Gonin Hitoyaku demo Kimi ga Suki Volume 1 - Prolog

Prolog

Sudut Pandang Makihara Taiga


Dunia ini kejam.

Saat orang yang menjalani kehidupan yang baik mengalami kemalangan, akan banyak seruan yang akan ditujukan kepada orang tersebut. Olokan, kritik, dan bahkan sampai tawaan.

Tapi saat ini..., aku, Makihara Taiga, juga sedang dalam posisi itu.

“Ini benar-benar lucu!”

“Hahaha, dia jatuh ke tempat penampungan kotoran*!”

[Catatan Penerjemah: 肥だめ, umumnya kita mengenalnya sebagai septic tank, tapi yang dimaksud di sini adalah tempat untuk menampung kotoran yang akan digunakan sebagai pupuk.]

Ya, aku terjatuh, tapi bukan jatuh ke tanah, melainkan ke tempat penampungan kotoran.

Di daerah hutan dari sekolah yang kuhadiri. Saat melakukan tes uji nyali di malam hari, aku melenceng dari jalur dan tersandung. Ya ampun, meskipun ini juga adalah fasilitas yang bisa digunakan untuk bercocok tanam, tapi jangan buat tempat penampungan kotoran di sini.

Saat aku sudah tenggelam sampai ke bagian dadaku, aku mencoba berjalan ke atas, tapi karena pijakan yang kuinjak itu lunak, jadi aku tenggelam kembali. Kalau terus seperti ini, aku mungkin akan benar-benar tenggelam...

Sambil menahan bau yang sangat pekat, aku meminta tolong pada teman-teman sekelasku...

“Hei, tolong aku. Tarik aku dari sini!”

...Tawa kembali berdatangan.

Tampaknya, mereka menggunakanku sebagai lelucon untuk bersenang-senang.

Beberapa orang ada yang mengambil video, dan ada juga yang memanggil orang lain dengan mengatakan “Lihat nih! Ada sesuau yang menarik!”. Sungguh, dasar orang-orang tak berkprimanusiaan.

Saat tes uji nyali tadi, aku berpasangan dengan seorang gadis yang bernama Misaki Horai, dimana saat ini dia sedang mengambil fotoku dan mengatakan “Aku akan mempostingnya di twitter.”

Kemudian, saat dia bertatap muka dengan seorang anak laki-laki...

“Dia adalah [Ace Tak Beruntung*], Makihara Taiga.”

[Catatan Penerjemah: 悲運のエース, gua gak bener-bener tau arti pastinya, tapi menurut oxford language, 悲運 memiliki arti nasib malang.]

“Seriusan? Padahal dia adakah pitcher* yang hebat, tapi dia malah terpuruk dalam berbagai hal.”

[Catatan Penerjemah: Pitcher adalah orang yang melempar bola dalam permaian bisbol.]

Aku menggertakkan gigiku karena malu.

Sialan, apanya yang ‘Noblesse Oblige’.

‘Noblesse Oblige’, itu adalah moto dari Akademi Sinar Harapan yang kuhadiri mulai musim semi ini. Dalam bahasa Prancis, itu memiliki arti yang mengatakan [Bangsawan memiliki kewajiban untuk menyelamatkan orang lain.]

Awalnya, akademi ini berakar dari sekolah pada era Edo. Dan pada era Meiji, tampaknya hanya kalangan bangsawan lah yang diizinkan untuk memasuki akademi tersebut.  Bahkan sekarang pun, hanya anak-anak politisi dan orang kaya yang boleh masuk ke akademi ini.

Kedua orang tuaku adalah pekerja kantoran biasa. Namun, karena aku adalah anggota tim bisbol nasional Jepang U15, jadi aku bisa memasuki akademi ini melalui jalur prestasi olahraga.

...Tapi, sebelum aku masuk sekolah, aku mengalami kecalakaan mobil, yang membuatku jadi tidak bisa bermain bisbol lagi.

Kuharap teman-teman sekelasku akan mengikuti moto ‘Kewajiban Bangsawan’ dan menolongku, tapi...

Sama sekali tidak ada tanda-tanda kalau mereka akan menolongku.

Kayaknya, “Noblesse” di sini juga akan sama seperti mereka.

Noblesse, mereka adalah organisasi yang berdiri di puncak siswa-siswi akademi ini. Selain mereka bertugas dalam menangani pekerjaan OSIS, untuk mewujudkan moto akademi ini, mereka juga bertugas untuk membantu menyelesaikan masalah yang dimiliki siswa-siswi serta mendukung mereka.

