Bab 13
Hari ulang tahunku dirayakan dengan meriah
“Haaah...”
Jumat, 3 September.
Karena hatiku hancur pada hari pertama memasuki semester baru kemarin, saat aku merangkak keluar dari tempat tidurku, pikiran pertama yang terlintas dalam benakku adalah rasa tidak ingin pergi ke sekolah.
Segala sesuatunya menjadi seperti ini gara-gara Nihara-san menunjukku dan Yuuka menjadi deputi perwakilan kelas untuk festival budaya sekolah.
[Eh? Ini fetival budaya loh? Kita akan melakukan semua persiapan bersama-sama..., yang mana itu bisa memperkuat ikatan diantara kalian berdua! Ini adalah event terbaik supaya kalian bisa lebih dekat lagi daripada sebelumnya!]
Kemarin, setelah pelajaran selesai, aku menanyai Nihara-san alasannya menunjuk kami, tapi dia sama sekali tidak terlihat merasa tidak enak pada kami.
[K-Kurasa kau benar! Lagipula dengan begitu aku jadi bisa punya alasan yang masuk akal untuk bisa dekat dengan Yuu-kun di sekolah! Ehehehe..., bisa melakukan ini dan itu dengan Yuu-kun di sekolah..., kau sudah membuat keputusan yang sangat baik, Momo-chan!]
Yuuka masih tetap seperti Yuuka yang biasanya, dan entah apa yang dia bayangkan, dia tampak sangat bersemangat mengenai hal tersebut.
“...Haaah.”
Aku menghela napas untuk yang kesekian kalinya, berganti pakaian ke seragam sekolah, kemudian dengan lesu menuruni tangga.
Memang sih, jika aku dan Yuuka menjadi deputi perwakilan kelas untuk festival budaya, aku jadi bisa berinteraksi dengan Yuuka saat di sekolah lebih daripada biasanya. Tapi, bagi seorang sepertiku yang tidak terlalu suka dengan festival budaya, poin tersebut sama sekali tidak kulihat sebagai nilai plus.
Coba bayangkan, suasana kelas yang sangat hidup saat semua orang melakukan segala persiapan.
Um, sebisa mungkin aku ingin menghindari itu.
Lagipula, untuk menghindari kembali terulangnya masa kelamku saat SMP, aku tidak ingin menjadi orang yang mencolok di sekolah.
Aku justru lebih suka untuk tinggal di kamarku dan melihat Yuuna-chan di [Alice Stage] daripada berinteraksi dengan teman-teman sekelasku yang aku tidak begitu kenal.
...Dengan perasaan lesu seperti itu, saat aku masuk ke ruang tamu...,
“Selamat ulang tahun, Yuu-kun!”
Terdengar suara party popper, dan di ruang tamu, dengan senyuman di wajahnya, Yuuka mulai bertepuk tangan.
Dia sudah memakai seragam sekolahnya dan mengikat rambunya jadi ponytail, tapi kacamatanya dia letakkan di atas meja, menciptakan kesan setengah-setengah antara dirinya saat di rumah dan di sekolah.
“Happy birthday, Yuu-kun♪ Happy birhtday, Yuu-kun♪ Happy birhtday..., Yuu-kun! Happy birthday! ...Yuu-kun!”
Mendengar nyanyiannya, aku sontak berpikir, apa dia sedang menyanyikan semacam lagu ulang tahun yang memalukan, tapi kemudian, Yuuka menatap lurus ke arahku dengan mata yang tampak berbinar.
“Gimana? Apa kau terkejut?”
“Aku justru sangat terkejut..., sekarang kita mau pergi ke sekolah loh? Bukankah sesuatu seperti ini biasnaya dirayakan di malam hari jika hari kerja?”
“Fufufu..., maka ini kebalikan dari itu, lagian ‘kan ini kejutan!”
Entah mengapa, Yuuka terlihat sangat angkuh saat dia mengatakan itu.
Yah, dalam hal ini kurasa kejutannya berhasil, tapi di saat yang sama kita bisa terlambat pergi ke sekolah loh?
