Bab 204 - Ujian Masuk dan Hari Valentine [1]
8 Januari.
Di tengah-tengah angin pagi yang berhembus, aku dan Ria bersama-sama pergi ke Akademi Seribu Pedang setelah kemarin kami melalui hari yang penuh akan gejolak.
“Suhunya cukup dingin, ya... Kalau tidak salah, suhu hari ini di bawah nol derajat, kan?”
“Iya, karenanya, kau mesti makan banyak-banyak dan hati-hati supaya kau tidak masuk angin, oke?” kata Ria, saat dia menatap lebih dekat ke wajahku.
“Ahaha.... A-aku akan berhati-hati.”
Karena beberapa alasan, tampaknya dia berpikir kalau aku ini makannya cuman sedikit saja.
(Namun kenyataannya, Ria lah yang pada dasarnya sangat rakus.)
Tapi yah, tidak mungkin aku bisa mengatakan subjek yang sangat sensitif seperti itu kepada gadis remaja sepertinya.
(Untuk saat ini, aku harus berusaha sebaik mungkin supaya tidak membuat Ria cemas.)
Kami tinggal satu atap, jadi kami tidak boleh membuat rekan kami satu sama lain menjadi cemas.
Nah, untuk itu, mulai hari ini aku harus sedikit demi sedikit meningkatkan porsi makanku dan secara bertahap membuat tempat penampungan di dalam perutku menjadi lebih besar.
Kemudian, kami memasuki gedung akademi utama, langsung menyusuri lorong yang panjang, dan akhirnya membuka pintu Kelas 1 A.
Saat itu,
“Oh, Allen, Ria-san! Apa kalian sudah baikan?”
“Aku kaget karena kemarin kalian berdua pulang lebih awal secara tiba-tiba.”
“Yah, tapi yang paling penting, setidaknya kalian berdua terlihat baik-baik saja. Namun demikian, jangan terlalu memaksakan diri, oke?”
Teman-teman di kelas bertanya perihal kesehatan kami.
(Hmm... oh begitu ya, aku mengerti.)
Menilai dari kekhawatiran mereka pada kami, tampaknya mereka berpikir kalau kami yang kemarin pulang lebih awal dikarenakan kondisi kesehatan kami yang memburuk.
Besar kemungkin kalau Leia-sensei lah yang mengatur dan menyebarkan cerita itu.
Aku dan Ria langsung memahaminya, saling bertukar pandang, dan mengangguk berbarengan.
“Yah, erm... karena sepanjang hari kemarin aku terus beristirihat. jadi sekarang aku sudah sehat. Maaf ya sudah membuat kalian semua kahwatir.”
“Sekarang aku dan Allen sudah baikan kok, jadi kalian tidak perlu mengkhawatirkan kami lagi. Terima kasih.”
Kami putuskan untuk berbohong supaya bisa meyakinkan teman-teman kami, dan dengan begitu kami mengakhiri percakapan.
Lalu, kami menaruh tas kami di kursi kami dan meletakkan buku teks di atas meja.
(Tapi, kalau menilai dari reaksi semua orang... Seperti dugaanku, tampaknya tidak ada yang mengetahui perihal kejadian kemarin.)
Meskipun kemarin terjadi suatu insiden yang besar, baik surat kabar dan radio sama sekali tidak meliputnya.
(Mungkin Tenshi-sama dan Rodis-san bergerak di belakang layar untuk mengontrol penyebaran informasi.)
Tidak lama kemudian, Rose yang seperti biasanya memiliki rambut tidur artistik di kepalanya akhirnya masuk ke kelas. Lalu, saat kami bertiga ngobrol-ngobrol seperti biasanya, pintu kelas terbuka dengan kencang.
“Selamat pagi, anak-anak! Ayo kita mulai sesi pelajaran pagi!”
Leia-sensei, yang tampak sangat bersemangat, menyatakan itu dengan singkat.
Setelahnya, kami memulai sesi pelajaran pagi dan kemudian melakukan latihan otot serta stamina secara menyeluruh di halaman sekolah.
Kemudian, istirahat makan siang.
Saat kami baru saja ingin pergi ke [Pesta Makan Siang]... Tidak, maksudku rapat reguler pengurus OSIS...,
[Kelas 1 A - Allen Rodore-kun, Ria Vesteria-san. Rose Valencia-san, tolong datang ke kantor Direktur secepatnya. Kuulangi. Kelas 1 A—]
Penguman seperti itu terdengar, yang mengatakan kalau kami dipanggil ke kantor Direktur.
“Kantor direktur, itu artinya... ini panggilan dari Leia. Ada apa ya?”
“Mungkin saja mengenai insiden yang kemarin...? Tidak, kalau memang itu masalahnya, maka ketua dan yang lainnya harusnya juga ikutan dipanggil...”
Sambil memiringkan kepala, Ria dan Rose menyuarakan dugaan mereka.
(Setelah kejadian kemarin, saat ini kami bertiga dipanggil ke kantor Direktur... Besar kemungkina kalau ini perihal insiden itu.)
Tapi tetap saja, seperti yang barusan Rose bilang, aku tidak mengerti mengapa hanya kami bertiga yang dipanggil.
“Nah... Untuk saat ini, ayo kita pergi ke kantor Direktur.”
Saat aku mengatakan itu...,
“Ya, kau benar.”
“Terus memikirkan alasannya di sini pun tidak ada gunanya, ayo pergi ke sana sekarang juga.”
Mereka berdua mengangguk, dan kami kembali menyimpan bekal makan siang kami ke dalam tas, lalu pergi ke kantor Direktur.
Kami berjalan menyusuri lorong yang panjang dan akhirnya sampai di depan kantor Direktur.
Seperti biasanya, mewakili kami bertiga, aku mengetuk pintu besar yang berwana hitam.
“Silahkan masuk.”
Suara indah dari seorang wanita menjawab dari dalam.
“““......?”””
Mendengar itu, kami bertiga langsung saling bertukar pandang. Bagaimanapun juga, yang tadi itu jelas bukan suaranya Leia-sensei.
Tampaknya di dalam ruangan ini ada beberapa orang lain lagi.
“P-Permisi.”
Merasa sedikit gugup, aku mendorong pintu dengan perlahan, dan di sana, seorang yang sedang duduk di dalam kantro Direktur adalah—
“A-Anda kan...!?”
“Lama tidak bertemu, Allen-sama.”
Penguasa Kerajaan Ringard, Tenshi-sama.
lama banget gak update ini.
ReplyDeleteDitunggu-tunggu akhirnya update juga😌😌,lanjutkan 👍👍
ReplyDelete