Kalau tidak salah, Ketua Noblesse adalah seorang siswi kelas 2 yang bernama Konoe Ruis Chika.

Dia juga datang ke hutan sekolah ini untuk memeriahkan suasana kami para siswa-siswi baru. Dia memberikan kami pidato selamat datang, dan banyak siswa-siswi baru yang terkesan oleh konten dan caranya berbicara. Bahkan, ada yang sampai menangis saat mendengarnya.

Dia benar-benar wanita yang cantik...

Eh tidak, ini bukan waktunya untuk lari dari kenyataan. Lumpur-lumpur sekarang menghalangi mulut dan hidungku, yang membuat pernapasanku jadi terganggu.

“K-Kumohon tolong aku! Aku serius, situasiku benar-benar buruk!”

Meskipun aku berteriak seperti itu, tapi..., semua teman-teman sekelasku hanya tertawa sambil mengarahkan kamera ponsel mereka ke arahku! Mereka ini benar-benar anjing.

Tapi yah...

Pada dasarnya, memang seperti inilah bagaimana dunia berjalan.

Setelah mengalami kecelakaan, aku dijadikan bahan konten oleh media, yang membuatku merasa ingin muntah ketika mereka menayangkan video-video sedih.

Di situs jejaring sosial, ada orang-orang yang berkomentar tentangku dengan mengatakan “Pada akhirnya dia memiliki tubuh yang kecil, jadi sulit baginya untuk menjadi pemain profesional.”

Gadis-gadis yang biasanya akan bersorak ketika melihat lemparanku sudah tidak ada lagi.

Dan bahkan, para tetangga yang memujiku sebagai [Pahlawan Kota Kita] mulai memandangku dengan tatapan kasihan

...Astaga, segala sesautunya jadi tidak seperti dulu lagi.

Saat aku membiarkan diriku tenggelam dengan pemikiran kalau berakhir di penampungan kotoran akan lebih baik bagiku...

“Keributan apa ini?”

Terdengar suara yang jelas seperti itu.

Orang-orang yang menontonku mulai membentuk jalan dengan memisah menjadi dua kelompok, dan dari sana, ada seorang wanita yang berjalan melewati mereka.

Rambut pirang panjangnya yang bergoyang tertiup angin malam tampak berkilau di bawah sinar bulan.

Dia mengenakan seragam yang rapi, dan mata birunya yang dingin memberinya kesan seorang perwira wanita. Namun, dia memiliki sensualitas yang tidak bisa dia sembunyikan dari kecantikannya dan kakinya yang panjang.

Dia adalah Konoe Ruis Chika, siswi kelas 2 yang merupakan Ketuka Noblesse.

Popularitasnya dikalangan siswa-siswi lebih dari 90%.

Dia selalu menjadi peringkat 1 di angkatannya. Dia juga pandai olahraga, dan telah membantu banyak klub atletik untuk meraih kemenangan.

Nah, kalau cuman itu saja, maka paling-paling dia hanya dijuluki sebagai ‘Murid Teladan’, tapi...,

Dia adalah seorang influencer dengan lebih dari 200.000 subcriber di situs jejaring sosial. Dia juga adalah aktris muda jenius yang aktif di perusahaan teater bergengsi. Bahkan, dia juga aktif dalam kegiatan relawan. Dia ini benar-benar sosok manusia yang sempurna.

Oh iya, karena ayahnya adalah orang Amerika, makanya rambutnya berwarna pirang dan matanya berwarna biru.

Saat Konoe-san melihatku yang menderita di tempat penampungan kotoran, dia tersentak, lalu menatap ke arah siswa-siswi yang menontonku...,

“Apa sih yang kalian lakukan!? Apa kalian tidak melihat kalua dia sedang dalam situasi yang sulit?”

Terlepas dari kata-katanya itu, aku merasakan hawa dingin di punggungku.

Paling-paling, dia hanya mencoba menunjukkan bahwa dia adalah orang yang baik.

Dengan pemikiran itu, saat aku terus membiarkan diriku tenggelam...., aku terkejut...

 

Itu karena..., Konoe-san melompat masuk ke tempat penampungan kotoran.

 

“Eh.”

“Seriusan nih?”

Teriakan-teriakan seperti itu terdengar dari kerumunan orang.

Dia menjadi basah kuyup sampai ke dadanya, dan dengan menepi-nepikan rumput di sekitarnya, dia kemudian mengulurkan tangannya ke arahku.

A-Aku tidak tahu kalau ada orang yang seperti ini?