“Jadi begitulah. Ini adalah hari penuh berkah—hari dimana orang yang paling keren dan paling kucintai di dunia lahir! Aku akan merayakan hari ulang tahunmu ini dengan meriah..., jadi nantikanlah saat kita pulang sekolah nanti, oke?”
Mengatakan itu, Yuuka tersenyum percaya diri.
Aku senang Yuuka ingin merayakan ulang tahunku, cuman, fakta bahwa orang yang berencana merayakan ulang tahunku adalah Yuuka adalah poin yang membuatku merasa sangat cemas. Bagaimanapun juga, Yuuka itu orangnya polos. Perasaanku mengatakan bahwa segala sesuatunya hanya akan menjadi kekacauan.
---
Pulang sekolah.
Yuuka mengatakan, “Tetaplah di kamarmu sampai pestanya siap,” jadi aku menghabiskan waktu sendirian di kamarku bermain gim [Alice Stage].
[Selamat ulang tahun! Kedepannya Yuuna akan selalu berada di sisimu dan membuatmu terenyum..., jadi, persiapkanlah dirimu, oke?]
Ucapan selamat dari Yuuna-chan yang muncul segera setelah aku login membuatku merasa seperti hatiku meleleh.
Ini benar-benar kebahagiaan layaknya berkah dari seorang dewi.
Makasih, Yuuna-chan. Aku benar-benar senang dilahirkan ke dunia ini.
Saat aku menatap Yuuna-chan dan berpikir seperti itu..., ada notifikasi panggilan masuk dari LINE.
Orang yang meneleponku itu adalah Watanae Isami, adik iparku yang merepotkan yang mengacaukan serta mendatangkan badai ke rumah kami selama liburan musim panas kemarin.
[Halo, Yuu-niisan. Selamat ulang tahun!]
“Oh, apa Yuuka yang memberitahukanmu soal ulang tahunku? Makasih ya, Isami.”
Sudah sekitar dua minggu aku belum ada berbicara dengan Isami karena dia langsung pulang ke rumahnya setelah dia menghadiri comiket sebagai cosplayer, tapi...
[Gimana kabarnya Yuuka? Apa dia meringkuk seperti anak kucing yang kesepian setelah aku pergi? Kalau iya..., aku bisa loh pergi ke sana sekarang juga dan memeluknya.]
“Tidak, dia sama sekali tidak meringkuk dan kesepian. Dan lagi, jika dia mendengarmu mengatakan itu, dia justru akan mengatakan padamu untuk jangan datang ke sini.”
...Seperti biasanya, dia sangat sayang kepada kakak perempuannya itu.
Aku tidak terlalu mengerti soal pemicu yang membuatnya menjadi seperti itu, tapi yang pasti, itu terjadi saat Yuuka tidak ingin pergi ke sekolah saat dia SMP.
Isami bersumpah untuk menjadi cukup kuat agar bisa melindungi kakaknya dan menjadi gadis cantik berparas tampan yang bisa bersaing dengan laki-laki. Mulai dari situ, entah bagaimana, dia berkembang menjadi cosplayer yang berpenampilan seperti pria dan sangat populer di kalangan wanita. Dan akibatnya..., dia jadi terjebak dalam kebiasaan memperlakukan Yuuka seperti [adik perempuannya] dan membuat Yuuka jadi merasa tidak nyaman.
Ya ampun, padahal jika dia ingin lebih dekat dengan Yuuka, dia harusnya segera merenungkan kata-kata dan tindakannya sendiri.
[Sebentar lagi sekolah kalian akan mengadakan festival budaya, kan? Aku pasti akan pergi ke sana. Aku tidak tahu apa yang akan kalian lakukan nantinya, tapi aku akan menyemangati Yuuka supaya dia tidak melakukan kesalahan... Aku pasti akan meningkatkan rasa sukanya kepadaku!]
“Isami..., menurutku kau harus membuang pemikiranmu yang seperti itu. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Yuuka saat dia SMP, tapi Yuuka pasti akan bisa melakukan hal-hal dengan kekuatannya sendiri.”
