Bab 5 Bagian 3
Sempurna x 30 menit
"Panasnya...”
Dengan suara yang letih, Shigure mengatakan itu ketika kami sampai di rumah.
Yah, itulah yang akan dirasakan ketika sepanjang waktu dia terus-terusan memelukku di kereta yang penuh sesak sekalipun kereta itu ada AC-nya.
“Aku mandi duluan, ya.”
“Hah? Itu curang, di sini aku juga berkeringat, dan itu semua gara-gara kamu, tau?”
“Kalau gitu, apa kau mau kita mandi bareng lagi dengan memakai pakaian renang?”
“E-Enggak ah, yang ada aku malah tidak akan bisa membersihkan tubuhku dengan baik nantinya. Nah, aku juga ingin mandi, jadi cepetan!”
“Oke!”
Dengan jawaban itu, Shigure menutup gorden ruang ganti, dan segera, aku bisa mendengar adanya suara gemerisik pakaian.
...Sial, ini suara yang berbahaya.
Untuk menghindari diriku mendengar suara-suara itu, aku segera menyalan TV dan mengeluarkan ponselku, di mana kemudan aku melihat ada notifikasi LINE di ponselku.
...Takeshi, ya?
Di adalah salah satu teman laki-lakiku, Takeshi Takeda si otak otot. Dia mengirimkanku pesan di grup yang juga ada salah satu temanku yang lain, Tomoe Wakabayashi, dimana isinya pesannnya adalah——
Takeshi : “Hiromichi, maaf kalau agak mendadak, tapi bisakah lusa nanti kau menggantikan shift-ku?”
Aku dan Takeshi bekerja sambilan di apotek. Nah, lusa nanti aku libur dan tidak punya rencana apa-apa, jadi bisa saja aku menggantikannya, tapi sebelum itu aku ingin menanyakannya alasannya dulu.
Hiro : “Memangnya kau ada urusan apa?”
Takeshi : “Lusa nanti klubku akan menerima peralatan latihan baru, dan seniorku di klub memanggilku untuk membantunya menyiapkannya. Karena ini adalah perintah dari senior, aku tidak bisa mengatakan tidak.”
Begitu ya, itu memang alasan yang khas dari seorang yang bergabung dengan suatu klub. Nah, karena aku tidak bergabung dengan klub manapun, jadi aku mungkin agak bias, tapi selama itu bukan alasan yang tidak penting seperti ingin keluar untuk bersenang-senang, jadi kurasa tidak apa-apa.
Hiro: “Lusa nanti shiftmu di siang hari, kan? Oke, serahkan padaku.”
Takeshi : “Makasih ya, nanti aku akan membalas budimu ini!”
HIro : “Sans~, cukup belikan saja aku minuman di waktu istirahat berikutnya!”
Takeshi : “Gampang itu mah, kau maunya kubeliin minuman yang rasa stroberi atau cokelat?”
Hiro : “Yang kau maksud itu pasti minuman protein, kan?”
Mana mau aku minuman kayak gitu pikirku, sambil menuliskan shift di kalender di ponselku supaya aku tidak lupa.
Saat aku melakukan itu, aku menerima serangkaian notifikasi baru dari Takeshi.
Takeshi : “Ngomong-ngomong, apa kau menggunakan instagram, Hiromichi?”
Hiro : “Maksudmu aplikasi tempat dimana seseorang memposting foto? Apa kau pikir aku ini tipe orang yang akan menggunakan aplikasi seperti itu?”
Takeshi : “Yah, kurasa kau bukan tipe orang yang seperti itu.”
Hiro : “Sekedar mengingatkan saja, kau juga harus berada di tipe orang sepertiku, kau mengerti?”
Takeshi : “Hah? Kau ini ngomong apaan sih? Toh aku sudah cukup lama menggunakan instagram.”
Eh? Seriusan? Aku baru pertama kali mendengar soal ini? Maksudku, ini cukup tidak terduga. Soalnya, kupikir aplikasi begituan cuman untuk wanita dan mahasiswa dengan ramput seperti tauge dan berperawakan feminim dengan wajah yang seperti wanita.
Tomo : “Setauku kau membuat album pelatihan harianmu dengan menggunggah foto setengah telanjang ‘kan, Takeshi?”
Yang mengejutkan, Tomoe, yang pasti baru saja memperhatikan obrolan antara aku dan Takeshi, ikut nimbrung dalam obrolan kami.