Tanpa mempedulikan orang-orang di sekitarnya, dia mencoba untuk menolongku. Ini adalah kejutan baru bagi diriku, yang telah terombang-ambing oleh kekejaman dunia.

Terlebih lagi, dia sampai melompat ke tempat kotoran-kotoran berkumpul.... ini, benar-benar yang disebut sebgai “Noblesse Oblige”.

“Baiklah, pegang tangaku.”

Aku hendak mengulurkan tangan kananku ke arahnya, tapi aku merasakan rasa sakit yang samar pada luka di bahu kananaku. Karenanya, aku menghubungkan tangan kiriku dengan tangannya Konoe-san.

Sambil menerikaan “Eeei”, Konoe-san menarikku, dan akhirnya kami berhasil keluar dari tempat penampungan kotoran bersama-sama. Aku meringkuk terbatuk-batuk, dan pakaikanku bayah kuyup serta terasa berat.

Melihatku yang sepreti itu, teman-teman sekelasku setengah tertawa sambil mengarahkan ponsel mereka ke arahku layaknya media. Aku mendengar suara shutter dari mana-mana, tapi saat itu..., Konoe-san merentangkan tangannya untuk menutupiku, menghalangi agar mereka tidak memfotoku.

“Jangan lakukan itu. Dan juga, tolong hapus foto dan video yang barusan kalian ambil.”

Suaranya tenang, tapi itu terdengar sedingin es.

“Jika kalian sampai menggunggahnya di media sosial, maka aku, Konoe Ruis Chiaki, tidak akan memaafkan kalian.”

Seolah-olah sedang diperas, semua orang dengan segara mengoperasikan ponsel mereka.

“Baiklah, sekarang ayo kita pergi ke tempat air bersih.”

Meskipun semua orang mengerutkan kening pada bau yang melayang dari kami berdua, tapi Konoe-san mulai berjalan seolah-ola dia merasa tidak perlu untuk malu.

Dengan tergesa-gesa, aku mengikutinya dari belakang.

“M-Maaf, gara-gara aku, kau sampai jadi kotor seperti ini.”

“Jangan khawatirkan tentang itu. Jika kejadian ini menjadi cerita yang besar, popularitasku akan meningkat jauh lebih banyak lagi. Ini akan memudahkan Noblesse dalam melakukan tugas-tugasnya,”

Sepintas, itu adalah kata-kata perhitungan, tapi...,

Ada sedikit kontradiksi.

“Kalau memang begitu, terus kenapa malah menyuruh mereka untuk menghapus foto dan video yang mereka ambil? Semakin banyak orang yang melihatmu menolongku, maka akan semakin tinggi popularitasmu.”

“T-Tentang itu...”

Kata-katanya menjadi patah-patah, dan pipinya tampak sedikit memerah.

Tampaknya, kisah yang indah itu hanya untuk menyembunyikan rasa malunya. Kemudian, seolah menyatakan dia tidak ingin membicarakan itu, dia mengalihrkan pembicaraan.

“Intinya, kau benar-benar tidak perlu mengkhawatirkan itu. Tempat penampungan kotoran itu tidak semenjikkan yang kau kira. Jika kotoran dibiarkan begitu saja, maka panas ferementasi yang bisa mencapai suhu sekitaran 85 derajat celcius akan membunuh parasit dan telur-telurnya.”

“Oh, begitu toh.”

“Ya, karenanya, kau tidak perlu khawatir tentang ituueeeeeeee!!”

Konoe-san merangkak dan tampak seperti ingin muntah.

“Ermm..., bukankah itu tidak menjijikkan?”

“Tampaknya ini melebih perkirakaanku!”

Mata birunya basah oleh air mata. Dia menyentuh tanah dan berteriak “Oh My God!” dengan pengucapan sangat baik.

Aku sebenarnya tidak ingin melakukan ini, tapi...

Konoe-san telah menyelamatkan hidupku. Dan tidak hanya itu saja, dia juga menyelamatkan hatiku yang merasa putus asa karena teman-teman sekelasku dan dunia.

Meskipun dia dinodai oleh kotoran, tapi gadis ini masih jauh lebih cantik daripada siapapun.

 

Aku..., telah menemukan tujuan baru yang menggantikan karriku dalam bisbol.

 

“Namaku Makihara Taiga. Aku memasuki akademi ini melalui jalur prestasi olahraga.”

“Eeh, kau...”

Tampaknya Konoe-san juga mengenalku.