[...Memang sih, saat aku ke rumah kalian, kulihat Yuuka selalu tersenyum. Dia yang bisa tersenyum polos seperti itu membuatku benar-benar merasa senang, tapi..., itu hanya ketika dia berada di depanmu, Yuu-niisan.]
Isami merendahkan suaranya dan mulai memilih kata-kata untuk dia ucapkan.
[Aku sangat berterima kasih padamu, Yuu-niisan. Berkat kebajikanmu, Yuuka yang sulit berinteraksi dengan orang bisa dengan polosnya sangat dekat denganmu. Tapi..., aku masih merasa khawatir tentang apakah dia bisa bersikap seperti itu terhadap orang lain. Itu sebabnya..., di festival budaya nanti, aku pasti akan membantu Yuuka.]
Sampai akhir pun, Isami masih mengkhawatirkan Yuuka ketika dia menutup telepon.
Ya ampun, sifat keras kepala yang kau miliki itu benar-benar persis dengan kakakmu, Isami.
Saat aku berpikir begitu, kuperhatikan ada pangillan masuk lain dari orang lain.
“Halo?”
[Halo, Sakata! Selamat ulang tahun!]
Suara party popper yang keras langsung terdengar dari ponselku.
Astaga, bisa tidak sih dia tidak meledakkan party popper melalui telepon? Gara-gara dia, barusan kupikir telingaku seperti tidak berfungsi untuk sejenak...
“Aku terkejut kau mengetahui hari ulang tahunku, Nihara-san?”
[Loh? Aku ‘kan istri keduamu. Jadi sudah sewajarnya kalau aku mengetahui hari ulang tahunmu.]
Dengan semangat yang sangat jelas ingin menggodaku, Nihara-san menjawab begitu.
Astaga, istri keduaku, ya? Yuuka pasti akan marah kalau dia mendengar Nihara-san mengatakan itu.
“Apa kau mengetahui hari ulang tahunku dari Yuuka?”
[Ooh, cerdas juga kau, Sakata! Yap, benar! Sebelumnya Yuu-chan bertanya padaku, “Apa yang harus kulakukan, Momo-chan? ...Bagaimana caranya supaya anak laki-laki bahagia ketika ulang tahunnya dirayakan?”. Dan begitulah, aku berpikir bahwa aku mesti meneleponmu untuk memberikan ucapan selamat.]
“Tunggu dulu..., dari semua orang yang ada, Yuuka berkonsultasi padamu soal dia yang ingin merayakan ulang tahunku?”
[Dia juga bilang kalau dia akan bertanya pada Nayuchi.]
Mau dipikirkan dari sudut pandang mana pun, mereka berdua adalah orang-orang yang terburuk untuk dimintai konsultasi.
Astaga, padahal aku mengharapkan adanya pesta perayaan yang tenang dengan Yuuka, tapi sekarang pesta ini telah berubah menjadi acara ulang tahun yang menakutkan.
[Yah, begitulah. Nantikan saja rencana perayaan ulang tahunmu yang luar biasa dariku dan Nayuchi♪]
Setelah mengatakan itu, Nihara-san segera menutup telepeon.
Sejujurnya, aku sangat cemas tentang apa yang akan terjadi nantinya.
...Hm? Oh, ada pean LINE dari Nayu.
Aku segera membuka jendela obrolan Nayu dan melihat isi pesannya.
[Selamat karena telah menjadi perjaka selama 17 tahun. Dan selamat tinggal..., kakakku yang perjaka.]
Apa ini?
Ini benar-benar pesan yang aneh sampai-sampai aku bahkan tidak tahu apakah ini adalah ucapan selamat atau bukan.
“Maaf membuatmu menunggu, Yuu-kun! Datanglah ke ruang tamu!”
Saat aku membaca pesan ucapan selamat dari adikku yang menjengkelkan, aku mendengar suara Yuuka memanggilku dari lantai satu.
Tapi sekali lagi, gara-gara Nayu dan Nihara-san, aku jadi merasa cemas.
