Ore no Iinazuke ni natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Bab 19

Bab 19
Aku: "Ini bukan lagu yang bisa kunyanyikan di depan banyak orang..." Tunangan: "..." (Bagian 1)


“Yay!!! Apa kalian semua bersenang-senang?!”

Di ruang karaoke, Masa memegang mikrofon di satu tangan sambil berteriak keras-keras.

...Kenapa kau begitu bersemangat?

Meskipun pada pertemuan seperti ini dia jelas terlihat tidak pada tempatnya, entah bagaimana dia menjadi sangat bersemangat bersama Nihara-san dan yang lainnya. Kau ini benar-benar mengesankan, tahu?

Di ruang karaoke yang semrawut ini, teman-teman sekelas yang namanya bahkan tidak kuketahui membuat kebisingan... Mengerikan.

Ah, mereka sudah mulai memainkan rebana. Mengerikan.

Sekarang mereka melambaikan marakas mereka. Mengerikan.

“Baiklah! Sekarang aku yang akan bernyanyi!”

Nihara-san mengambil mikrofon dari Masa dan mulai bernyanyi.

Semua orang di sekitar kami bersorak, dan suara-suara “Yay” atau “Whoa” bisa terdengar di sana-sini.

Dan ditengah-tengah situasi yang tidak biasa ini, Yuuka...

“......”

Di sampingku, dia membeku dengan denmoku* di tangannya.

[Catatan Penerjemah: Denmoku, semacam perangkat yang digunakan untuk memilih lagu yang ingin dinyanyikan.]

“Umm… kau baik-baik saja, Yuuka?”

“Y-ya.”

Dengan berbisik, dia menjawabku seperti itu, tapi dari yang kulihat, dia sama sekali tidak baik-baik saja.

Pipinya berkedut dan ekspresinya bahkan lebih kosong dari biasanya.

“Kau sih terlalu memaksakan dirimu untuk ikut…”

“Tapi ‘kan…” Yuuka menatap denmoku-nya saat dia berkata: “...[Yuuna akan selalu ada di sisimu!], kan..?”

Uuu… Itu adalah kalimat suara untuk event tsundere yang mereka selenggarakan 2 bulan yang lalu untuk [Yuuna (Normal)].

Aku pun membayangkan Yuuna-chan merajuk dengan cibiran di wajahnya, yang membuat jantungku berdebar kencang.

“Sakata, apa kau sudah mengantrikan lagumu?”

Nihara-san tiba-tiba berbicara kepadaku.

“Uh... apa kau sudah selesai menyanyikan lagumu, Nihara-san?”

“Eh? Memangnya kau tidak mendengarkan nyanyianku barusan? Padahal kupikir aku cukup pandai dalam menyanyi!”

Kau terlalu dekat!

Kenapa gadis ini meletakkan tangannya di pangkuanku dan menatapku dengan mata menengadah?

—Uhuk.”

Jika kau mencondongkan tubuhmu seperti itu, aku akan bisa melihat melewati kerahmu, tahu?

Uhuk, uhuk!

Area payudaranya ituloh….

Uhuk! Uhuk uhuk uhuk uhuk!

Yuuka, yang duduk di sampingku, terbatuk-batuk dengan hebat. Aku menenangkan diriku dan perlahan mengalihkan pandanganku ke arahnya.

Yuuka menatap tajam ke arahku saat dia berulang kali menunjuk ke bagian payudaranya.

[Seperti yang yang kuduga, ini semua tentang payudara, ya?]

Dia menunjuk ke arahku, mengungkapkan kecemburuannya padaku.

Sudah kubilang, tidak seperti itu!  Ini situasi yang tidak bisa dihindari jika aku kebetulan melihatnya dengan sekilas!

“Heei, Sakata? Apa kau tidak akan menyanyikan sesuatu?”

“Tunggu?! T-Nihara-san?!”

Nihara-san tiba-tiba menempel di tubuhku, dan aku mencoba melepaskannya secepat mungkin.

Hampir aja… Barusan, aku bisa mencium sesuatu yang sangat enak…

Dan tepat di sampingku, aku bisa merasakan hasrat haus darah yang intens ditujukan langsung ke arahku...

“Apa kau ingin aku mengantrikan lagu untukmu? Kau tahu lagu ini, kan? Kenapa kita tidak berduet saja?”

“T-tidak, aku belum pernah mendengar lagu itu…”

“Eh?! Itu kan lagu tema dari sinetron Metro TV yang baru-baru ini ditayangkan! Sakata, apa kau ini bagian dari kaum 'No TV'?”

“Kaum apaan coba itu..? Yah, aku sih punya TV, tapi aku tidak menonton sinetron semacam itu.”

Aku hanya menonton tayangan anime larut malam…

“Jadi, kau tidak terlalu tahu banyak lagu?”

“Begitulah…”

Jika itu berkaitan dengan lagu-lagu anime, maka aku tahu banyak tentang itu.

“Muu~ Itu masalah yang serius.”

“Aku hanya akan mendengarkan kalian bernyanyi, jadi...”

“Kalau begitu, kau tahu lagu ini gak?”

Aku mencoba untuk menolaknya dengan sopan dan melarikan diri dari keharusan bernyanyi di depan semua orang, tapi Nihara-san memaksakan denmoku ke tanganku.

Dan yang ditampilkan di layar… adalah lagu tema dari anime robot yang menampilkan senjata humanoid serbaguna yang bertempur dalam pertempuran hebat.

“Sakata, kalau tidak salah, kau suka lagu ini, kan? Saat kita masih SMP, kau dan Kurai biasanya menyanyikan ini di belakang kelas, kan? Habis itu kalian akan mengatakan hal-hal seperti 'Guoooo!'.“

Iya. Kami biasa berlarian dan ngehalu seperti kami ini adalah robot di anime.

Kumohon, seseorang tolong bunuh aku.

“Kalau begitu, Sakata… Apa kau bisa menyanyikan yang ini?”

Aku pun hanya memandang Nihara-san dengan senyunman yang tidak mengatakan ya atau tidak.

Tidak, aku tahu aku seharusnya tidak mencoba melarikan diri, tapi…

Jika aku mengatakan sesuatu seperti, “Ya, aku tahu lagu itu! Itu yang terbaik!”, Aku khawatir aku akan kembali ke keadaanku semasa SMP, dan itu membuatku ragu.

“K-Kan sudah kubilang, Nihara-san... Aku ini tidak terlalu...”

Saat itu, terdengar suara dari sampingku.




close

11 Comments