya putus.

“...Apa hatimu tidak terasa sakit?”

Mengatakan itu, aku melihat ke arah rekan-rekannya yang lain di sekitar SEED. Dia bilang bahwa dia ingin spesiesnya makmur, tapi ini jelas merupakan kebalikan dari apa yang dia inginkan.

“Pengorbanan, itu merupakan suatu hal yang diperlukan untuk dapat memastikan kelangsungan hidup dari suatu spesies. Tidak perlu cemas, lagipula 《benih-benih》 ini tidaklah terbuang dengan percuma.”

Mengatakan itu, SEED mengeluarkan sesuatu yang mirip seperti batu hitam dari klon yang terjatuh. Itu mirip dengan benda yang diambil Hel dari dada kiri Cerberus sebelumnya.

“《Benih》 ......? Apa maksudmu, adalah batu itu?”

Dulu, aku ingat kalau Siesta pernah bilang bahwasannya 《Homunculus》 diciptakan dengan menggunakan suatu hal sebagai intinya. Jadi itu yang SEED maksudkan ketika dia menyebut dirinya sebagai 《benih utama》.

“Ya. Dan setelah itu, rekan-rekan mereka yang masih ada akan memawirisi bagian dari 《benih-benih》 mereka yang telah mati.”

“......! Hel......?”

Aku mengerti sekarang, jadi itu yang Chameleon maksud ketika dia mengatakan perawatan..., bahwasannya 《benih》 rekan-rekan mereka akan ditransplantasikan ke Hel..., pantas saja saat kami datang ke sini, kami tidak ada meilihat siapa-siapa.

“Terus, sekarang Hel ada dimana?”

Jika menurut perkataan SEED, dia mungkin bukanlah lagi Alicia, dan telah kembali menjadi Hel. Jika demikian, kami harus mengalahkan Hel secepat mungkin, lalu mencari cara untuk menyelamatkan kepribadian Alicia.

“Karena dia tidak sedang ada di sini, maka hanya ada satu tempat yang sama-sama bisa kita pikirkan, bukan?”

......Siesta!?

“Kimizuka! Nona!”

“Ya, aku mengerti. Ayo cepat.”

Kami hendak bergegas untuk pergi dari sini, tapi pada saat itu...,

 

“Apa menurut kalian aku akan membiarkan kalian pergi dari sini begitu saja?”

 

Aku mendengar suara yang tidak menyenangkan dan ramah dari suatu tempat, yang sebelumnya juga pernah aku dengar.

“Chameleon......!”

Itu adalah pria yang membawa pergi Alicia di depan mata kami.

Kami tidak bisa melihat wujudnya, mungkin karena saat ini dia menggunakan kemampuannya. Namun satu hal yang pasti, dia berada di ruangan ini.

“Haha, kayaknya di sini aku juga bisa bersenang-senang.”

Juga? ......Tunggu.

“Kimizuka!”

Charl mengarahkan pistolnya ke ruang kosong, dan memberikan isyarat padaku melalui tatapannya.

“Ya, aku mengerti.”

Perkataan Chameleon barusan menyiratkan bahwa dia habis bertempur di tempat lain. Dengan kata lain, dia melakukan pertemperuan melawan Siesta saat kami bergerak secara terpsiah. Namun, saat ini Chamelelon muncul di sini, jadi besar kemungkinan kalau..., tapi, bagaimana bisa Siesta kalah dari orang ini?

Tidak, tunggu. Ya, itu mungkin saja. Jika dia bekerja sama dengan Hel yang telah pulih—

“Kimizuka, serahkan yang di sini padaku.”

Seperti itu, Charl memintaku untuk bergegas pergi ke sisi Siesta.

“Aku akan menahan mereka. Jadi cepatlah—”

“Waduh, aku merasa tidak enak loh jika kalian mengabaikanku.”