Aku berjalan menuruni tangga, dan saat aku membuka pintu ruang tamu dengan perlahan, di sana—ada kotak hadiah berwarna merah yang sangat besar.
“......”
Oh, aku mengerti.
Aku pernah melihat perkembangan seperti ini di dalam manga.
“Kresek, kresek, kresek.”
Kotak itu bergetar, dan aku bisa mendegar suara dari orang yang sangat jelas kalau dia dengan gila masuk ke dalam kotak itu.
Nah, kurang lebih aku tahu apa yang ada di dalam kotak itu, tapi..., di saat yang sama, aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja.
Aku pun segera membuka tutup dari kotak hadiah berukuran besar itu, dan kemudian, apa yang muncul dari dalamnya adalah——
“Dari dalam kotak, ta~da! Selamat ulang tahun, Yuu-kun!”
——lompatan kecil dari Yuuka dengan senyum lebar di wajahnya.
Tapi, penampilannya saat ini, adalah sesuatu yang benar-benar tidak aku duga, dimana penampilannya itu benar-benar berbahaya.
Dengan rambut hitam berkilaunya yang dia geraikan, itu adalah Yuuka mode rumah. Di atas kepalanya, ada telinga kelinci yang sangat cocok untuk Yuuka yang suka mencari perhatian. Tubuhnya dibalut dengan triko kulit hitam dengan model yang memperlihatkan bahunya, sedangkan untuk kakinya, dia memakai stoking jala berwarna hitam. Selain itu, entah mengapa, di seluruh tubuhnya, ada benang merah yang melilitnya.
Sederhananya, itu adalah Yuuka yang menjadi gadis kelinci dengan tubuhnya diikat dengan tali.
“...Uggh, m-meski ini memalukan, t-tapi..., hadiahmu adalah aku!”
“Siapa yang menyarankanmu melakukan ini?! Apa itu Nayu?! Atau Nihara-san?!”
“Erm, menjadi gadis kelinci itu saran dari Momo-chan...., sedangkan untuk mengikat diriku adalah saran dari Nayu-chan.”
Sungguh, inilah apa yang disebut sebagai kombinasi neraka.
“Erm, sekarang..., yosh~”
Yuuka menaruh stroberi merah cerah ke dalam mulutnya, kemudian dia mulai memejaman matanya.
“...Makanlah? Baik stroberi ini..., maupun aku, rasanya enak loh?”
“Hei, Yuuka, apa kau tahu apa yang sedang kau lakukan?”
“A-Aku tahu! Ini sangat memalukan, tapi meski begitu..., mereka berdua bilang kalau anak laki-laki menginginkan hadiah ulang tahun seperti ini... Itu sebabnya, untuk membuatmu bahagia, aku berusaha sebaik mungkin!”
Itu adalah prasangka terhadap semua anak laki-laki di dunia, tau..., atau itulah yang ingin kukatakan, tapi aku tidak bisa mengatakannya, Sungguh, hati seorang laki-laki cukup rumit juga ternyata.
Tapi mengesampingkan soal itu, itu sangat beracun bagi mataku jika terus melihat langsung penampilan Yuuka yang sangat provokatif.
“P-Pokoknya, cepatlah ganti pakaianmu, Yuuka?! Sekalipun kau tidak berpenampilan seperti ini..., aku sudah bahagia kok selama kau merayakan ulang tahunku.”
“...Kalau kau sampai bilang begitu, baiklah, aku mengerti.”
Yuuka memakan stroberi itu sendiri, lalu dengan cepat keluar dari kotak hadiah dan lari ke arah lorong.
Ya ampun, ini pertama kalinya dalam hidupku ulang tahunku dirayakan segila ini.
Untuk saat ini, setelah menyimpun kotak hadiah besar itu, aku duduk di sofa untuk menenangkan diri.
“...Yuu-kun, bagaimana kondisimu?”
Dari arah lorong, kudengar Yuuka memanggilku, mungkin dia sudah selesai ganti pakaian.
Hm? Kondisi? Apa maksudnya?
