Selingan 1
Di Tempat Lain Saat Sesi Belajar Kelompok Sedang Berlangsung
“Ini memang cedera yang ringan, tapi tolong jangan berolahraga berlebihan dulu sekitar satu minggu. Ingat itu baik-baik ya.”
“Terima kasih banyak.”
Akhir pekan. Aku pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan pergelangan kakiku yang terkilir. Untungnya, seperti yang dikatakan Saegusa-sensei, aku hanya mengalami cedera ringan, dan perawatannya cukup tepat sehingga tidak menjadi serius.
“Apa yang akan kamu lakukan, Ai-chan? Dengan cedera seperti itu, sulit bagimu untuk pergi sendirian ke sekolah, bukan? Apa kamu ingin ibu mengantarmu dengan mobil?”
Orang yang mengatakan itu dengan nada yang lembut sambil meletakkan tangannya di dagunya adalah ibuku. Dia adalah tipe orang yang memiliki kepribadian yang tenang dan santai yang tidak pernah berubah. Meskipun aneh jika sebagai putrinya aku mengatakan ini, tapi ibuku ini sangat imut sehingga dia tidak boleh ditinggalkan sendiri. Dan dalam hal itu, dia adalah kebalikan dariku, soalnya aku seperti ayahku.
“Kamu tidak harus berjalan kaki jika pergi dan pulangnya naik mobil, kan? Ya, ayo lakukan itu saja. Lagipula, ibu juga mau kamu cepat sembuh.”
Tidak, tidak, tidak! Aku menghargai perhatian ibu, dan jujur itu memang akan memudahkanku, tapi akan memalukan kalau aku di antar-jemput saat pulang-pergi ke sekolah.
“Hmm..., tapi dengan kondisi kakimu yang seperti itu, akan memakan waktu hampir dua kali lebih dari biasanya untuk sampai, dan ibu pikir itu juga akan menyulitkan kakimu sendiri.”
Iya sih, akan sulit bagiku untuk berjalan ke sekolah seperti biasa dengan kondisi kaki yang seperti ini. Meskipun rasa sakitnya kini jauh lebih mendingan daripada awalnya, area yang terkilir diperban, jadi aku harus menggunakan kruk untuk berjalan. Selain itu, aku juga punya tas yang harus kubawa...
“...Bagaimana kalau minta tolong pada temanmu? Misalnya, itu loh, anak laki-laki yang merupakan cinta pertamamu itu.”
“Eh, ibu?! Apa yang ibu bicarakan?! Aku tidak memiliki perasaan seperti itu kok pada Yoshizumi?!”
“Ara-ara, fufufu, ibu tidak ada menyebutkan namanya Yoshizumi-kun loh?”
Sial, aku dijebak?! Tapi mengesampingkan soal itu, bagaimana ibuku bisa tahu tentang Yoshizumi? ‘Kan harusnya tidak ada yang tahu isi pikiranku!
“Oh, soal itu, Riku-kun yang kasih tahu ibu. Dia bilang Onee-chan sering menyeringai saat melihat foto di ponselnya sepanjang waktu, jadi dia bertanya siapa namanya.”
Adik bodoh itu! Mengapa dia memberitahukannya pada ibu!
Ngomong-ngomong, Riku adalah adik laki-lakiku yang duduk di kelas satu SMP. Saat aku melihat foto yang kuambil dengan Yoshizumi di festival olahraga tahun lalu, Riku bertanya padaku, “Siapa pria itu? Apa dia pacarnya Onee-chan?”, jadi aku memberitahunya, tapi aku tidak menyangka kalau dia akan menyampaikan informasi itu pada ibuku! Awas aja dia kalau aku sudah sampai di rumah nanti!
“Ufufufu, ibu pikir cukup sampai di sini saja untuk menggodamu Ai-chan. Mulai awal minggu ibu akan mengantarmu ke sekolah. Mungkin, nanti di sana ibu bisa bertemu dengan yang namanya Yoshizumi-kun itu! Ibu menantikannya!”
Sambil tersenyum ibuku membuka pintu mobil.
Duh, gimana nih? Kalau sampai ibuku ketemu Yoshizumi, itu pasti akan merepotkan. Pokoknya, entah bagaimanapun caranya aku harus menghindari situasi seperti itu terjadi.
Ku kira gk dilanjutin lagi loh min.... Karna itu saya akan menunggu kelanjutannya
ReplyDeleteTerima kasih update nya min semoga sehat selalu
ReplyDeleteTerus lanjut min,sampe tamat volume 5
ReplyDelete