Sepertinya, Tomoe juga tidak asing dengan aplikasi bernama instagram ini. Tapi yah, kurasa sudah pasti kalau Tomoe tahu dan menggunakan aplikasi seperti itu, toh aplikasi itu bisa dipakai untuk berhubungan dengan gadis-gadis.
Tapi ngomong-ngomong, album pelatihan?
Hiro : “Memangnya siapa yang akan melihat album seperti itu...”
Tomoe : “Seingatku dia punya sekitar 50000 followers.”
Takeshi : “Sekarang sudah meningkat sampai sekitaran 70000.”
Hiro : “Mustahil...........”
Tomo : “Yah, bagaimanpun juga faktanya ototnya Takeshi adalah pemandangan yang mengesankan untuk dilihat.”
Jadi ada 70000 orang pengguna aplikasi itu yang ingin melihat foto dari otot pria itu, ya? Sungguh, dunia instagram benar-benar dunia yang tidak bisa kumengerti.
Takeshi : “Sudah, jangan malah membahas topik tentang aku.”
Ups, tampaknya dia benar, topik kami jadi teralihkan. Yang harusnya dibahas di sini harusnya alasan mengapa dia bertanya padaku tentang instagram.
Aku menunggu beberapa saat untuk Takeshi memperbarui pesannya, dan kemudian...,
Takeshi : “Nah, kesampingkan soal aku, Hiromichi, apa kau tahu kalau sekarang Saikawa sedang populer di instagram?”
Nama yang tak terduga muncul di obrolan kami.
Saikawa——Nama itu adalah nama belakang dari pacarku, Haruka.
Apa yang dia maksud dengan Haruka sedang populer di instagram?
Tomo : “Lah? Kok kau malah ngungkit soal itu sih, Takeshi? Aku sengaja sampai saat ini tidak memberitahukan itu pada Hiro karena itu mungkin akan membuatnya merasa tidak nyaman. Dan aku juga berasumsi kalau dia tidak akan tahu karena dia tidak menggunakan instagram.”
Hiro : “Oi, apa yang kalian maksud dengan itu?”
Takeshi : “Aku sendiri juga tidak tahu banyak tentang rinciannya. Aku cuman terkejut saja melihat fotonya Saikawa viral di beranda Instagram. Itu benar-benar foto yang dipotret dengan sangat bagus, jadi kupikir aku akan memberitahukanmu kalau kau tidak mengetahuinya.”
Aku cukup yakin bahwa viral artinya menjadi popouler atau semacamnya. Aku tahu itu karena itu adalah kata yang aku sering baca di twitter, satu-satu situs jejaring sosial yang aku gunakan.
Tapi apa artinya menjadi viral di Intagram? Dan di tempat pertama, mengapa Haruka menjadi populer di media sosial itu?
Aku sama sekali tidak memahami situasinya.
Terhadapku yang kebingungan itu, Tomoe kemudian mengirimkan penjelasan tambahan.
Tomo : “Kau tahu tentang kemah pelatihan musim panas klub drama ‘kan, Hiro? Saat itu ketua klub drama mengambil foto-foto mereka saat kemah pelatihan dan kemudian mengunggahnya di akun instagramnya.”
Ohhh, apa yang dia maksud adalah album foto yang itu?
Pesan dari Tomoe membuaku teringat pada foto-foto yang Haruka tunjukkan padaku saat dia datang ke rumahku sebelumnya.
Tomo : “Di antara album yang diunggahnya, ada fotonya Haruka-chan yang terlihat sangat cantik. Foto itu kemudian menjadi super viral, penuh dengan komentar seperti [Siapa gadis cantik ini?] atau [Dia sangat imut], dan bahkan sudah mendapakatkan satu juta like.”
“Sa-Satu juta!!!”
Secara tidak sadar aku melontarkan itu dengan keras.
Aku tidak tahu soal komunitas instagram, dan karena aku tidak menggunakan aplikasinya, aku juga tidak mengerti kriterianya, tapi aku bisa tahu bahwa satu juta orang yang memberikan tanggapan yang baik kepada satu orang itu bukanlah hal yang biasa.
T-Tapi...
Hiro : “Mengapa bisa sampai sepopuler itu? Memang sih Haruka itu imut, tapidia cuman siswi biasa, dia bukan selebriti ataupun idol...? Lantas mengapa dia menarik begitu banyak perhatian?”
Tomo : “Soalny ketua klub dari klub drama itu adalah seorang peulis SMA yang aktif, dan dia juga cantik, jadi sejak awal dia sudah punya banyak sekali follower. Mungkin saja followernya 30 kali lipat lebih banyak dari followernya Takeshi.”
