Selingan 2
Kerja Keras Hitotsuba-san ②
Fufufu, di ruang tamu, seorang diri, aku tertawa dengan pelan.
“Akhirnya..., akhirnya Yuya-kun memanggilku dengan nama depanku. Ini adalah hari yang patut diperingati.”
Meskipun malu-malu, tapi dengan tegas dia memanggilku sebagai ‘Kaede-san’. Aku tidak percaya aku sampai sebahagia ini hanya karena dia memanggilku dengan menggunakan nama depanku. Aku tidak bisa untuk berhenti tersenyum.
Saat ini, Yuya-kun sedang mandi. Aku memutuskan menggunakan waktu ini untuk melakukan pelatihan harianku dan perawatan kulit.
Yah, meskipun aku bilang perawatan kulit, yang kulakukan hanyalah menggunakan mesin yang disebut streamer untuk memandikan wajahku dengan uap hangat dan kabut dingin secara bergantian, kemudian memakai masker wajah yang melembabkan. Semenjak aku mulai melakukan ini, kulitku menjadi lebih bercahaya dan kencang, dan aku merasa kulitku menajdi lebih lembab. Dengan begini, aku akan bisa percaya diri kalau-kalau Yuya-kun akan menyentuhku! Ehehehe.
“Haa... seger banget. Maaf membuatmu menunggu, Hitotsuba-san. Kau bisa mandi sekarang—eh, mesin apa itu?”
Kya!? Waduh, aku tidak boleh seperti ini. Aku terlarut dalam pikiranku, dan tau-tau saja Yuya-kun sudah keluar dari kamar mandi dan memanggil namaku! Daya tarik seks yang dimiliki Yuya-kun setelah dia selesai mandi benar-benar tak tertahankan. Rambut yang basah, kulit yang beruap, aroma segar yang melayang di udara, itu semua perlahan-lahan membuatku...
“Ada apa, Hitotsuba-san? Sepertnya kau melamun, apa kau baik-baik saja? Apa kau demam? ...Hm, sepertinya tidak.”
“Kyaa!? Yuya-kun! Apa yang tiba-tiba kau lakukan?”
Dia meletakkan tangannya di dahiku dan mengecek suhu tubuhku. Issh, serangan dadakan seperti itu curang, tau! Apalagi, wajahnya sangat dekat denganku dan senyumannya yang merasa lega tampak bersinar!
“A-Aku baik-baik saja! Sungguh, baik-baik saja! Tadi kau bertanya tentang mesin ini, kan? Ini alat kecantikan yang disebut streamer—”
Dalam keada panik atas kejadian yang begitu tiba-tiba, aku berbicara kepadanya. Dia mendengarkan perkataanku sambil menganggukkan kepalanya dan tampak terkesan. Aku penasaran, apanya yang menyenangkan dari mendengarkan cerita semacam ini?
“Tentang itu…, daripada disebut menyenangkan, kurasa ini lebih seperti akunya saja yang merasa senang? Aku senang mengetahui bahwa keimutan yang kau miliki adalah hasil dari kerja kerasmu setiap hari. Dan lagi, satu-satunya yang tahu tentang ini cuman aku, kan? Itu saja sudah membuatku sangat senang.”
Sambil menggaruk-garuk pipinya, dia berbicara kepadaku dengan senyuman. Aaa~, aku bersyukur karena setiap hari aku bekerja sangat keras dalam hal ini. Aku senang Yuya-kun berpikir kalau aku ini imut. Tapi, di sini aku hanya punya satu keluhan!
“Eh..., apa itu?”
Ah, dia memalingkan pandangannya dariku! Ini artinya, dia tau apa yang aku keluhkan , tapi dia ingin aku memberitahunya!
“KA-E-DE. Kau berjanji untuk memanggilku dengan nama depanku, kan? Atau apa kau sudah melupakannya?”
“...Selanjutnya aku akan memanggilmu seperti itu.”
Sambil menundukkan pandangannya, dia mengatakan itu dengan suara yang pelan. Itu sangat lucu saat melihat warna wajahnya yang tampak seperti warna daun musim gugur.
Semangat min
ReplyDeletetolonggg gula nya banyak bangetttt saya jdi diabetes πΏπππ
ReplyDeleteMan sangat manis
ReplyDelete