“Oh, ini gawat. Jantungmu berdebar dengan sangat kencang! Jika terus seperti ini, bisa-bisa jantungmu akan meledak!”
Mendengar itu, aku sontak berpikir, Apakah ada pengisi suara yang mengucapkan kalimat seperti itu dengan cara yang monoton?, tapi kemudian, Yuuka muncul di ruang tamu—dengan mengenakan kostum perawat berwarna putih bersih.
“Lah?! Bukankah kau sama sekali tidak mengerti, Yuuka? Mengapa kau malah melakukan cosplay lagi?”
“U-Untuk pertama kali kau mungkin merasa malu dan mencoba untuk menahan diri..., tapi bagimu yang memiliki sediit pengalaman dengan wanita, sebenarnya kau sangat menginginkan sesuatu seperti ini. Makanya, jika itu yang kedua kalinya, kau pasti akan tergoda, itulah yang Nayu-chan bilang padaku!”
“Anak tolol itu lagi!!!”
Lain kali dia pulang ke sini, aku benar-benar akan serius memarahi adik bodohku itu.
Tapi mengesampingkan soal itu..., dalam artian banyak hal, penampilan Yuuka saat ini benar-benar berbahaya. Meskipun saat ini dia sedang berada di rumah, tapi dia mengikat rambutnya menjadi ponytail dan memakai kacamata. Di bawah kostum perawatnya yang panjangnya tidak sampah setengah pahanya, dia tidak mengenakan apa-apa. Apalagi, bagian dadanya itu terbuka dalam bentuk huruf V, dimana setiap rumah sakit jelas tidak akan memperbolehkan perawatnya mengenakan sesuau seperti itu.
“Kalau kau ingin menjadi suster, maka kau harus memakai kacamata..., itulah yang Momo-chan sarankan padaku. Gimana? Apa penampilan ini cocok untukku?”
“Hei, untuk kedepannya bisa tidak kau berhenti meminta saran dari mereka berdua? Aku mohon...”
Astaga, bisa-bisa otakku akan konslet gara-gara emosi yang kacau serta detak jantung yang terus berdebar kencang.
“A-Apa kau tidak senang...?”
Menatap wajahku, Yuuka menanyakan itu dengan cemas.
Kuperhatikan, matanya itu tampak sedikit berkaca-kaca.
“Maaf, Yuu-kun. Ini pertama kalinya aku merayakan ulang tahun seseorang yang kucintai..., tapi meskipun begitu, aku ingin menjadikan hari ini sebagai hari yang terbail dalam hidupmu. Itu sebabnya, aku telah memikirkan berbagai hal untuk kulakukan, tapi..., sepertinya aku sudah terlalu berlebihan.”
“Yuuka...”
Melihat tunanganku merasa bersalah seperti itu..., secara tidak sadar, aku memeluknya dengan erat.
“Yu-Yuu-kun?! Ah, e-eeh...”
“...Kau mungkin memang terlalu berlebihan, tapi, erm..., aku senang kau berpikir dengan keras untuk membuatku merasa senang. Jadi, makasih ya, Yuuka. Ini adalah hari ulang tahun yang terbaik dalam hidupku.”
“...Yuu-kun.”
Masih dalam penampilan mengenakan kostum perawatnya dan memakai kacamata, Yuuka balas memelukku, dan saat dia menatap ke atas ke arahku, dia mulai tertawa bahagia.
“—Selamat ulang tahun, Yuu-kun! Terima kasih, karena telah lahir dan berada di sisiku. Untuk kedepannya pun..., aku akan selalu mencintaimu!”
Muheheheh, mntp min... Tapi saya masih menunggu rabukome
ReplyDeleteGula nya sangat mantap
ReplyDeleteBeh mantep
ReplyDelete"Makanlah? Baik stroberi ini..., maupun aku, rasanya enak loh?", disaat aku baca bagian ini auto langsung bayangin anu -_-"
ReplyDeleteMoga kedepannya Yuuka-chan gk minta saran lagi ke tokufans grayu sama Nayu, bisa" bahaya ntar.
ReplyDelete