Dari suaranya, tampaknya Chameleon sedang berganti posisi. Karenanya, kami bahkan tidak bisa tahu kapan dia akan menyerang, apalagi di mana dia akan memblokir. Dari sini ke pintu, ada sekitaran sepuluh meter, jadi bagaimana kami bisa melalui ini—

 

“Apa kau bermaksud menyela kata-kata orang tuamu?”

 

SEED menghilang di depan mata kami.

“Gyaaa!”

Dan segera, kami mendengar teriakan Chameleon.

Setelah itu, untuk pertama kalinya, kami melihat wujud Chameleon. Dia memiliki wajah khas orang Asia, dan  memiliki rambut berwarna perak. Kemudian, leher Chameleon diangkat oleh tangan kanan SEED, membuatnya tergantung di udara.

“Di sini aku sedang berbicara. Lantas, mengapa kau menyelaku?”

“...M-maafkan aku...”

Chameleon nyaris tidak bisa melontarkan suara, dan terdapat cairan dengan warna tertentu yang keluar dari mulutnya.

“Kau hanya hidup sebagai pengawal dari itu—jangan terlalu besar kepala.”

Mengatakan itu, SEED mencengkeram leher Chameleom, lalu membantingnya ke lantai.

Tindakannya itu jelas tidak dia lakukan untuk melindungi kami. Itu hanyalah adegan dari orang tua yang menghukum anaknya karena kenakalan yang dibuatnya—tapi meski begitu,

“SEED, mengapa kau memberi tahu kami begitu banyak informasi tentang 《SPES》?”

Pada dasarnya, apa yang sedang kau lakukan di sini? Kau membunuh semua rekanmu hanya untuk membiarkan Hel hidup, jadi mengapa kau masih di sini? SEED, jika kau adalah pemimpin dari SPES, bukankah sudah sewajarnya jika kau yang menjadi orang yang harus mengalahkan Siesta?

Dan sementara aku memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti itu, SEED menanggapiku,

 

“Jika ada singularitas di sisi tertentu, rencana tersebut tidak akan berhasil.”

 

Dia mengatakan kalimat yang aku tidak mengerti maksudnya, dan dia tiba-tiba menghilang di depan mata kami.

“Jadi dia juga bisa menggunakan kemampuan Chameleon...?”

Tapi, dia pergi kemana? Kuharap dia tidak menuju tempat Siesta....

“Kimizuka, sekarang.”

Charl mengarahkan pistolnya ke arah Chameloen yang tergeletak, dan memintaku untuk segera pergi.

“Sial......!”

Namun, Chameleon meringis saat dia terhuyung-huyung. Tubuhnya mulai menjadi kabur, dan dia menjadi penyerang tak bersosok yang berkeliaran dan mengamati kami.

“Aku sudah lelah menghadapi metode pergerakan yang sama lagi.”

Seperti itu, Charl kemudian menembaki ruang kosong.

“......! Naluri yang bagus.”

Itu adalah suara Chameleon. Apa peluru yang tampaknya ditembakkan secara acak itu mengenai musuh?

“Naluri? Heh~, untuk seekor reptil, kau benar-benar bisa bercanda juga ya.”

“Cepat pergi.” Mengatakan itu, Charl menatapku, dan menarik pelatuknya lagi.

“Nafas busukmu itu terlalu bau.”

Jika seorang wanita mengatakan itu padaku, aku yakin aku tidak akan pernah bisa mengangkat kepalaku lagi. Dengan Charl yang melindungiku, aku bergegas pergi dengan senyum pahit—dan kemudian...,

“Kimizuka!”

Sesuatu terlempar ke udara, jadi aku menangkapnya menggunakan tangan kananku. Aku membuka telapak tanganku, dan mendapati bahwa itu adalah kunci.

Ya ampun, kan aku sudah bilang kalau aku tidak punya SIM.

“Lain kali, aku yang akan duduk di belakang.”

“...Oke, aku akan berlatih untuk itu.”

Jadi yah, maaf saja jika hari ini aku benar-benar merusak motor kesayanganmu.



close

2 Comments

Previous Post Next Post