Di twitter followerku bahkan kurang dari sepuluh, jadi instagram ini benar-benar dunia yang berada dalam dimensi yang berbeda yang tidak dapat aku pahami.
Tomo : “Selain karena akun dari ketua klub punya banyak follower, kebetulan akunnya juga diikuti oleh blog-blog eksternal yang melihat tren, sehingga kepopulerannya tidak hanya terbatas pada instagaram lagi saja. Dia bahkan sampai disebut, [Kecantikan yang muncul dalam seribu setahun sekali!].”
Takeshi : “Yah, kenyataannya foto itu memang sangat-sangat bagus. Karena kau adalah pacarnya, jadi kau harus melihatnya.”
Aku tahu, aku sudah melihatnya. Mungkin..., itu adalah salah satu foto yang menarik bagiku ketika Haruka menunjukkannya kepadaku.
Foto itu adalah foto yang diambil sebelum Haruka latihan, di mana di situ dia terlihat cantik dan bermartabat di saat yang bersamaan.
Aku yakin pasti foto itu lah yang menjadi viral.
Begitu ya, sekarang aku mengerti mengapa Tomoe mengkhawatirkanku.
Memang sih, ada perasaan yang agak campur aduk ketika ada banyak orang yang berdengung di fotonya pacarku. Bahkan mungkin ada beberapa dari mereka yang merayunya di bagian komentar.
...Aku memang merasa tidak nyaman dengan itu, tapi kalau ditanya apakah itu membuatku khawatir atau tidak, maka jawabanku adalah tidak.
Lagian, aku sendiri bahkan biasanya menyukai foto binatang yang lucu di twitter atau foto apa pun yang menurutku bagus. Tapi, itu adalah sesuatu yang kulakukan hampir secara refleks, bukan karena aku memikirkannya secara mendalam.
Kupikir hal tersebut juga berlaku sama untuk jutaan orang di instagram.
Dan bahkan jika ada orang yang jatuh cinta pada Haruka ketika mereka melihat foto itu dan ingin berpacaran dengan dia, Haruka bukanlah tipe orang yang akan meladeni orang-orang seperti itu.
Dia justru hanya akan tidak senang ketika orang yang hanya mengenalnya dari foto di internet mengatakan kata-kata manis kepadanya.
Karenanya, kurasa aku merasa tidak masalah jika mereka dibuat terpesona oleh foto itu. Toh aku ini juga orang yang sangat murah hati.
Hiro : “Ini artinya, pacarku adalah yang terbaik, bukan?!”
Takeshi : “Kau benar, dasar pengkhianat! Pokoknya kau itu tidak bisa dimaafkan loh ya?!”
Hiro : “Takeshi, kalau kau punya banyak follower, mungkin dari situ kau bisa mendapat satu atau dua pacar?”
Takeshi : “Jangan bercanda, seseorang yang dikenal dari media sosial itu menakutkan, tau!”
Hiro : “Lah? Terus gunanya apa otot-ototmu itu?”
Tomoe : “...Hmm, aku khawatir kalau Hiro akan kesal saat mendengar tentang foto itu, tapi sepertinya, kekhawatiranku itu adalah kekhawatiran yang tidak perlu.”
Memang sih..., jika sesuatu seperti ini terjadi di beberapa hari yang lalu, aku mungkin akan kesal. Faktanya, aku sudah cukup kesal ketika ada pria yang mencoba menggoda Haruka saat kami berkemah di pantai.
Tapi..., Haruka bahkan telah mengatakan padaku bahwa dia ingin menikah denganku,
Sekarang setelah aku melihat kepercayaan besar yang dia miliki kepadaku itu, aku merasa aku tidak perlu meragukan Haruka.
Haruka mencintaiku.
Itu sebabnya, aku juga tidak boleh mengkhianati Haruka.
Setelah aku mengatakan itu pada diriku sendiri lagi, Shigure keluar dari kamar mandi.
Melihat Shigure sudah keluar, aku kemudian meletakkan ponselku dan pergi ke kamar mandi.
Lalu, di saat aku membersihkan keringatku menggunakan shower, minatku pada foto yang viral itu mulai memudar.
Pada akhirnya, itu hanyalah keributan di internet, dan itu tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Sesuatu seperti itu tidak akan mempengaruhi masa depan kami.
Itulah apa yang kupikirkan, tapi..., tidak butuh lama bagiku untuk sadar bahwa pemikiranku itu sangat-sangat salah.
Nice
ReplyDeleteTerimakasih atas update min, tetap semangat
ReplyDelete