Seorang yang memimpin timnya menjadi runner-up di turnamen bisbol nasional untuk anak SMP, dan juga terpilih sebagai kapten dari tim nasional U15. Atas prestasiku dalam bidang olahraga, aku mendapatkan beasiswa untuk memasuki akademi ini, tapi..., aku mengalami kecelakaan dan lengan kananku patah. Meskipun dengan lenganku yang patah itu aku tidak memiliki masalah dalam kehidupan sehari-hariku, tapi aku jadi tidak bisa melakukan tugasku lagi sebagai pitcher untuk melempar bola.

Mungkin karena mempertimbangkan opini publik, jadinya beasiswaku di akademi ini tidak dibatalkan. Lagipula, aku sempat menjadi pembicaraan di kotara sebagai “Anak laki-laki yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyekamatkan temannya dari mobil yang oleng”, dan juga “Ace Tak Beruntung”. Jika mereka membatalkan penghargaan yang diberikan kepadaku, mereka akan dituduh tidak berperasaan.

“Aku ingin bergabung dengan Noblesse dan bejerka untukmu.”

Aku ingin menjadi seperti Konoe-san yang mewujudkan moto “Noblesse Oblige”...

Tidak, kurasa bukan itu alasannya aku ingin bergabung dengan Noblesse.

Itu karena aku jatuh cinta padanya. Aku ingin menghabiskan waktuku bersamanya,

“Aku menghargai keinginanmu itu. Tapi untuk bergabung dengan Noblesse, kau mesti berada di peringkat tiga besar di angkatanmu! Ngomong-ngomong, seberapa bagus kemampuan akademismu, Makihara-kun?”

Waduh. Di SMP, aku bisa belajar sampai batas pada tertentu, tapi itu tidak sampai pada tingkat untuk dapat diterima di Akademi Sinar Harapan yang memiliki deviasi tinggi.

“Kemampuan akademisku mendekati nilai terbawah.”

Lantas, ada apa dengan itu? Nilaiku mungkin memang merupakan tiga yang terbawah seangkatan, tapi meskipun seperti itu, aku bisa bekerja keras dan bahkan pernah meraih runner-up dalam turnamen tingkat naisonal.

Dengan cinta sebagai energi, aku yakin kalau semuanya akan mungkin jika aku melakupan upaya yang benar.

Melihatku yang tampak termotivasi. Konoe-san menasihatiku.

“Kalau begitu, jangan menetapkan tujuan yang terlalu sulit, tapi cobalah untuk membiasakan dirimu dengan materi-materi yang dipelajari terlebih dahulu...” 

“Tidak, aku tidak akan merubah tujuanku untuk bergabung dengan Noblesse. Aku akan mulai belajar segera setelah aku membersihkan diriku.”

“Eh, mulai sekarang?”

Lagipula jika aku kembali ke tempat teman-teman sekelasku, aku yakin kalau mereka akan menungkit-ngungkit masalah penampungan kotoran kepadaku, jadi bisa dibilang ini adalah kesempatan yang baik.

Berpacaran dengan Konoe-san..., segalanya sesuatunya hanyalah hal yang sepele untuk tujuan besar itu.


Sudut Pandang ???


“Jadi dia ya [Ace Tak Beruntung] itu? Tapi Kak, padahal kau itu orangnya sangat bersih, tapi kau malah melakukan sesuatu yang gegabah.”

[Catatan Penerjemah: Mungkin itu mirip-mirip seperti Mysophobia.]

“Aku sih sebenarnya juga ingin menolongnya, tapi itu bisa memicu keributan, jadi aku tidak melakukannya.”

“Chiaki-nee, kau mungkin tidak menyadarinya, tapi Makihara-kun jatuh cinta padamu, tau? Ini jadi semakin menarik.”

“Tapi itu tidak mudah bagi seseorang dengan beasiswa prestasi olahraga untuk memasuki peringkat tiga besar.”

“Yah, mari kita lihat apa yang akan terjadi mulai dari sini.”



close

21 Comments

  1. Keknya menarik dah, lanjut min (≧▽≦)

    ReplyDelete
  2. Di akhir prolog cuman ada 5 dialog...tapi di illustrasi ada anak ke 6 🤔

    ReplyDelete
  3. Semangat terus minn jangan menyerah nge up, gw udh nungguin nih light novel dari sebelum rilis, ehh tau" di Libby udh ada yang tl. Smangat terus min

    ReplyDelete
  4. Semangat terus minn jangan menyerah nge up, gw udh nungguin nih light novel dari sebelum rilis, ehh tau" di Libby udh ada yang tl. Smangat terus min

    ReplyDelete
  5. Mantap bang langsung belajar biar Deket ama gebetan

    ReplyDelete
Previous Post Next Post